My Love 2 (Mpreg)

My Love 2 "362"

"Aku akan datang dihari pernikahanmu."

Sambungnya, Murano menatapnya. Dia merasa sesak saat ini,

"Aku hanya mencintaimu Tsuki.."

Balasnya dan Tsuki terdiam.

"Kau hanya mempermainkanku..."

Jawab Tsuki akhirnya.

"Tidak! Aku tidak pernah! Aku benar-benar mencintaimu Tsuki chan!"

"Lalu calon istrimu?"

"Perjodohan itu hanya ditentukan secara sepihak! Aku tidak pernah setuju dengan semua itu!"

"Tapi kau tetap menyetujuinya."

"Aku tidak! Aku sudah memutuskannya! Aku sudah mengatakan pada keluarganya aku tidak bisa menikah dengan putrinya."

"Apa mereka menerimanya begitu saja?"

"Tentu saja tidak, dia memutuskan hubungan kerja sama dan Ayumi menangis."

"Kau yakin ingin melepaskan itu untukku? Aku tidak akan bisa membalas apapun padamu kau tahu?"

"Aku tahu, tapi aku tidak peduli."

"Minta maaf pada mereka dan katakan padanya kau akan menikah dengan putrinya."

"Tsuki chan?"

"Kau tidak akan bisa bahagia dengan orang sepertiku. Jangan membuang masa depanmu dengan orang tidak berguna, Murano san. Kau tidak akan bisa bahagia bersamaku."

"Aku sudah bahagia jika dekat denganmu. Aku tidak butuh apapun darimu. Cukup bersamamu aku sudah merasa bahagia."

Balas Murano. Tsuki menatapnya, dia benar-benar tidak tahu alasan apa yang membuat Murano segitu menyukainya, dia tidak ada hal spesial.

"Tsuki chan, aku sungguh-sungguh dengan perasaanku. Percaya padaku."

Murano memegang tangan Tsuki,

"President, aku datang menjemput anda."

Ucap Hiro merusak suasana. Murano menatapnya tajam.

"Apa aku datang pada waktu yang tidak tepat?"

"Pergi sana!"

Balas Murano dan Hiro pergi lagi.

"Mengganggu saja!"

Marah Murano, Tsuki hanya tertawa kecil.

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku akan mendengarkan jawabanmu nanti. Tolong pertimbangkan perasaanku."

"Aku mengerti."

Jawabnya dan Murano pun pergi untuk bekerja. Dia akan menyelesaikan semua pekerjaannya dan kembali ke rumah sakit.

Dia harus berjuang lagi mencari investor yang bisa membantu perusahaannya.

Hiro juga berjuang keras mencari peminat pada perusahaannya. Mereka sangat sibuk melakukan promosi dan lainnya agar ada peminatnya.

Dan akhirnya dia menemukan peminatnya,

"Selamat datang,"

Sapa Hiro pada kliennya yang baru datang.

Mikoto berjalan masuk ke dalam ruangan Murano dan tersenyum padanya, Eirin juga ikut di belakangnya.

Murano sendiri yang menjelaskan segala barang promosinya dan Mikoto tertarik. Eirin juga setuju dan semuanya okey dalam beberapa jam.

Murano tersenyum senang, satu masalahnya kelar. Sisa masalah satunya, yaitu perasaannya.

Dia masih digantung, Tsuki tidak menghubunginya seharian ini. Dia sangat sibuk, saat menemuinya sudah tidak ada jam besuk dan harus datang lain kali. Dia sama sekali tidak bertemu dengan Tsuki selama dua hari ini.

"Aku mau bertemu Tsuki chan!"

"Sebentar lagi selesai, besok anda bisa menemuinya."

Semangat Hiro.

"Yah semuanya sudah kelar, tapi perasaanku belum! Aku memang sudah menemukan investor, tapi untuk hatiku belum!"

Pekiknya frustasi.

"Bersabarlah, Tsuki san juga butuh waktu."

Ucap Hiro, Murano terdiam.

"Apa dia akan membalas perasaanku? "

"Kita lihat saja nanti."