My Love 2 "391"

2.6K 263 21
                                    



"Apa aku tidak keterlaluan padanya? Padahal dia tidak bermaksud buruk?"

Pikir Rinka lagi setelah melihat sikapnya selama ini pada Maliq.

"Besok aku akan membuatkan makan siang untuknya."

Gumamnya dan segera kembali ke kamar untuk tidur, hari sudah malam sekarang.

Besoknya Rinka benar-benar membuatkan bekal tapi Maliq justru tidak terlihat, setelah pertemuan selesai Aaron pun membawanya pergi dan tidak lagi kembali sampai malamnya.

Rinka bisa melihat mobil mewah Maliq terparkir tapi orangnya tidak terlihat dan lampu sudah dimatikan, bahkan penjaganya pun sudah tidak terlihat di luar. Pasti Maliq mengusir mereka pergi karena mengundang perhatian.

"Apa dia sudah tidur?"

Pikirnya lagi, padahal dia berencana membuatkan makan malam karena makan siangnya gagal.

Besoknya lagi Rinka membuat bekal makan siang, dia sudah bertemu dengan Maliq.

"Maliq!"

Panggil Rinka saat melihatnya tapi Aaron segera menarik Maliq pergi sehingga mereka belum sempat berbincang.

Aaron benar-benar tidak mengizinkan mereka bertemu sama sekali.

Setelah seminggu berlalu terdengar kabar bahwa Maliq jatuh sakit dan tidak datang ke kantor karena harus istirahat penuh.

Rinka pun mentekadkan diri dan menemui Maliq yang bersebelahan rumahnya karena khawatir.

"Yang mulia sedang istirahat, kau tidak diizinkan masuk."

Ucap Aaron pada Rinka.

"Aku hanya ingin melihatnya baik-baik saja!"

"Apa pedulimu? Ini karena siapa dia begini?"

"Kau menyalahkanku? Kau sendiri yang membuatnya begini! Kau membuatnya bekerja berlebihan!"

Marah Rinka pada Aaron yang selalu membuatnya sibuk untuk Maliq tidak memikirkan Rinka atau menemuinya.

"Apa kau bilang?! Aku melakukannya untuk kebaikannya! Bukannya dia juga sudah berhenti mengganggumu!?"

"Dia memang sudah berhenti menggangguku tapi mendengarnya dia sakit karena kelelahan aku jadi kasihan,"

"Dia tidak butuh kasihanmu!"

Balas Aaron membuatnya terdiam,

"Rinka?"

Panggil Maliq tiba-tiba keluar dibantu dengan dinding, dia benar-benar terlihat tidak sehat.

"Yang mulia! Kenapa anda keluar dari kamar anda?!"

"Maliq!"

"Aku mendengar suara Rinka,"

Jawabnya dan terdiam, kepalanya masih pusing sehingga dia pun terjatuh.

"Maliq!"

"Yang mulia!"

Pekik mereka kompak dan segera menghampiri Maliq. Keduanya membantunya berdiri dan membawanya kembali ke kamar.

Aaron menyelimuti Maliq dengan selimut hangat.

"Rinka kenapa di sini?"

Tanya Maliq,

"Aku datang menjengukmu. Kau baik-baik saja?"

"Kurasa, aku lapar."

Ucapnya tiba-tiba.

"Aku akan buatkan makanan untukmu makan,"

Ucap Rinka,

"Tentu!"

Ucapnya senang, Aaron hanya diam dan membiarkan Rinka memasak untuk pangerannya yang sakit. Dia tidak bermaksud membuat pangerannya sakit tapi ini salahnya yang mencoba membuat pangerannya melupakan Rinka tapi tetap saja tidak membuat mereka berpisah.

Tidak lama setelahnya Rinka membawa bubur sayuran untuk dimakan Maliq.

"Suapi."

Pinta Maliq dan Rinka menurutinya, dia menyuapi Maliq dengan pelan sambil meniup buburnya yang panas hingga hangat supaya tidak panas saat dimakan Maliq.

Aaron menyesalinya, dia membuat pangerannya sakit.

"Berapa sih umurmu sampai harus di suapi?!"

Marah Rinka, walau dia menurut tapi tetap dia rada kesal.

"18 tahun."

Ucapnya membuat Rinka kaget.

"Hah?! 18 tahun?! Kau bercanda?!"

Pekiknya dan membuat Maliq kaget, Aaron juga kaget.

"Aku memang baru 18 tahun,"

Jawabnya, Rinka menatapnya dari atas hingga ke bagian perut.

"Dimana 18 tahunnya?!"

Gumamnya tidak percaya, ternyata dia hanya pangeran manja yang baru besar.

Dia memang sangat tinggi dan tubuhnya juga bagus, tidak ada yang tahu dia dibawah umur kecuali orang yang bersamanya selama ini. sedangkan kebalikan dari Rinka yang bertubuh pas-pas an.

"Rinka umur berapa?"

Tanya balik Maliq.

"28 tahun,"

Jawabnya dengan suara kecil, tidak mau mengakui umurnya yang sudah hampir kepala 3.

"Kupikir baru 23-25 tahun ternyata kau sudah tua."

Ejeknya pada Rinka.

"Tapi tidak terlihat kau sudah tua,"

Sambungnya dan rasanya Rinka ingin menghajar wajah polos pangeran ini.

Mereka berjarak 10 tahun banyaknya.

"Hormati yang lebih tua!"

Balasnya kesal dan menyuapi Maliq. Maliq hanya tertawa kecil karena senang.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang