"Hati-hati,"
Ucap Murano pada Tsuki yang keluar dari mobilnya, Murano memegang tangan Tsuki dan berjalan berdampingan.
"Kita sudah sampai?"
"Iya, mereka sudah menunggu kita."
Mereka pun masuk ke dalam butik.
"Selamat datang Murano, apa dia calonmu?"
"Benar, dia Tsuki."
Ucapnya, wanita ini mengangkat tangannya untuk bersalaman dengan Tsuki. Tapi Tsuki hanya diam saja, Murano pun mengangkat tangan Tsuki baru dia sadar bahwa ada yang mau salaman dengannya. Tsuki tersenyum malu padanya,
"Maaf,"
"Tidak apa-apa, aku tidak tahu."
Jawab wanita ini tidak enak. Murano pun membawa Tsuki masuk, mengekor wanita ini dan sudah ada beberapa orang yang akan membantu Tsuki berpakaian.
"Tolong hati-hati,"
Pesan Murano pada mereka. Semuanya mengangguk mengerti.
Dia pun melihat sekitarnya,
"Bagaimana dengan pakaianmu Murano san? Mau di cocokkan dengan pakaian Tsuki?"
"Aku percaya padamu,"
"Baiklah, aku punya rekomendasi untukmu."
Ucapnya mengambil pakaian untuk Murano, kemudian matanya melihat linggeri dipakai oleh manekin.
Dia menatapnya dan mulai berhayal,
"Murano san?"
Panggil seseorang membuatnya tersadar. Dia menatap wanita ini,
"Maaf, ada apa?"
"Pakaiannya sudah aku pilihkan, sekarang giliran anda mencobanya."
Ucapnya dan Murano mengangguk mengerti, dia segera mengganti pakaiannya. Saat dia selesai, Tsuki juga sudah selesai. Tsuki hanya berdiam diri karena tidak bisa melihat, mereka merapikan ekor gaunnya.
"Apa aku terlihat aneh?"
Gumamnya berpikir.
"Tidak, anda terlihat sangat cantik."
"Benarkah?"
"Iya, lihatlah di kaca."
Ucap salah satunya yang tidak tahu, Tsuki hanya terdiam. Yang sadar pun menyenggol lengannya dan berbisik.
"Dia buta,"
Bisiknya dan bisa didengar Tsuki, dia hanya diam saja.
"Tsuki chan!"
Panggil Murano senang dan menghampirinya. Wanita yang membantu Tsuki berpakaian justru terpesona dengan Murano dengan tubuh tegapnya dan setelah berwarna putih campur emas.
"Murano san,"
Balas Tsuki, Murano berdiri tepat di depan Tsuki tapi Tsuki justru melihat ke arah lain dimana tadi Murano memanggilnya. Dia membalikkan wajah Tsuki dengan pelan ke hadapannya.
"Aku di depanmu. Kau sangat cantik dengan gaunnya!"
Pekiknya senang, Tsuki hanya tertawa kecil.
"Pegang pakaianku."
Ucapnya meminta Tsuki meraba tubuhnya.
"Sangat bagus sekali,"
Ucapnya dengan sentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.