My Love 2 "233"

3.3K 304 57
                                    




Kasumi terlihat kesal karena duduk berdampingan dengan Taiyou.

Ogawa mengajak Kasumi ke cafe untuk makan malam.

Karena setiap kali Ogawa datang Taiyou selalu menemuinya, Haru terdiam dengan kedatangan anak Ogawa lain ibu ini.

Taiyou juga sedikit salting karena tidak leluasa dengan adanya Kasumi.

"Kasumi kau mau makan apa?"

"Aku tidak mau makan!"

"Taiyou bagaimana denganmu?"

"Aku sudah makan ayah, masakan Haru membuatku berselera."

"Aku juga mau makan masakan Haru."

"Sebenarnya Haru masak banyak hari ini."

"Benarkah?!"

"Ayo makan di atas."

Bisiknya lagi pada ayahnya, dia melihat ibunya yang sibuk.

"Apa boleh?"

"Tentu saja ayah! Ayo!"

Ucapnya mengajak ayahnya ke lantai atas. Kasumi tidak mau ikut mereka tapi Ogawa menariknya dengan paksaan.

Anaknya sama keras kepalanya dengan Ogawa.

Taiyou menyajikan beberapa masakan Haru yang dia buat untuk makan malam. Ogawa langsung menyantap masakan rumahan Haru dan Kasumi tidak mau menyentuhnya.

"Makanlah Kasumi, kau tidak pernah makan makanan rumahan seperti ini kan? Ibumu sama sekali tidak bisa masak."

Ucapnya pada Kasumi. Benar apa yang dikatakan Ogawa, ibunya tidak sekalipun masak untuknya.

Bahkan dia tidak terlalu peduli pada anaknya, sudah makan atau belum dia saja tidak mau tahu.

Taiyou menambahkan sayuran lagi ke mangkok Kasumi.

"Makanlah sebelum dingin. Enak kok masakan Haru."

Ucapnya mencoba akrab dengan adik lain ibunya ini. walau Cuma beda beberapa bulan, tetap saja dia adik Taiyou.

Taiyou yang jadi kakak di sini. Tapi tubuh Taiyou tidak lebih besar dari Kasumi.

Kadang dia berpikir, yang jadi kakak siapa? dan yang jadi adik siapa?

Kasumi melihat ayahnya makan dengan lahap, dia pun mulai terpengaruh.

Dia mulai memakannya dengan sedikit dan terasa lezat. Ogawa melihat Kasumi yang mulai makan dan dia tersenyum, Taiyou kembali memberikan makanan untuk Kasumi setelah melihat makanannya kosong.

Mereka makan dengan lahap. Tapi tiba-tiba Haru datang dan semuanya terdiam mematung.

"Ha-Haru?"

Panggil Taiyou kaget. Haru menatap anaknya yang membawa orang lain makan di kamar mereka.

"Ha-Haru, ayah lapar jadi aku..Aku.."

"Apa makanannya cukup? Aku akan masak lagi kalau kurang."

Ucap Haru membuat semuanya lega.

"Cukup!"

Jawab Ogawa dan Taiyou. Karena mereka juga sudah hampir selesai makan.

"......................."

Kasumi hanya diam.

"Baiklah. Aku akan mandi,"

Ucapnya berlalu pergi. Taiyou menghela napas kemudian tertawa.

"Kupikir Haru akan marah.."

Tawanya lega.

"Dia bukan orang seperti itu."

Jawab Ogawa.

Selesai makan Taiyou mengajak Kasumi main game yang dibelikan ayahnya.

Haru sendiri membereskan sisa piring kotor yang mereka makan tadi. Ogawa menemaninya.

"Haru, kau masih marah?"

"..............................."

"Haru katakan padaku apa yang harus kulakukan untuk bisa membuatmu memandangku?"

"Kau tidak perlu melakukan apapun. Aku mengizinkanmu kemari karena Taiyou."

"Haru, aku sungguh minta maaf. Tolong maafkanku. Aku akan melakukan apapun."

"Melakukan apapun? Kau tidak tahu penderitaan apa yang ku alami! Melakukan apapun tidak akan merubah semua penderitaanku!"

"Aku tahu..Maafkanku.."

"Apa kata maaf bisa merubah semuanya?! Aku di usir dan tidak dianggap lagi sebagai keluarga mereka! Aku hidup terlunta-lunta dan berpindah sana-sini! Terkadang aku sampai berpikir untuk mengakhiri semuanya, tapi karena Taiyou. Karena dia aku bisa bertahan seperti sekarang..Kau tidak tahu apa yang sudah kualami selama ini,"

"Haru maafkanku.. Aku sudah membuatmu sangat menderita...Maafkanku.."

Mohon Ogawa kini berlutut di hadapan Haru. Haru memalingkan wajahnya.

"Aku tidak akan memaafkanmu. Kau sudah menghianati semua kepercayaanku dan menikahi gadis lain."

"Maafkanku.."

"Kau menikahi gadis itu dan meninggalkanku.. Kau tidak bisa dimaafkan...Aku membencimu Ogawa!"

Tangis Haru mengingat hari dimana dia menikah dengan gadis tersebut.

Dia tertawa bahagia dengan pasangannya tapi dirinya menderita begitu dalam dan membawa Taiyou kemanapun karena dalam kandungannya, dia bahkan bekerja keras untuk menghidupi dirinya serta bayi dalam kandungannya. Betapa menderitanya Haru hingga sekarang.

Dia menanggung semuanya dalam kesendirian,

"Semua masa depanku kau renggut dan apa yang bisa kuberikan pada Taiyou hanya ini, aku tidak bisa memberikan barang mahal atau pun mainan kesukaannya.. Aku sangat marah mengingat semua apa yang tidak dapat kuberikan pada Taiyou, padahal dia sama sekali tidak bersalah. Aku menyesal sudah bertemu denganmu.. Aku menyesalinya Ogawa.."

(Baiklah ini sangat menyakitkan bagiku juga. Maafkanku juga Haru..)

Ucapnya kemudian berlari pergi.

Kedua anaknya tidak tahu karena asyik main game.

Haru menangis menelusuri trotoar.

Hujan kembali menyiraminya seperti terakhir kalinya dia keluar dari rumah orang tuanya.

Dia berjalan mengikuti langkah kakinya membawa.

Kemudian dia duduk di kursi taman dan membiarkan dirinya basah kuyup, dengan begini dia bisa menenangkan pikirannya.

Dia perlu mendinginkan kepalanya.

Dia tidak ingin memikirkan hal lain karena percuma saja. semuanya sudah terjadi, apapun yang dilakukan Ogawa tidak akan bisa merubahnya. Semuanya sudah terjadi, hanya penyesalan yang mereka rasakan sekarang.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang