Tidak sampai setengah jam. Ogawa sampai bersama dengan anaknya Kasumi.
Keduanya kaget dengan kedatangan Ogawa membawa anaknya,
"Ayah? Siapa dia?"
Tanya Taiyou melihat anak dingin tersebut. Dia tidak bicara sepatah katapun dan terlihat kaget dengan mereka, apalagi ketika Taiyou memanggil ayah pada Ogawa.
"Taiyou kenalkan, dia anakku Kasumi. Dan Kasumi dia Taiyou."
Ucapnya memperkenalkan keduanya, Taiyou mengulurkan tangannya tapi Kasumi tidak menyambutnya.
Dia melihat Haru yang datang ke rumahnya dan memohon pada Ogawa untuk menyelamatkan Taiyou.
"Jadi selingkuhanmu adalah seorang pria ayah? Pantas saja ibu pergi meninggalkanku. Ayah sangat menjijikkan dengannya!"
Ucapnya sinis.
"Jaga bicaramu!"
Pekik Taiyou sebelum Ogawa. Dia diam mematung karena diteriaki Taiyou.
"Jangan mengatai ibu menjijikkan! Ibumu yang merebut ayah dari ibuku! Kau tidak berhak menghakimi ibuku!"
Balasnya marah karena Kasumi bicara kasar pada ibunya. Perdebatan saudara tiri.
"Tai-Taiyou jangan bicara kasar pada orang."
Pesan ibunya kaget melihat anaknya hilang kendali.
"Dia yang memulai ibu! Aku tidak terima jika ada orang yang mengatai ibu!"
"Aku baik-baik saja okey, jaga emosimu."
"Kau sama saja dengan ibumu!"
Pekik Kasumi dan pergi.
"Kasumi! Kenapa kau begitu kasar?! Kasumi!"
Panggil Ogawa dan Kasumi tidak mempedulikannya serta membanting pintu dengan keras.
"Anak itu! Maaf Haru, Taiyou. Anakku sedikit keras, tapi dia anaknya yang baik."
"........................."
"Dia jadi begitu karena ditinggal ibunya, ibunya pergi dengan pria lain. Tapi aku tidak pernah mengatakannya, jika dia tahu. Dia akan lebih sakit nanti."
Jelas Ogawa kenapa Kasumi bersikap demikian, dia hanya anak kesepian yang haus kasih sayang seorang ibu...
"Aku mengerti ayah, maaf aku juga berkata kasar."
"Ini bukan salahmu Taiyou, aku hanya ingin Kasumi mengenal kalian. Tapi tidak kusangka dia justru sangat marah. Maaf sudah membuat keributan. Aku akan menasehatinya nanti."
"Tidak apa-apa ayah, aku bisa mengertinya. Lain kali aku akan bersikap baik padanya."
"Kau sangat pengertian Taiyou, seandainya Kasumi juga demikian. Aku akan sangat senang."
"Ayah terlalu memujiku. Aku sama sepertinya, kadang emosi juga."
".................................."
Haru tidak menjawabnya, dia merasa kasihan juga pada Ogawa yang single parent sama sepertinya. Dia tidak tahu bahwa istrinya pergi dengan orang lain karena tidak ada beritanya.
"Apa kalian sudah makan? Aku membawa banyak makanan untuk kita makan bersama."
"Benarkah? Aku sangat lapar ayah! Aku tidak makan sejak siang!"
"Apa? kenapa kau begitu nekat! ayo makan!"
Pekiknya segera membuka semua makanan lezatnya dan kemudian menyuapi Taiyou.
"Makan yang banyak."
"Aku bisa makan sendiri! ini sangat enak!"
Balasnya mengambil sendok dari ayahnya,
Ogawa tertawa kecil melihatnya menikmati makanannya.
Dan sekarang yang harus dia lakukan adalah orang di belakangnya ini, dia tidak bersuara selama Ogawa di sini.
Dia masih membenciku?
"Haru, aku juga membawanya untukmu. Ayo makan bersama."
".........................."
"Ibu ini sangat enak! Ayo makan!"
Pekik anaknya.
"Makan dan jangan bicara."
Pesannya mengusap mulut anaknya yang belepotan dengan makanan. Kemudian Taiyou mengisyaratkan Ogawa untuk memberikan makanan pada ibunya. Dan Haru menerimanya,
"Terima kasih.."
Ucapnya pelan.
"Tidak apa-apa, aku senang melihatnya."
Taiyou kemudian menyuapi Haru, begitu juga sebaliknya. Haru menyuapi Taiyou dan Taiyou justru menyuapi Ogawa.
"Sepertinya makanan Haru lebih enak."
"Benar! Ibu suapi ayah."
Pesan Taiyou reflek Haru melakukannya, Ogawa tidak mau melepas kesempatan yang diberikan anaknya.
Dia memakannya dan memegang tangan Haru.
Keduanya saling menatap.
"Haru, tolong maafkanku..."
Ucapnya, Haru segera menarik tangannya dan pergi dari sana dengan cepat.
Keduanya hanya diam.
"Haru tidak mau memaafkanku.."
"Ayah, ibu tidak seburuk itu. Dia akan memaafkan ayah nanti."
"Kau yakin?"
"Sangat yakin! Aku sudah mengenal karakter ibu. Jadi ayah tenang saja, teruskan perjuangan ayah!"
Semangat anaknya mendukung ayahnya bersama ibunya.
"Anak nakal."
Ucap Ogawa mengusap kepalanya.
"Makanlah, aku akan mencari Haru."
"Ayah semangat!"
Pesan anaknya. Dia tertawa kecil dan berjalan pergi mencari Haru.
Haru terdiam di kursi dengan makanan di tangannya, dia melihat tong sampah dan kemudian membuangnya. Dia tidak lapar, karena Ogawa di sini bersamanya.
"Haru.."
Panggil Ogawa, Haru tertegun.
Dia tidak berbalik melihatnya,
"Aku tahu kau masih marah padaku. Kumohon maafkanku. Aku tidak akan mengulangi kesalahanku padamu lagi. Beri aku kesempatan."
"Tidak ada yang perlu dibicarakan. Kau boleh bertemu dengan Taiyou."
"Bukan hanya itu saja yang kuinginkan. Aku ingin bersamamu lagi."
"Ogawa, kau dan aku sudah tidak ada hubungan apa-apa. Aku sudah melupakanmu. Kau juga demikian."
"Aku tahu kau tidak bisa melupakanku! Karena kau datang mencariku!"
"Itu karena aku tidak tahu siapa lagi yang punya golongan darah O selain dirimu. Aku melakukannya karena terpaksa. Aku tidak mau kehilangan Taiyou."
"Kau tetap tidak mau memaafkanku?"
"Aku tidak ingin bicara denganmu. Jangan bicara denganku lagi."
Balasnya dan hanya diam. Ogawa juga tidak bisa membalasnya.
"Haru.. Apa aku kurang baik?"
"Aku melakukannya demi anakku. Aku tidak mau dia merintikkan air mata untuk orang sepertimu. Airmatanya lebih berharga dari dirimu."
Jawabnya kemudian berjalan pergi. Ogawa benar-benar kehabisan kata-kata. Semuanya tidak sekali pun dipandang baik oleh Haru. Dia sangat membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.