My Love 2 "227"

3.9K 356 37
                                    



Ogawa terdiam di depan pintu kamar Taiyou.

Dia tidak berani masuk lagi karena Haru ada di dalam. Dia pasti akan mengusirnya.

Saat melihat Haru akan keluar dari kamar Taiyou dia segera bersembunyi.

Setelah itu dia masuk ke dalam.

Dia mengusap pipi Taiyou dengan lembut.

"Kalau aku tahu kau sudah ada di perut Haru, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian. Maafkanku.."

Ucapnya menyesal.

"Sindrom tersebut benar-benar nyata, tapi aku terlambat menyadarinya. Semuanya sudah terjadi.."

Gumamnya dan menghela napas.

Tiba-tiba jari Taiyou mulai bergerak.

Dia sudah tidur selama 5 hari tanpa ada tanda-tanda akan bangun. Tapi sekarang jarinya bergerak.

"Jarinya bergerak? Aku tidak salah lihat kan?!"

Pekiknya senang. Dia memegang tangannya dengan erat.

"Segeralah buka matamu."

Doanya memohon. Dalam beberapa detik Taiyou membuka matanya.

Mata seduhnya melihat Ogawa. Keduanya bertatapan. Ogawa mengusap wajahnya.

"Syukurlah! Syukurlah kau sudah siuman!"

Dia benar-benar bahagia.

"Si-siapa?"

Tanya Taiyou masih dengan oksigen terpasang di mulutnya. Ogawa bisa mendengar suara kecil Taiyou.

"Panggil aku Ogawa, aku adalah ay..."

"Apa yang kau lakukan?!"

Marah Haru tiba-tiba yang sudah muncul. Lalu keduanya berpaling melihat Haru. Makanan yang dibawa Haru terjatuh ke lantai karena anaknya membuka matanya dan sekarang menatapnya.

"Ta-Taiyou?"

"H-Haru..."

Balasnya, Haru segera menghampirinya dan memegang tangannya. Diciumnya tangan Taiyou dan kemudian keningnya.

"Taiyou syukurlah kau sudah siuman! Syukurlah! Jangan membuat ibu jantungan seperti itu lagi! Ibu seperti kehilangan nyawaku sendiri!"

"Haru.."

"Apa ada yang sakit? Apa kau lapar? Mau akan sesuatu? Taiyou katakan padaku. Aku akan melakukan apapun."

"Aku tidak mau apa-apa, asal kau bersamaku. Aku sudah senang."

"Aku tidak akan meninggalkanmu! Tidak akan pernah! Karena itu janji pada ibu kau tidak boleh datang ke sini lagi! Kumohon! Melihatmu sakit membuatku menderita!"

"Aku mengerti Haru,"

Balasnya. Haru benar-benar sangat panik dan senang.

"Haru, siapa pria ini? kenalanmu?"

Tanyanya pada Haru tentang Ogawa di sampingnya,

"Aku tidak mengenalnya!"

"Tapi dia terlihat senang melihatku sadar? Kau siapa?"

"Panggil saja Ogawa."

Jawabnya memegang tangan Taiyou. Haru segera menepisnya.

"Jangan menyentuh anakku!"

Marahnya.

"Haru.."

"Haru kau tidak perlu memisahkan ayah dan anaknya!"

"Dia bukan anakmu!"

Pekiknya dan Taiyou terkejut melihat mereka.

"Ayah? Haru dia siapa? Bukankah ayah sudah meninggal katamu?"

"Ayahmu memang sudah meninggal! Dia hanya orang gila yang datang kemari! pergi dari sini! Pergi!"

Usirnya pada Ogawa. Ogawa menahan tangan Haru.

"Aku masih hidup! Kenapa kau berbohong padanya aku sudah meninggal?! Aku mau bersama anakku!"

"Dia bukan anakmu!! Pergi!"

"Haru!!"

Pekik Ogawa membuat keduanya kaget.

"Ma-maaf.. Aku tidak bermaksud.."

"Pergi dari sini..Aku tidak mau melihatmu..Kumohon.."

Pintanya memohon. Ogawa pun menyerah dan segera pergi.

"Aku akan datang lagi dan kita akan bercerita bersama.. Taiyou?"

"Iya?"

"Namamu sangat bagus."

Ucapnya senang dan pergi. Taiyou tertawa kecil,

"Dia orang yang aneh.."

Gumamnya kecil. Lalu dia melihat ibunya yang terlihat depresi.

"Haru.."

"Jangan pernah bertemu dengannya!"

Pesannya pada Taiyou.

"Tapi Haru.. Dia bilang.. Dia ayahku.."

"Dia bukan ayahmu! Jangan membuatku mengulangnya!"

Balasnya dan segera pergi.

Haru hanya menghela napas panjang. Dengan terpasangnya oksigen tidak membuat Taiyou kesulitan berbicara. Dia mulai berpikir keras dan melihat mereka yang pergi meninggalkannya.

"Ayah.."

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang