My Love 2 "374"

2.6K 289 38
                                    



Murano masih sibuk menyambut tamunya, dia pun melihat Hiro dengan orang tidak dikenal.

"Hiro dimana Tsuki?"

Tanya Murano menghampiri Hiro,

"Aku memintanya istirahat."

"Dia sudah lelah yah?"

"Iya, dia terlihat lelah president.

Jawab Hiro.

"Siapa orang itu?"

"Tidak tahu, dia bertanya dimana toilet."

"Oh,"

"Kalau begitu aku permisi,"

Ucap Hiro berjalan ke arah kamar Tsuki lagi. Dia memang bertugas menjaga Tsuki.

Kemudian dia melihat pintu kamar Tsuki terbuka sedikit,

"Bukannya pintunya tadi sudah tertutup rapat?"

Gumamnya dan membuka pintu tersebut untuk memastikan saja.

Alangkah terkejutnya dia melihat Tsuki yang masih meronta dan seseorang membekap wajahnya. Karena lampu yang remang Hiro tidak jelas melihat orang tersebut.

"Siapa kau!?"

Teriaknya segera berlari masuk, orang ini justru melempar bantalnya ke arah Hiro dan pergi dari sana segera.

Hiro akan segera mengejarnya tapi mengingat Tsuki tidak lagi bergerak dia mengurungkan niatnya dan berlari ke arah Tsuki.

"Tsuki sama! Tsuki sama!!"

Paniknya karena Tsuki tidak sadar. Hiro pun menekan dada Tsuki dengan keras beberapa kali membuatnya tersadar.

"Uhuk!! Uhuk!! Haa..Haa..Haa.."

Tapi Tsuki justru sesak napas, Hiro pun mencari inhaler Tsuki. Dia sudah tahu keadaan tuannya ini.

Setelah menemukannya dia memberikan hirupan pada Tsuki.

Tangannya yang lain segera menelepon dokter.

Murano tidak tahu apapun sampai dokter datang ke rumahnya. Dia sangat kaget setelah mendengar kabar bahwa Hiro yang menelepon sang dokter.

Dia pun langsung berlari ke arah kamar Tsuki.

"Tsuki!!"

Pekiknya dan Hiro di sana menyelimuti Tsuki yang sudah tenang.

"Sshh pelankan suara anda president,"

"Apa yang terjadi Hiro?!"

"Aku akan menceritakannya tapi biarkan dokter memeriksa Tsuki sama."

"Aku mengerti,"

Jawab Murano, dokter memeriksa Tsuki dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hiro mengantar dokter itu pulang dan Murano duduk di samping Tsuki dan mengusap wajah tidurnya.

Hiro dan Murano pun pindah tempat ke ruang kerja Murano.

"Apa?! Pembunuhan pada Tsuki!? Apa kau berhasil menangkapnya?!"

"Maaf, demi keselamatan Tsuki sama aku tidak bisa mengejarnya."

Sesal Hiro.

"Sial! Siapa dalang semua ini?!"

Kesal Murano,

"Ada yang berani bermain api denganku!? Akan kuhancurkan dia!"

Sambungnya kesal sekali.

Acaranya berjalan dengan lancar tanpa ada yang tahu terjadi percobaan pembunuhan pada Tsuki. Jika mereka tahu pasti dalangnya akan begitu senang, dengan begitu rencana mereka gagal untuk membunuh Tsuki karena tidak ada kabar duka dari rumah Murano.

Murano kemudian menelepon Mikoto untuk meminta bantuannya.

"Mikoto sama, aku ingin meminta bantuan anda. Ada yang mencoba membunuh istriku, apa bisa menemukannya sesegera mungkin? Aku ingin membunuhnya sekarang juga!"

Tanyanya dan jawaban lantang bisa Mikoto berikan karena rekan kerjanya yang meminta. Apalagi istri yang baru dia nikahi akan dibunuh orang lain, Mikoto tidak bisa membiarkannya.

Murano pun menketatkan penjagaan pada Tsuki.

Dia berpesan pada pelayannya jangan meninggalkan Tsuki ataupun ada orang asing datang jangan membawanya ke kamar Tsuki. Tetapi konfirmasi dulu dengannya.

"Uhuk..Uhuk..."

Batuk Tsuki dan terbangun, Murano juga ikut tersadar dan memberikan air putih.

"Kau sudah baikan?"

Tanyanya mengusap wajah Tsuki.

"Hm..Aku baik-baik saja. Bagaimana orang itu?"

"Hiro tidak berhasil menangkapnya."

"Sayang sekali, kenapa dia ingin membunuhku?"

"Aku tidak tahu,"

Ucapnya terdiam.

"Apa ini ulah ibu?"

"Jangan asal menuduh tanpa bukti!"

"Tapi memang dia yang selama ini kita ributkan! Karena dia lah kita hampir berpisah!"

"Tapi aku sudah kembali padamu, jadi kita tidak bisa asal menuduh."

"Kau yakin tidak ada yang sakit?"

"Tidak ada, aku baik-baik saja."

"Syukurlah, aku sangat khawatir kau tahu."

Ucapnya berbaring di pangkuan Tsuki.

Kemudian dia mengusap perutnya.

"Apalagi ada isi dalam perutmu. Aku sangat takut kehilangan kalian."

Jujurnya mencium perut Tsuki. Tsuki mengusap kepala Murano.

"Aku akan lebih berhati-hati."

Balas Tsuki. Murano memeluknya.

"Aku akan menjaga kalian, mulai sekarang."

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang