Setelah beberapa hari, akhirnya Murano mendapatkan kabar dari Tsuki. Tsuki menelepon Murano saat dia sibuk dengan kerjaannya.
"Hallo, Murano san."
"Tsuki!! Aku sudah menunggu lama kabar darimu! Jadi bagaimana?!"
"Aku belum tahu perasaanku yang pasti,"
"Jadi maksdumu?"
"Tapi aku akan mencoba menjalani hubungan denganmu, Murano san tidak keberatan jika kita memulainya dari awal?"
Tanya Tsuki pada Murano lewat telepon,
"Tentu! Tentu! Aku akan membuatmu jatuh hati sepenuhnya padaku!"
Pekiknya girang.
"Terima kasih,"
"Tsuki chan! Apa kita resmi pacaran?!"
"Iya,"
"Yes! Apa besok kau libur?"
"Iya, aku off day besok."
"Kalau begitu kita ngedate!"
Pekiknya lagi dan Tsuki menyetujuinya. Telepon pun ditutup,
"Hiro! Hiro!!"
Pekik Murano girang karena kabar baik dari Tsuki. Hiro sudah menebaknya,
"Jadi mau kencan dimana?"
Tanyanya langsung yang sudah membaca pikiran bossnya.
"Kau memang yang terbaik!"
Pekiknya senang.
Tapi mendadak Murano punya kerjaan lebih karena kesalahan melakukan promosi. Dia pun menelepon Tsuki untuk pergi dulu ke tempat pertemuan, karena dia akan terlambat nanti.
Tsuki pun menikmati harinya dengan segelas kopi panas menunggu kekasihnya datang,
Sialnya dia justru bertemu dengan Ayumi.
Dia jadi salah tingkah karena mata mereka bertemu.
Ayumi menatapnya benci, Tsuki memalingkan wajahnya.
Karena Tsuki hubungannya dengan Murano kandas begitu saja.
Dia sangat membenci Tsuki, tapi itu juga bukan salah Tsuki. Murano yang tidak menyukai Ayumi.
Kembali teleponnya berbunyi.
"Iya Murano san? Kau dimana?? Okey aku akan ke sana."
Balas Tsuki segera pergi. Dia berlari kecil ke tempat yang diminta Murano.
"Tsuki!"
Panggil Murano dari seberang jalan, Tsuki pun segera menyebrang jalanan untuk menemui kekasihnya di sana, Murano tersenyum dan melambaikan tangannya pada Tsuki. Dia terlihat senang sekali dan tak henti senyum tapi saat Tsuki berjalan beberapa langkah, sebuah mobil melesat cepat ke arahnya dan tidak berhenti walau tanda merah sudah jelas di lampu lalu lintas. Tabrakan tidak bisa Tsuki hindari dia pun terguling di atas mercedeznya dan kembali jatuh ke lantai dengan keras.
Seketika tempat itu jadi riuh karena teriakan orang-orang yang melihatnya,
Murano membatu wajah senyumnya sedikit demi sedikit hilang dan digantikan wajah yang sudah bisa ditebak, dia melihat kecelakaan Tsuki tepat di depan matanya.
"TSUKI!!!"
Jeritnya. Orang-orang yang cekatan segera menelepon polisi dan ambulance.
"Tsuki! Tidak! Tsuki buka matamu!!"
Pekik Murano memeluk tubuh Tsuki yang sama sekali tidak bergerak lagi. Darah sudah memenuhi aspal.
Orang-orang menahan mobil yang menabraknya, dia menyeret wanita itu yang ketakutan karena menabrak Tsuki.
Murano semakin marah melihat wanita itu,
"Ayumi!!!! Kau tidak akan kubiarkan lolos!!!"
Marahnya dengan mata merah. Ayumi sangat ketakutan,
"Aku tidak sengaja! Aku tidak sengaja! Dia yang salah! Dia!!! Aku membencinya!!"
Jerit Ayumi histeris.
"Dia sudah merusak hidupku!! Dia!!! Aku membencinya!!"
Pekiknya lagi, Murano ingin sekali memukul Ayumi tapi dia tidak bisa meninggalkan Tsuki saat ini, dia memeluknya erat dan mobil ambulance datang bersama mobil polisi. Ayumi dibawa mobil polisi dan Tsuki dibawa mobil ambulance, mereka berpisah.
Padahal mereka baru resmi pacarann sehari, tapi badai justru datang pada mereka tepat hari kencan mereka yang pertama setelah pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.