"Ayumu?"
Panggilnya kaget melihat Hiroi memeluk ibunya yang baru sadar.
"Dokter? Kau darimana saja? kenapa meninggalkan Hiroi sendiri?"
"Ma-maaf, aku hanya membeli sarapan untuk kami. Kau tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir."
"Kau yakin? Tidak ada yang sakit?"
"Hmm hanya perih di kepala."
"Iya, itu karena dijahit."
"Ja-jahit? Apa separah itu?"
"Iya."
Jawabnya terdiam sejenak. Ayumu tidak mengungkit tentang mantannya.
"Siapa orang itu?"
Tanya dokter Hide akhirnya.
Ayumu terdiam. Dia memalingkan wajahnya.
"Aku terima Ayumu apa adanya termasuk masa lalumu. Jadi tidak apa-apa kalau tidak menjawabnya."
Balasnya kemudian. Dia pun berbalik dan berjalan pergi.
"Seperti katamu, dia hanya masa laluku. Dan dokter masa depanku."
Ucapnya membuat dokter Hide terdiam.
"Orang yang kucintai dan ingin kunikahi hanya Hide seorang tidak ada lagi yang lain."
Sambungnya membuat senyum di wajah dokter Hide.
"Kau tidak bercanda? Kau akan menikah denganku? Kau benar-benar mencintaiku kan?"
"Apa aku akan berbohong tentang hal ini?"
"Kalau pun kau berbohong akan kuanggap ini berita menggembirakan."
Ayumu tertawa kecil sambil mengusap Hiroi yang terlelap dalam pelukannya. Dia sudah merasa tenang dalam dekapan ibunya yang hangat.
"Dan maaf sudah membuat tempatmu berantakan. Dan merepotkanmu."
"Aku akan mengurusnya dengan baik. Dia tidak akan kembali lagi di hadapanmu."
"Apa yang kau lakukan?"
Tanya Ayumu dan dokter Hide hanya diam tidak menjawabnya.
....................................................
Ayumu hanya duduk diam di sofa tamunya.
Setelah dia pulang dari rumah sakit, dokter Hide sangat sibuk sekali.
Mengurus pernikahannya serta tugasnya sebagai dokter.
"Mama.. Mama sedang apa?"
Tanya Hiroi yang datang menghampirinya karena sudah ngantuk. Dia duduk dipangkuan ibunya.
"Dokter belum pulang?"
"Mungkin sebentar lagi."
"Hiroi hari ulang tahunmu nanti mau apa? Mama akan membelikannya."
"Mama.. Hiroi tidak perlu lagi hadiah, apa yang Hiroi mau sudah ada."
Jawabnya melihat tumpukan mainan yang dibeli dokter Hide untuknya.
"Kau yakin?"
"Iya, aku sangat yakin. Asal mama dan dokter bersamaku. Aku tidak butuh yang lain."
"Anak pintar. Mama akan buatkan kue serta pudding."
"Ice cream mama!"
"Okey!"
Keduanya berdiskusi kecil dan menonton tv setelahnya hingga tertidur sampai dokter pulang dan kaget melihat kedanya terlelap.
Awalnya dia ingin membangunkan mereka, tapi niatnya dia urungkan karena tidurnya sangat nyenyak. Dia menggendong mereka satu persatu ke dalam kamar.
Mereka tidur begitu damai, setelah mandi dokter Hide juga tidur di sebelah mereka melepas lelahnya.
"Aku mencintai kalian berdua."
Bisiknya sebelum menutup matanya. Dia sangat bahagia sekali.
....................................................
Hari yang dinantikan dokter Hide pun tiba,
Terdengar bunyi lonceng gereja setelah dia mengikat janji sucinya bersama Ayumu. Dengan balutan serba putih keduanya tertawa bahagia dengan si kecil di tengah-tengah mereka. Si kecil membawa bunga untuk dokter Hide memberikan pada Ayumu saat pernikahannya. Dia sangat malu dan menggemaskan, tapi setiap langkahnya senyuman hangat selalu dia lontarkan. Dia merasa sangat bahagia melihat ibunya bisa tertawa senang seperti itu. sebelumnya hanya kesedihan pada ibunya sebelum bertemu dengan dokter Hide. Tapi setelah pertemuan mereka berdua, hidupnya berubah dan bisa menjalani waktu bersama-sama kembali.
Betapa bahagianya Hiroi ini.
Tamu undangan memenuhi aula hotel yang di sewa dokter Hide. Semua pasien dan teman kerjanya, serta keluarga dokter Hide berdatangan memberi selamat pada keduanya.
Acara mereka berjalan tanpa ada gangguan sama sekali hingga selesai.
Ayumu berbaring ke kasur karena lelah seharian menyambut tamu dan jalan ke sana kemari mengikuti dokter Hide menyambut tamunya.
"Hey, Ayumu kau sudah ngantuk?"
"Hm..Sangat capek.."
Jawabnya berbaring enak di kasur. Dokter Hide melepas tuksedonya dan membuangnya ke lantai. Dia menghampiri Ayumu,
"Ini malam pertama kita. Kau ingin melewatkan begitu saja?"
"Dokter, kapanpun bisa jadi malam pertama. Aku sangat capek sekarang."
"Jadi Ayumu tidak ingin melayaniku?"
Tanyanya dan Ayumu menatapnya.
Dia menghela napas panjang.
"Baiklah. Baiklah. Lakukan dengan cepat. Jadi aku bisa tidur segera."
"Okey!"
Senyum merekah di wajah dokter Hide sambil melucuti pakaian Ayumu satu persatu.
Ayumu hanya menghela napas panjang dan mendesah setelah dokter Hide berada di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.