Kasumi belum diizinkan pulang sampai keadaannya benar-benar pulih. Dia masih kesusahan untuk tidur malam karena mimpi buruk selalu menghantuinya. Mimpi buruk tentang ibunya yang kejam padanya. Masih juga menghantuinya, dia benar-benar masih belum bebas.
Ogawa selalu di sampingnya menemaninya. Dan mimpi buruknya hilang saat mereka datang.
Kasumi membaca buku catatan yang ditinggalkan Taiyou untuknya. Dia sudah ketinggalan banyak pelajaran selama setengah bulan dirawat di sana.
"Kasumi kau masih belajar?"
Tanya Haru yang baru datang, dia menatap Haru.
"Aku akan berhenti sekarang."
Balasnya menutup bukunya.
"Dimana Ogawa?"
"Ayah mengangkat telepon di luar sana."
"Oh..Aku bawa makanan untukmu."
"Tidak perlu repot-repot. Di sini banyak makanan."
"Kudengar makanannya tidak enak, Taiyou selalu saja mengeluh tentang makanannya tidak enak."
"Eh..Ah..Iya memang tidak enak.."
"Karena itu aku buatkan masakan yang sehat untukmu."
Balasnya lagi mengeluarkan makanannya.
Haru pun menyuapi Kasumi.
"A-aku bisa makan sendiri.."
"Tidak apa, kapan lagi aku bisa menyuapimu?"
Candanya sambil tertawa. Kasumi pun menurutinya. Dia memakan makananya.
"Apa sesuai seleramu?"
Tanya Haru dan Kasumi mengangguk mantap karena mulutnya sudah penuh.
Lalu suapan kedua kalinya membuatnya membatu sebab pintu kamarnya terbuka dan Taiyou serta teman-temannya datang.
"Ehem!"
Batuk Taiyou dan Kasumi segera menutup mulutnya kembali dan berakting cool.
"Aku bisa makan sendiri."
Ucapnya pada Haru. Haru tertawa dan memberikan makanannya.
Mereka pun menghampirinya. Kali ini membawa parcel buah-buahan.
"Kebetulan sekali kau makan, aku akan mengupas apel untukmu."
Ucap Taiyou membuka parcelnya. Kasumi menyapa semua teman-temannya yang datang berkunjung, satu persatu memeluknya karena senang Kasumi kembali pada mereka. Kasumi tidak merasa risih dan justru senang ada teman yang mau datang menjenguknya bahkan menangisinya.
Tidak lama setelahnya Ogawa datang dan kaget melihat kamar anaknya ramai. Kasumi bahkan bisa tertawa seperti itu.
Ogawa diam begitu juga yang lainnya, mereka semua melihat Ogawa yang datang.
"Ayah?"
Panggil Kasumi membuat yang lain segera memberi salam untuk Ogawa. Ogawa juga menyapa mereka, kemudian melihat Haru meminta penjelasan.
"Kita pergi membeli makanan dulu."
Ucap Haru mengajak Ogawa pergi.
"Ha-haru? Siapa mereka?"
"Teman sekelas Kasumi dan Taiyou."
"Serius?!"
"Tentu saja. Kenapa?"
"Aku belum pernah melihat teman Kasumi sebanyak itu! Sebelumnya tidak pernah!"
"Benarkah?"
"Kasumi juga tadi tertawa! Dia tertawa!"
"Memang iya, kenapa? Baru pertama kalinya juga?"
Tanya Haru asal dan Ogawa mengangguk mantap. Haru tidak mempercayainya. Ayah macam apa si Ogawa yang tidak pernah melihat anaknya tertawa.
"Kau benar-benar ayah yang buruk."
Balas Haru.
"Haruu!! Kenapa kau bicara begitu! Aku akan lebih memperhatikannya sekarang. Jadi kumohon selalu berada di sisinya mulai saat ini. Dia sudah banyak berubah karena bertemu dengan kalian."
"Aku sudah berjanji padanya tidak akan meninggalkannya. Jadi kau tidak perlu memohon lagi."
"Bisakah aku melamarmu?"
"Untuk apa?!"
"Tentu saja agar kita selalu bisa bersama!"
"Kita tidak perlu melakukannya untuk bisa selalu bersama!"
"Aku mau kau dan Taiyou tinggal bersama dengan kami. Kita ber-4 bersama."
"................................."
"Haru?"
"Aku akan memikirkannya."
"Baiklah, aku akan menunggumu."
Balas Ogawa sedih, digantung lagi. Sampai kapan kau akan menggantungkanku? Gantung saja aku di pohon kecambah? Eh?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.