Miharu yang tidak tahan dengan alkohol pun mabuk setelah sebotol wine mereka habiskan. Sedangkan Sato masih segar bugar saja.
Dia tersenyum melihat Miharu yang mulai ngawur.
"Sato..Kau jadi banyak.."
Ucapnya.
"Ayo pulang.."
"Pulang?! Aku tidak mau...Aku mau bersamamu.."
Ucapnya sangat jujur sekali.
"Kau sudah mabuk, jadi ayo pulang."
"Aku bilang tidak mau!"
Balasnya.
"Lalu kau mau apa? perilakumu berubah saat mabuk yah?"
"Hah? Aku mau bersamamu! Titik! Aku mencintaimu Sato!"
Ucapnya berjalan sempoyongan dan memeluk Sato.
"Aku.."
"Hm?"
"Aku mual.."
Ucapnya dan mengeluarkan isi perutnya,
"Ahh!"
Jerit Sato kaget karena Miharu memuntahinya.
Setelah itu dia tidak sadar.
"Orang ini mabuknya tidak tanggung-tanggung!"
Marahnya dan membawanya pergi, dia pun menyewa hotel karena bajunya yang kotor.
Sato melemparkan tubuh Miharu ke kasur dan segera mandi. Setelahnya dia melucuti pakaian Miharu dan membersihkan tubuhnya. Dia terdiam sejenak dan menyentuh tubuh Miharu.
"Nn.."
Desah Miharu membuatnya menarik tangannya kembali. Sato deg-degaan jadinya.
Penasaran, dia kembali merabanya dan meremas puting susunya.
"Ah..Nn...Ah.."
Desah Miharu karena merasakan sentuhan Sato. Mendengar suara desahan Miharu membuat junior Sato menegang.
"Aku terangsang hanya karena mendengarnya mendesah?!"
Begitu juga Miharu, Sato pun menyentuh Junior Miharu dan meremasnya. Dia pun melakukan fap-fap dengan Miharu bersamaan dengan juniornya. Dia duduk di atas pangkuan Miharu dan melakukannya sampai klimaks.
Dengan cairan itu dia melumurinya ke tubuh Miharu.
"Nn..Haa..Haa..."
Desah Miharu membuka matanya, wajahnya merona dan menatap Sato.
"Sato..."
Panggilnya dengan suara penuh godaan, Sato menyentuh bibirnya. Miharu pun menjilati jarinya yang dilumuri sperma mereka.
"Nn..Sato..Sato.."
Panggilnya sedari menjilati jarinya.
Sato tidak tahan lagi, dia pun mencari lubang untuk dia masuki dan mempersiapkannya.
"Nn!! Nn! Ahh....Ah..."
Desah Miharu karena jari Sato di dalamnya. Dia meremas bantal yang dia tiduri.
"Sato..Aku ingin milikmu..cepat..satoo.."
Pinta Miharu dengan wajah memelas.
"Jangan salahku kalau kau tidak bisa bergerak besok!"
Pesannya dan segera dia memasukkan penisnya ke dalam lubang kecil Miharu.
"Ahhh!!!!"
Jerit Miharu karena Sato mendorongnya dalam sekali gerakan hingga mencapai ujungnya.
"Ah..Ah..Haa...Haa...Lagi...Lebih keras..Lagi..Ah...Ah.."
Pinta Miharu tidak seperti dirinya saja yang pemalu. Benar-benar kalau orang mabuk pasti hilang akal sehatnya.
Sato tidak tanggung, dia melakukannya dengan keras dan cepat.
"Ng! Ah! Ah! Ah!"
Jerit Miharu menikmatinya.
Sato tidak peduli lagi, yang pasti dia akan mengeluarkan hasratnya sekarang, saat ini juga, detik ini juga sampai dia puas. Tidak ada koma tapi titik.
Stamina Sato tak habis-habisnya, Miharu sampai tidak lagi bisa mendesah. Suaranya sudah jadi kering dan bergumam tidak jelas dengan gerakan Sato. Cairan mereka sudah benar-benar membasahi spray putihnya dan dilakukannya sampai pagi hari.
Miharu tidak sadar lagi, sedangkan Sato terlihat fresh dan kinclong setelah puas mengeluarkan semuanya.
"Benar-benar menakjubkan!"
Gumamnya senang. Dia monster dalam bentuk manusia.
Melakukan sampai pagi? Miharu sampai tidak bisa bergerak lagi.
Dia memegangi kepalanya yang sangat pusing dan tubuhnya sakit. lalu bekas cupangan dimana-mana.
"Uh.."
Gumamnya tidak bisa bangkit. Benar-benar mati rasa semuanya.
"Monster..."
Ucapnya pada Sato yang pergi mandi. Dia mulai mengingat semua perkataannya semalam dan membuat wajahnya merona.
"Aku melakukannya lagi!"
Jeritnya sambil menenggelamkan kepalanya ke dalam bantal.
"Miharu? Kau sudah bangun?"
"Sato.. Kau monster.. Aku tidak bisa bangun.."
"Maaf. Maaf, aku terlalu bersemangat. Sudah lama tidak melakukannya."
"Tapi melakukannya sampai pagi? Kau monster!"
Balasnya.
"Aku akan membantumu membersihkannya."
Ucapnya menggendong Miharu, cairannya langsung mengalir keluar.
"Oops.. Maaf aku melepaskannya di dalam,"
"Bodoh!"
Marahnya meninju dada Sato. Sato tertawa dan kembali masuk ke dalam kamar mandi. Desahan Miharu kembali terdengar karena Sato menggunakan jarinya untuk mengeluarkan cairannya.
Miharu kembali tidur setelah dirinya dibersihkan, tanpa memakai pakaiannya karena masih di laundri. Sebagian tubuhnya terekspos Sato menelan ludah. Dia harus menahannya kali ini, Miharu sudah begitu lelah. Dia menyelimutinya dengan rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.