"Barang-barangmu hanya segini?"
Tanya Sato melihat barang Miharu yang dipacking dalam kardus tidak lebih dari 5 kardus dan 1 koper. Semua barangnya sudah diantarkan ke apartemen Sato, jadi Miharu sedang mengemasnya.
"Iya, hanya segitu. Aku tidak membeli banyak barang,"
Balasnya. Sato melihat barang-barang Miharu dan mengeluarkannya.
"Kau yakin aku bisa tinggal di sini?"
"Iya, kita kan sepasang kekasih. Tidak salahnya tinggal bersama, aku juga mau kau disisiku saat aku bangun nanti."
Jawab Sato melihat buku tabungan Miharu yang dia dapatkan saat mengeluarkan barangnya, Miharu tidak tahu karena sedang mengemas bajunya ke dalam lemari Sato yang besar.
"Hey Miharu.."
"Hmm?"
"Kapan akan ke rumah sakit lagi?"
Tanya Sato membuat Miharu terdiam, dia melihat kakinya. Tidak ada yang salah dengan kakinya kecuali serpihan tersebut, jika sudah dikeluarkan maka semuanya akan aman. Mengingat dia tidak punya uang, sementara tidak akan melakukannya sampai dia kembali bekerja. Dia harus segera bekerja dan bisa mengobati kakinya.
Dia bisa jalan tanpa tongkatnya sekarang, jadi dia pikir tidak masalah.
"Aku akan datang setelah uangku cukup,"
Jawabnya jujur.
"Hmm.. Kau tidak mau meminta pada kekasihmu?"
Tanya Sato dan dia berpaling,
"Aku bisa bekerja jadi aku tidak akan meminta."
"Kalau begitu aku memberikannya."
"Kau meremehkanku?"
"Kalau begitu aku pinjamkan! Jangan keras kepala! Segera selesaikan semuanya dan aku bisa tenang!"
"Kenapa aku harus minjam uang padamu? Aku akan baik-baik saja dan bekerja!"
"Kau tidak akan bisa bekerja kalau kakimu nanti sakit! Sembuhkan semuanya baru bekerja."
Pesan Sato.
"Besok kita ke rumah sakit! selesaikan semuanya!"
Ucap Sato tanpa harus menunggu persetujuan Miharu.
Miharu tidak bisa melawannya lagi, dia memilih diam dan menerimanya.
..................................
Sato pun membawa Miharu ke rumah sakit untuk di lakukan chek up ulang menyeluruh,
Semua biaya perawatan sudah ditanggung kekasih tajirnya. Miharu jadi tidak enak hati, dia menatap Sato yang sedang menyetir.
"Kenapa? Apa aku membuatmu terpesona?"
Tanyanya sambil tertawa kecil.
"Percaya diri sekali,"
"Tentu saja, kau tahu aku siapa bukan?"
"Aku tahu Sato sama.."
Jawabnya dan tertawa kecil. Sato tertawa dan mencolek pipi Miharu.
"Fokus pada jalan!"
Balas Miharu.
"Tenang, aku sudah mahir."
Balasnya. Miharu tidak habis pikir kekasihnya ini yang begitu gegabah.
"Hey, kau mau melihat Tora?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.