"Makan yang banyak Murano san,"
Pesan ibu Ayumi pada Murano, dia sangat merasa tidak enak. Dan Tsuki hanya diam di sampingnya.
Sebelumnya Murano mengajak Tsuki makan malam, tapi sialnya bertemu dengan Ayumi sekeluarga. Dia pun dipaksa makan bersama, Murano tidak bisa menolaknya.
Tapi Tsuki terlihat tidak senang di sini. Dia tidak menyentuh makanannya sama sekali. Sedangkan Ayumi sudah menyuapi Murano.
"Aku akan kembali ke kamarku."
Ucap Tsuki tiba-tiba.
"Tapi kau belum makan Tsuki chan,"
Cegat Murano, mereka terdiam melihat Murano yang lebih mementingkan Tsuki.
"Aku tidak lapar,"
"Tapi tadi kau bilang la.."
"Hentikan sudah, aku tidak ingin menjadi penggangu."
Ucap Tsuki jujur akhirnya. Dia pun kembali ke villa Murano dan mengemas pakaiannya.
Saat dia akan keluar dari villa, Murano sudah berdiri di sana.
"Kau mau kemana malam-malam begini?"
"Aku mau pulang. Kau bisa bersama mereka, jadi aku akan pulang."
Jawabnya berjalan pergi.
Murano ingin menghentikannya tapi tangannya tidak mau bergerak dan Tsuki pun menghilang dalam kegelapan malam untuk keluar dari Villanya.
Belum juga sehari mereka di sana, tapi Tsuki sudah pulang saja. Dia langsung bekerja dan membuat masternya kaget.
"Tsuki chan? Kenapa kau di sini?"
"Aku akan merasa kesepian jika di rumah,"
Jawabnya dengan mata merah.
"Ada apa? Apa yang terjadi?!"
Pekiknya segera memeluk Tsuki.
"Apa Murano san melakukan sesuatu?!"
"Aku bertemu dengan calon istri Murano san."
"Apa?! Murano san sudah punya calon istri?! Tapi kenapa dia?!"
"Apa aku hanya jadi mainannya?"
Tanyanya ragu pada master.
"Murano!!"
Geramnya.
Murano juga tidak jadi liburan dan mencari Tsuki tapi dia tidak ada di rumah dan segera ke bar tempat satu-satunya bisa bertemu dengan Tsuki.
Tapi kali ini dia dihalangin Master.
"Master!"
"Jangan pernah datang ke sini lagi!"
"Master! Tsuki chan di dalam bukan?!"
"Aku tidak akan mengizinkanmu bertemu dengannya! Pergi dari sini!"
"Master! Biarkanku melihatnya! Aku harus mengatakannya!"
"Tsuki chan tidak ada di sini! Sudah pergi! percuma kau mencarinya di sini!"
"Master!"
"Pergi kataku!"
Usirnya, Murano pun tidak punya pilihan selain pergi dari sana.
Sedangkan Tsuki terlelap karena kelamaan menangis di sofa ruang ganti. Dia tidak tahu Murano datang mencarinya.
Dia tidak bisa menangis lama, dia akan sesak napas karena itu dia memegang inhalernya karena merasa sesak sebelumnya.
..................................
Murano tampak frustasi di ruang kerjanya.
Dia sama sekali tidak bersemangat, sekretarisnya pun bertanya.
"Ada apa president?"
"Tsuki chan bertemu dengan Ayumi."
"Jadi? Kalian bertemu waktu liburan? Pantas saja president pulang cepat."
"Kami belum sempat liburan karena Ayumi! Semuanya karenanya!"
"Memangnya apa yang terjadi?"
"Ayumi mengatakan pada Tsuki chan bahwa dia calon istriku,"
"Memang dia calon istrimu bukan?"
"Tapi itu hanya sepihak! Aku sama sekali tidak setuju!"
"President, hari pernikahanmu sudah ditentukan mereka."
"Aku tidak mau menikah dengan Ayumi! Aku mau menikah dengan Tsuki chan!"
"President, keluarga Ayumi sangat penting untuk perusahaan anda."
"Aku tidak peduli! Aku akan mencari perusahaan lain, masih banyak yang mau kerja sama dengan kita."
"Baiklah kalau itu kemauan anda, aku akan mengatur semuanya."
"Kau yakin Hiro? Tolong pertemukanku dengan Tsuki, aku ingin bicara langsung dengannya."
"Akan kuusahakan."
Balasnya.
"Tapi untuk sekarang kerjakan dulu tugasmu, aku akan menunggumu."
"Baiklah,"
Murano kembali bekerja.
Sedangkan Tsuki terlihat kurang sehat, dari kemarin dia sudah kurang enak badan.
"Tsuki chan, lebih baik istirahat saja. Murano san tidak akan datang lagi."
"Master mengatakan sesuatu padanya?"
"Aku mengusirnya,"
"Kenapa master tidak beritahu dia kemari?"
"Kenapa memangnya? Apa kau mau bertemu dengannya?"
"........................."
"Tsuki chan, dia hanya mempermainkan perasaanmu. Dia akan segera menikah."
"Aku tahu, tapi aku tidak mau hubungan pertemanan kami jadi begini."
"Teman? Kau masih menganggapnya teman setelah melakukan hal ini padamu?"
"Aku harus memberinya ucapan selamat jika dia memang mau menikah, aku juga tidak mau pertemanan kami rusak hanya karena ini. Kalau memang dia hanya mempermainkanku, aku tidak bisa merusak pertemanan kami."
"Tsuki chan! Kau lupa apa yang terjadi padamu kemarin?! Kau menangisi orang seperti itu!"
"Aku tidak tahu, aku merasa dikhianati."
"Karena itu kenapa kau masih menganggapnya teman?!"
"Ini dan itu berbeda master!"
"Tsuki chan! Aku melakukan ini untuk kebaikanmu!"
Marah master, Tsuki pun diam.
"Baiklah, aku mengerti."
"Sekarang pulanglah istirahat. Wajahmu pucat sekali, kau tidak makan dengan teratur?"
"Aku tidak apa-apa, aku permisi."
Jawabnya segera mengganti bajunya.
Sejak saat itu Tsuki bisa tenang naik kereta api karena orang sebelumnya sudah tertangkap karena melecehkan istri orang lain.
Tsuki hanya diam berdiri dekat pintu keluar, hatinya sangat bimbang.
Dia masih kepikiran dengan Murano.
"Dia akan segera menikah yah? Apa yang harus kubelikan untuk hadiah?"
Gumamnya berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.