Yuka duduk termenung dipantai dan seseorang menghampirinya.
"Putri duyung!"
Teriak anak kecil itu melihat ke arah Yuka. Dia berbalik melihatnya.
"Ha-hana? kenapa tiba-tiba berteriak?"
Tanya Hiromu kaget dengan teriakan anaknya.
"Mama! Dia mirip putri duyung!"
Pekiknya senang sambil menunjuk Yuka.
Hiromu tersenyum pada Yuka dan dibalas senyuman Yuka.
"Maaf, anakku.."
"Tidak apa-apa, anakmu lucu sekali."
Ucapnya senang, bocah itu menghampiri Yuka dan mengelus rambut panjang Yuka.
"Aku melihat di tv, putri duyung akan berubah jadi duyung saat dia terkena air."
Ucapnya senang.
"Tapi aku sedang ada didaratan, jadi tidak bisa jadi putri duyung."
Balasnya bercanda dengan bocah tersebut. Dan membuat anak bungsu Hiromu senang.
"Jadi kau benar-benar putri duyung?!"
"Ada yang memanggilku demikian."
"Siapa? Siapa? Kau benar-benar putri duyung! Kalau begitu aku akan menyiramimu air!"
"Kalau aku berubah di sini nanti siapa yang akan membawaku ke lautan?"
Tanyanya dan wajah Kana berubah.
"Benar juga! Kalau begitu tunggu aku besar dan bisa membawamu ke lautan! Ayo pulang bersamaku!"
Pekiknya senang menyeret tangan Yuka membuat Hiromu kalang kabut.
"Hana! Jangan tidak sopan!"
"Tidak apa-apa, dia masih anak-anak."
"Mama! Papa mencarimu,"
"Ai chan! Lihat! Aku menemukan putri duyung!"
Pekik Hana senang memperkenalkan Yuka. Yuka hanya tersenyum padanya.
"Benar! Dia mirip putri duyung dalam bukumu Hana. Tapi putri duyung hanya dongeng. Jadi sekarang kembali ke penginapan."
"Tidak mau! Aku mau bersama putri duyung!"
"Hana, kita pulang dan temui papa okey."
Bujuk ibunya,
"Aku mau bawa putri duyung!"
"Dia bukan putri duyung Hana,"
Ucap Aikawa lagi menyakinkan adiknya. Yuka hanya tertawa kecil dan merasa lucu dan tidak enak membohongi anak kecil.
"Pulanglah, dan datang lagi nanti."
Pesannya pada Hana dan dia diam menatapnya.
"Jika kita memang jodoh, maka kita akan bertemu lagi."
Sambungnya.
"Putri duyung akan pergi?"
"Hmm.. aku harus pergi."
"Jangan menghilang.."
"Aku tidak akan menghilang,"
Balasnya sambil tertawa kecil.
"Ai chan! Kenapa lama sekali? Kami sudah menunggu kalian."
Ucap Iori yang sudah besar ini, dia benar-benar mirip Hirosawa.
"Iori, Hana tidak mau pulang."
"Bawa saja paksa."
Balasnya dan juga sikap sadisnya terlihat jelas.
Aikawa memukul jidatnya.
"Jangan seenaknya,"
Iori menatap Aikawa dan wajah Aikawa merona.
"Kenapa menatapku?!"
Tanyanya kesal. Iori pun berbisik di telinga Aikawa.
"Kau tidak akan bisa tidur awal malam ini."
Pesannya dan berjalan pergi.
"Orang itu!"
Kesalnya,
"Hana, ayo pergi."
Ucapnya menggendong Hana. Dia mendadahkan tangannya pada Yuka dan Yuka juga sebaliknya, mereka segera pergi.
Wajah senyum Yuka hilang saat dia sendiri.
Dia melihat langit yang mulai senja. Musim panas akan segera berakhir.
Tapi Kio benar-benar tidak lagi datang.
Dan menghilang di telan bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.