My Love 2 "218"

4.3K 345 42
                                    



Setelahnya mereka bersantai di ruang tv, Ayumu teringat dengan perkataan dokter Hide semalam sebelum dia tidur.

"Dokter.."

"Hmm?"

Jawabnya masih dengan majalah di tangannya. Hiroi sedang bermain mobil-mobilan.

"Ada apa Ayumu?"

"Apa maksud perkataan dokter semalam?"

"Perkataanku? Aku bicara sesuatu?"

Tanyanya balik dan berpaling ke arah Ayumu. Ayumu menatapnya,

"Jangan tinggalkanku kau bilang begitu..Apa yang membuatmu berpikir demikian?"

"Oh itu..Aku hanya takut.."

"Takut?"

"Aku tahu kehilanganmu suatu hari nanti.. Kau sedang mengandung. Dan pasienku meninggal setelah melahirkan anaknya. Aku hanya takut.. Aku tidak mau kau terjadi hal seperti itu.. Aku bisa memahami perasaan suaminya."

"Itu sebabnya kau membiarkannya memukulmu?"

"Aku tidak berhasil menyelamatkan istrinya jadi sudah sepatutnya aku dihukum."

"Itu bukan salah dokter. Takdir hidup seseorang sudah ditentukan, mau bagaimana pun kau tidak akan bisa merubahnya."

"Aku tahu..Aku tetap saja takut jika aku berada pada posisi pasienku saat itu. Aku harus bagaimana? Aku tidak bisa menerima kenyataan tersebut begitu saja.."

"Kita berdoa saja yang terbaik untuk semuanya. Aku akan berusaha semampuku."

"Hm...Aku akan melakukan terbaik untukmu dan bayi kita."

"Iya, terima kasih."

Balasnya senang. dokter Hide melihat Hiroi yang masih main, dia pun segera mencium Ayumu sebelum dilihat Hiroi.

"Aku akan melakukannya nanti. Kau sudah lebih sehat, aku senang."

Ucapnya dan wajah Ayumu sudah merona. Dia malu-malu.

Dokter Hide tertawa senang.

...................................................

Ketika memasuki bulan ke 6 perubahan kembali terjadi pada Ayumu. Dia lebih sering demam dan tidak fit, dokter Hide khawatir padanya.

Dokter Hide mengusap perut besar Ayumu yang tertidur di pangkuannya.

Sedangkan Hiroi bermain di bawah mereka. sesekali dia melihat ibunya.

"Papa Hide, mama sakit lagi?"

"Demamnya sudah turun, jadi tidak perlu khawatir."

"Apa mama baik-baik saja?"

"Iya, dia akan baik-baik saja. Berdoa saja."

"Tapi Hiroi takut.."

"Takut kenapa?

"Aku takut tidak bisa bersama dengan mama.. Hiroi tidak akan bisa hidup tanpa mama.."

"Apa yang kau bicarakan? Mama akan baik-baik saja. Kan ada dokter bersamanya. Jadi semuanya bisa kujamin."

"Papa yakin??"

"Sangat yakin?"

"Apa yang kalian bicarakan?"

Tanya Ayumu terbangun.

"Mama!"

"Aww!"

Jeritnya tiba-tiba karena perutnya terasa sakit sejenak.

"Ada apa?"

"Bukan apa-apa, kalian lagi bicarakan apa?"

"Mama aku boleh pegang perut mama?"

"Boleh. Pegang saja."

Ucapnya dan Hiroi mengusapnya dengan lembut. Dia tertawa senang, dokter Hide juga ikutan.

"Hikaru, tolong jadi anak baik yah.."

"Hikaru?"

"Nama anak kita."

"Oh..Kau sudah beri nama?"

"Iyap!"

Balasnya senang.

"Jadi nama dede bayi Hikaru??"

"Iyap! Bagus tidak?"

"Hmm..Papa.. aku lebih setuju namanya Haruka."

"Loh? Kenapa? Ada yang salah dengan nama Hikaru?"

"Sepertinya aku pernah mendengar nama tersebut, jadi lebih baik Haruka saja."

"Masa?! Tapi Haruka juga tidak buruk."

"Benarkan?!"

"Kalau begitu kita tanya mama saja. Nama mana yang bagus."

"Mama, nama yang mana mama sukai? Hikaru atau Haruka?"

"Ehh..Apa yah.. jujur saja aku juga punya nama untuknya."

"Apa??"

"Jadi mama juga tidak setuju pada nama kedua itu?!"

Balas keduanya. Ayumu tertawa kecil.

"Apa nama yang mama pikirkan?"

"Hmm.."

"Apa mama?"

"Apa nama yang kau pikirkan Ayumu?"

"Haruto.."

"Haruto?"

"Iya, Haruto.. Tidak bagus kah?"

"Hm..Nama dede bayi Haruto? Hmm.."

Keduanya tampak berpikir Ayumu menunggu jawaban mereka.

"Kalau mama sudah suka dengan nama itu, Hiroi setuju!"

Pekik anaknya cepat. Ayumu tertawa kecil mendengarnya dan mengusap kepala Hiroi.

"Bagaimana dengan dokter? Apa ada nama lain yang dokter pikirkan?"

"Tidak, menurutku sudah bagus Haruto. Baiklah, namanya Haruto saja."

"Terima kasih.."

Perdebatan nama akhirnya selesai setelah mendapat nama yang diusulkan Ayumu.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang