My Love 2 "319"

2.9K 274 10
                                    



Satu masalah selesai, datang masalah baru. Mikoto sudah tidak meragukan Eirin karena dia mencintainya, tapi yang jadi masalahnya adalah ayah Eirin. Dia harus minta restu pada ayah Eirin jika harus menikahi anaknya!

Mikoto dilanda galau, dia duduk melamun selama pertemuan. Eirin tidak ikut dengannya karena diminta Mikoto untuk beristirahat sampai keadaannya benar-benar pulih. Sekretaris Shou yang menjadi pendampingnya saat ini.

Shou menatap ketuanya yang terus melamun.

"Ketua, apa yang anda pikirkan?"

Tanya Shou.

"Aku ingin menikahi Eirin..."

"...........?"

"Tapi Eirin bilang ibunya meninggal karena sindrom ini. Jadi bagaimana menyakinkan ayah Eirin bahwa tidak semua orang akan sama dengan ibunya Eirin."

"Tuan mengalami masa-masa sulitnya setelah kehilangan ibu Eirin yang sangat dia cintai, dia terlihat tegar tapi sebenarnya dia menangis ketika tidak ada orang melihatnya. Orang yang paling dia kasihi pergi meninggalkannya bersama sang bayi kecil. Dia menangis memeluk Eirin karena dia tahu Eirin akan besar tanpa seorang ibu. Dia benar-benar menyesal sekali, itulah mengapa Tuan sangat overprotective pada Eirin sama."

"Apa yang harus kulakukan sekretaris Shou? Aku juga tidak mau kehilangan Eirin dan bayi kami. Tapi kami tidak akan bisa bahagia jika ayah Eirin tidak merestui kami, Eirin pasti akan sedih!"

"Anda harus menyakinkan tuan,"

"Aku tahu..."

Jawabnya frustasi.

"Apa anda ingin menemuinya?"

"Sekarang?"

"Iya,"

"Tapi sekretaris Shou.."

"Cepat atau lambat anda juga akan menemuinya."

"Baiklah, aku akan menemuinya."

Ucap Mikoto setuju, mereka segera ke rumah sakit menemui ayah Eirin.

Mikoto keringat dingin sebelum sampai di kamarnya. Dia terlihat tertekan.

"Tuan, Ketua Mikoto ingin menemui anda."

"Mikoto?! Suruh dia masuk!"

"Baik."

Shou pun berjalan masuk bersama Mikoto.

"Hi paman, apa kabarmu?"

"Sama seperti biasa. Kenapa tiba-tiba datang menemuiku? Dimana Eirin? Aku tidak bertemu dengannya, aku rindu!"

Pekiknya ingin bertemu dengan Eirin.

Mikoto kalang kabut tidak tahu harus jawab apa.

"Ei-Eirin sedang istirahat di rumah."

"Oh, dia sehat kan? Tidak terjadi sesuatu yang buruk padanya kan?"

Sensor bahaya orang tua pada anak paling hebat.

Mikoto terdiam sejenak, dia pun menarik napas panjang,

"Paman! Tolong serahkan Eirin padaku!"

Ucap Mikoto pada ayah Eirin sambil membungkuk. Ayah Eirin sampai kaget.

"Apa maksudmu? Kalau masalah pendamping aku sudah mengizinkannya. Dia sangat membantumu melakukan tugaskan?"

"Bukan itu yang kumaksud paman! Sebenarnya Eirin sekarang..Eirin.."

"Apa? Ada apa dengan Eirin?"

"Dia..Eirin...Sekarang..Eirin sedang hamil!"

Ucapnya gugup.

".................................."

Ayahnya terdiam merespon perkataan Mikoto. Shou juga diam, ruangan itu jadi hening seketika.

Ayah Eirin justru tertawa.

"Bercandamu tidak lucu,"

Ucapnya tertawa. Mikoto menatap ayah Eirin.

"Aku tidak sedang bercanda! Aku ingin meminta restumu untuk menikahi Eirin!"

Jawab Mikoto serius.

"Tidak mungkin...Kau pasti bercanda..Tidak mungkin Eirin..Eirin tidak mungkin sindrom!"

Pekiknya membuat Mikoto kaget, dari nadanya dia tidak ingin mempercayainya.

"Tidak mungkin! Eirin bukan sindrom! Apa yang sudah kau lakukan padanya?! Apa?!"

Marahnya pada Mikoto, jika dia bisa jalan pasti Mikoto sudah babak belur. Untung saja ayah Eirin lumpuh.

"Paman?"

"Tuan?"

Panggil mereka kaget karena perubahan daun wajah ayah Eirin.

"Panggil dokter sekretaris Shou!"

Pesan Mikoto segera. Shou segera pergi mencari dokter yang menangani tuannya.

"Eirin tidak mungkin sindrom.."

...........................................

Eirin yang mendengar kabar ayahnya sakit segera pergi menemuinya dengan beberapa bodyguard yang diminta Mikoto menjaganya.

Shou menceritakan apa yang terjadi dan kenapa ayahnya bisa tiba-tiba sakit.

"Si bodoh itu!"

Kesalnnya.

Tapi sebelum sampai tujuan, tiba-tiba dua mobil menghalangi jalan mereka di belakang satu dan di depan satu.

Eirin sangat kesal, kenapa ada serangan musuh di saat begini?!

Kesalnya.

"Bunuh semuanya!"

Pesannya mempersiapkan pistolnya sendiri.

Eirin pun ikut melakukan penyerangan tetapi mereka kalah jumlah. Salah satu dari mereka mendapatkan Eirin dengan serangan mendadak dari titik buta Eirin dan semua bodyguardnya juga ikut tertahan karena Eirin yang jadi sandranya. Mereka menuruti semua kemauan musuhnya.

"Berikan ini pada ketuamu."

Ucapnya menyerahkan surat pada bodyguard Eirin. Eirin yang tidak sadar pun dibawa pergi dengan beberapa bodyguard lain sebagai sandra. Hanya sisa satu yang akan menjadi kurir pengantar surat.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang