Ogawa mengantar Haru dan Taiyou pulang ke cafenya.
Itu rutinitasnya sekarang.
Ogawa berterima kasih banyak karena mereka sudah mau menemani Kasumi.
Untuk sekarang Kasumi tidak terlihat menyendiri. Taiyou selalu mengajaknya bermain setelah dia selesai belajar bersama. Karena mereka satu angkatan jadi mereka bisa belajar bersama.
Ketimbang Taiyou, Kasumi lebih pintar darinya. Beberapa kali Kasumi mengajari pelajaran yang tidak dia mengerti.
Haru juga sudah sangat terbiasa dengan mereka, dia pun juga sudah tidak was-was dengan Ogawa. Karena kalau dipikir juga, masa lalu sudah terjadi. Mereka tidak bisa merubahnya kembali. Tapi sekarang sudah berbeda, mereka tidak lagi muda. itu sudah berlalu 15 tahun, semua masalahnya sudah kelar. Tidak ada lagi yang perlu dibahas.
Taiyou sudah tumbuh dengan besar dan sehat sekali. Lalu apa yang harus dikesalkan lagi?
Benci dan kekecewaan pasti masih ada, tapi dia sudah memaafkan Ogawa. Lalu untuk masalah bersama kembali? Haru harus lebih memikirkannya, dia tidak mau salah mengambil keputusan keduanya ini.
Untuk sekarang kembali jadi teman tidak seburuk yang dia pikirkan.
Haru sudah selesai beres-beres, apartemennya lebih bersih dan berkilau berkat peralatan canggih di apartemen ini. Jadi Haru tinggal menggunakan alat-alat tersebut buat membersihkan apartemen besar ini tidak perlu menguras banyak tenaga lagi. Ogawa pengertian sekali membelikan semua peralatan tersebut agar Haru tidak kelelahan bekerja dua tempat sekaligus.
"Ibu, kenapa Kasumi belum pulang?"
Tanya Taiyou yang sudah nongkrong di depan tv. Haru menggeleng tidak tahu sebelum masuk ke dalam dapur untuk masak makan malam.
Setengah jam kemudian, orang yang dia tunggu pun pulang.
Terdengar suara pintu terbuka, Taiyou segera menyambutnya.
"Selamat kem..."
Ucapnya terdiam dan menatap Kasumi yang berbeda hari ini.
Pakaian training? Sandal sekolah? Sepatunya mana? Lalu tas? Dia tidak membawa peralatan sekolah kah?
"Kasumi? Kemana barang-barangmu? Kenapa pakai baju training? Tasmu?"
Kasumi tidak menjawabnya dan dia berjalan melewati Taiyou.
"Kasumi! Jawab dong!"
Pekik Taiyou memegang pundak Kasumi dengan keras membuatnya mengernyitkan dahi.
Dia tidak merintih dan berjalan pergi.
"Aku bilang tunggu dulu!"
Marah Taiyou diabaikan, dia menghalangi jalan Kasumi.
"Menyingkir!"
"Kasumi! Aku ini kakakmu! Kalau ada apa-apa cerita padaku!"
"Aku tidak peduli! Jangan mencampuri urusanku!"
Dia mendorong Taiyou menjauh darinya.
"Kubilang tunggu!"
Kembali dia memegang pundak Kasumi membuatnya sakit.
Taiyou segera menarik tangannya dan Kasumi segera masuk ke dalam kamar.
"Kasumi! Kasumi!!"
Pekik Taiyou menggedor pintu kamarnya. Haru yang mendengar keributan itupun menghampiri Taiyou.
"Ada apa Taiyou? Kenapa kau menggedor pintu Kasumi? Dia sudah pulang?"
"Ibu! Kasumi aneh hari ini!"
"Apa terjadi sesuatu padanya?"
"Itu sudah pasti!"
Yakin Taiyou.
"Kasumi kalau kau tidak segera buka pintu! Aku akan meminta ayah untuk mendobraknya! Biar sekalian tidak perlu pakai pintu!"
Ancam Taiyou geram dengan Kasumi. Haru menatap anaknya,
"Kau belajar dari mana kata-kata seperti itu?"
"Dari Tv bu.."
Jawabnya.
Pembaca sekalian, kadang tv bisa membawa dampak buruk.
Hati-hati saat melihat Tv, takutnya ada hal tak senonoh deh.
Tidak lama setelahnya pintu terbuka.
Daripada nanti tidak ada pintu, mending dibuka saja.
Haru melihat Kasumi, Kasumi menatap kesal dengan Taiyou.
"Ada apa?! Tidak bisakah kau membiarkanku sendiri?! Aku mau sendiri!"
Kesal Kasumi.
"Buka bajumu."
Perintah Taiyou langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.