Lagi-lagi Ogawa melakukan perjalanan bisnis dan kali ini dia akan pergi sedikit lama.
"Akan lebih baik kalian tinggal bersama Kasumi. Dia sering melamun kalau di tinggal sendiri."
Ucap Ogawa pada Haru dan Taiyou.
Kasumi sedang tidur di kamarnya karena lelah.
"Ayah akan pergi berapa lama?"
"Sekitar dua minggu."
"Dua minggu?! Selama itu?!"
"Iya, karena itu aku khawatir kalau meninggalkan Kasumi sendiri."
"Aku mengerti ayah,"
"Tolong temani Kasumi, Haru."
Pesan Ogawa pada Haru seperti kata-katanya adalah perintah. Haru menyetujuinya tanpa komplain.
Besok sorenya Ogawa benar-benar pergi.
Tinggallah ketiga orang itu di apartemen besarnya.
Karena libur kedua anaknya pun tidak ke sekolah. Hanya Haru saja yang berangkat kerja,
Haru menyiapkan segala sesuatunya sebelum pergi agar anak-anaknya tidak kelaparan.
"Taiyou, kalau kalian lapar pergilah ke cafe."
"Ibu tenang saja."
Balas Taiyou. Kasumi masih tidur saat Haru pergi.
Haru khawatir karena dia akan seharian di cafe dan akan kembali ke apartemen sorenya. Tentunya dia khawatir anak-anaknya kelaparan, padahal Ogawa sudah menyetok banyak makanan di kulkas jumbo dua pintunya penuh semua.
Taiyou kembali ke kamar Kasumi untuk membangunkannya. Tapi melihatnya terlelap membuat niatnya diurungkan. Dia justru tidur bersamanya karena tidak tahu harus melakukan apa.
................................................
Seminggu setelah kepergian Ogawa.
Kedua anaknya menonton tv dengan lesu dan Haru sedang memasak di dapur.
Taiyou menghampiri ibunya.
"Ibu,"
"Iya?"
"Aku rindu dengan ayah, kapan dia pulang?"
"Entahlah.."
"Ibu tidak khawatir?"
"Khawatir? Tentang apa?"
"Khawatir tentang ayah dirayu wanita lain."
Jawab Taiyou membuat Haru menatap anaknya.
"Kenapa? Bukannya bagus dia mendapatkan wanita idamannya?"
"Ibu yakin? Kalau ayah mendapatkannya maka dia tidak akan peduli denganku lagi. Lalu Kasumi juga tidak akan bisa bahagia bersama wanita pilihan ayah."
"Kasumi pasti bisa menerimanya, akan lebih bagus dia mendapatkan ibu yang bisa menyanyanginya lebih dariku."
"Aku tidak ingin wanita lain menjadi ibuku selain Haru."
Ucap Kasumi tiba-tiba membuat keduanya berpaling.
"Ka-kasumi?"
Kaget Haru karena dia tidak menyadari kedatangan Kasumi.
"Haru tidak ingin bersama ayah?"
Tanyanya menatap Haru.
Haru jadi salah tingkah, orang yang tidak pernah membicarakan hubungannya dengan Ogawa kini bersuara.
"I-Itu..Aku.. Kasumi, kenapa kau bertanya tiba-tiba?"
"Karena aku ingin ayah bahagia."
"Aku tidak bisa membahagiakan ayahmu."
"Ayah hanya bisa bahagia denganmu. Dia sudah salah memilih sebelumnya, tapi kali ini aku yakin pilihannya tidak akan salah. Aku akan mendukung ayah denganmu Haru."
"Ka-kasumi..Aku bukannya..Aku tidak mau kau kecewa nantinya.."
"Haru tidak akan mengecewakanku kan?"
Tanyanya balik menatap Haru.
"Ibu, Kasumi hanya mau Haru menjadi ibunya. Dia tidak mau orang lain. Kau tahukan Kasumi tidak menerima semua orang."
"Tapi aku.."
Tiba-tiba Hp Taiyou berdering dan sekretaris Ogawa mengirimnya sebuah foto,
"Ibu! Ayah bersama bule!"
Pekik Taiyou memperlihatkan foto ayahnya bersama bule sexy yang cantik.
Tapi kenapa Taiyou punya email sekretaris Ogawa?
Haru membaca pesan dari sekretaris Ogawa.
"Ayahmu sedang bersama bule yang cantik. Lihat wanita dengan memakai bikini itu? Dia terus mengaet direktur."
"Dasar orang tua tak tahu diri!"
Kesal Haru melihat Ogawa yang sepertinya senang dipeluk tangannya.
"Kenapa ibu kesal?"
"..........................."
Dia juga tidak tahu kenapa dia kesal.
"Ibu, kalau ibu terus-menerus menolak ayah dia akan pergi bersama orang lain"
Ucap Taiyou kembali ke ruang tv buat nonton. Kasumi mengikutinya dalam diam.
Haru juga terdiam mengingat fotonya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.