My Love 2 "376"

2.8K 283 30
                                    



"Murano!! Murano!!"

Pekik Tsuki tiba-tiba membuat Murano yang berada di ruang sebelah panik dan segera berlari ke arah kamarnya dengan sebuah pintu ajaib bersebelahan dengan tempat kerjanya.

"Ada apa Tsuki?!"

Pekiknya kaget, Murano sekarang lebih sering di rumah dan mengerjakan tugasnya di sana. Sedangkan Hiro yang ada di kantornya, kecuali ada meeting penting Murano baru menemui mereka. Kalau tidak terlalu penting, maka Hiro yang menggantikannya.

"Bayinya bergerak!!"

Pekik Tsuki membuat Murano tertawa.

"Dia bergerak!? Dimana?!"

Pekiknya sudah berada di depan Tsuki.

"Di sini!"

Balas Tsuki menunjuk rusuk sebelah kirinya. Murano pun menyentuhnya dan masih bisa merasakan gerakan si kecil.

"Dia bergerak sungguhan!"

Setelah itu tidak ada lagi gerakannya.

"Uwahh senangnya!"

Murano begitu senang setelah menyentuhnya secara tidak langsung. Tsuki bisa membayangkan wajah bodoh Murano saat ini dan tertawa kecil.

"Kalau dia bergerak lagi katakan padaku! Aku ingin lebih sering menyentuhnya!"

"Iya, kau masih sibuk?"

"Iya, masih banyak dokumen yang belum kuselesaikan."

"Kalau begitu selesaikan."

"Kau mau makan sesuatu? Aku minta mereka bawakan buah oke?"

"Iya,"

Jawabnya dan Murano meminta pelayan membawa buah untuk Tsuki dan dia sendiri sudah kembali ke tempat kerjanya.

Tsuki pun membuka jendela untuk menghirup udara segar beberapa burung merpati berterbangan di sekitar jendelanya.

Burung merpati peliharaan Murano yang tinggalnya sangat bebas tetapi punya tempatnya sendiri yaitu di belakang rumahnya. Karena terbangnya bebas jadi kadang dia sampai ke jendela Tsuki, karena itu dia sering membuka jendelanya untuk mendengar suara burung tersebut.

Dia bahkan sering memberikan mereka makanan.

Dia mengambil beberapa potong buah dan memberikan pada mereka setelah makanannya datang.

Segera sekumpulan merpati datang.

Tsuki bisa mendengar suara puluhan merpatinya dan tertawa senang.

"Murano memelihara burung merpati banyak yah?"

Tanyanya pada pelayan yang masih di sana.

"Sekitar ratusan, Tsuki sama."

"Oh banyak sekali yah,"

Ucapnya akan segera memakan buahnya tapi segera dihentikan pelayannya saat melihat keanehan pada burung merpati yang tadi makan buahnya.

"Tunggu! Jangan dimakan Tsuki sama!"

Pekiknya membuat Tsuki kaget.

"Eh kenapa?"

Tanyanya bingung dengan buah yang hampir masuk ke dalam mulutnya, pelayan itu merebut buah di tangan Tsuki dan melemparkan ke kerumunan burung.

Satu persatu burung itu tewas setelah memakan buahnya.

"Apa yang terjadi?"

Tanya Tsuki masih bingung. Pelayan itu sangat kaget,

"Tuan!! Tuan!!"

Pekiknya pada Murano membuatnya kembali ke tempat Tsuki.

"Ada apa?"

Tanyanya bingung. Tsuki juga masih bingung, dia tidak tahu apa-apa.

Pelayan itu segera membersihkan tangan Tsuki dengan air.

"Makanan Tsuki sama beracun, tolong beritahu yang lain untuk berhati-hati!"

"Apa maksudmu?"

Tanya Murano kaget, Tsuki juga sangat kaget.

"Burung merpati tuan tewas setelah memakan buah yang diberi Tsuki sama!"

Jawabnya dan Tsuki sangat kaget karena burung peliharaan Murano pada tewas.

"Murano.."

Panggil Tsuki menyesal, bukan salah dia juga.

"Tunggu di sini!"

Pesannya dan segera berlari ke arah dapur.

Dia melihat orang-orang di dapur dengan teliti.

"Siapa yang tadi mengupas buah untuk Tsuki?!"

Tanyanya pada kepala dapur. Kemudian dia melihat sekitarnya dan tidak terlihat orangnya lagi.

"Kemana dia perginya?"

Pikirnya,

"Yang mana?"

"Dia sudah tidak ada di sini,"

"Kalian tahu makanan Tsuki diracuni! Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada mereka?!"

Marahnya pada semuanya di dalam dapur. Semua tampak kaget, mereka tidak tahu bahwa orang tadi menaruh racun ke dalam makanan Tsuki.

"Mulai sekarang dirasa dulu makanan Tsuki sebelum diantar! Aku tidak mau hal ini kembali terulang! Dan cek CCTV siapa yang sudah berani melakukannya!"

Pesannya sebelum pergi.

Tsuki terdiam mendengar pelayannya memungut puluhan merpati yang mati.

"Tsuki,"

"Murano, burungnya."

"Tidak apa-apa, aku bisa beli lagi."

"Aku bukan bermaksud membunuhnya."

"Untung saja ada mereka, mereka adalah penyelamatku."

Ucapnya mencium perut Tsuki karena keduanya aman berkat burung-burung tersebut.

"Aku akan beli lebih banyak, jadi kau bisa memberi makan mereka lagi okey? Jangan sedih,"

Balasnya dan Tsuki mengangguk mengerti.

"Jadi bagaimana? Sudah menangkap pelakunya?"

"Belum, lain kali jangan makan apapun kalau bukan dari pelayanmu okey?"

"Hm.."

"Aku akan mempercayakan 3 pelayan untuk bisa terus menjagamu. Dan merasakan semua makanan yang datang."

"Baiklah, aku akan mendengarkanmu. Aku tidak mau terjadi sesuatu padanya. Aku tidak mau kehilangan bayi kita."

"Aku juga, aku tidak mau kehilangan kalian."

Ucapnya mengecup kening Tsuki,

"Tolong berhati-hati,"

Pesan Murano.

Dia pun kembali ke kantornya,

"Hiro, aku ingin kau mencarikan pelayan yang bisa dipercaya. Tadi ada yang ingin meracuni Tsuki, untung saja tidak terjadi apa-apa. Aku tidak mau hal ini kembali terulang, keduanya adalah nyawa dan jiwaku. Aku tidak mau keduanya terluka."

Ucap Murano pada Hiro ditelepon.

Tidak lama setelahnya Hiro datang dan memilih 3 pelayan yang bisa dia percaya. Dia sendiri yang melakukan seleksinya, bagaimana caranya melakukannya itu urusan Hiro. Kita tinggalkan saja yang ini,

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang