Jilid 3

1.7K 37 0
                                    

Setelah berkata begitu, tukang pukul yang seorang itu tidak berdiam diri saja, dia telah melangkah mendekati, dan mengulurkan tangannya menghantam ke mulut lelaki berpakaian mesum tersebut.

Akan tetapi lelaki berpakaian mesum tersebut tidak berusaha mengelakkan diri dari pukulan yang sebenarnya sangat kuat dan bisa membahayakan mukanya dan mungkin jika pukulan itu mengenai sasarannya dengan tepat akan merontokkan seluruh gigi dari lelaki bertubuh kerempeng dan berpakaian mesum tersebut.

"Mana dia Un Kim Hoa?!" masih juga lelaki berpakaian mesum tersebut sempat bertanya seperti itu.

Dan waktu pukulan dari tukang pukul yang galak itu hampir tiba di mukanya, dengan gerakan yang cepat sekali dia telah mengangkat tangan kanannya tahu-tahu dia telah mencekal pergelangan tangan orang itu.

Terdengar suara "Krekkk" dan tukang pukul yang seorang tersebut menjerit keras sekali, tubuhnya sempoyongan ke belakang, mukanya pucat pias, karena tulang pergelangan tangannya yang tadi telah kena, dicekal oleh lelaki berpakaian mesum tersebut telah hancur. Rupanya cekalan lelaki berpakaian mesum tersebut seperti juga remasan jari-jari baja.

Lima orang tukang pukul Bin Wan-gwe yang lainnya waktu melihat keadaan teman mereka seperti itu, segera mengeluarkan bentakan marah. Mereka telah mencabut senjata masing-masing yaitu pedang dan golok mereka, yang dipergunakan mengancam untuk menyerang kepada lelaki berbaju mesum tersebut.

Sedangkan waktu itu tampak lelaki berbaju mesum itu dengan jengkel, tanpa memperlihatkan perasaan jeri, walaupun ke lima orang tukang pukul Bin Wan-gwe itu telah mencabut senjata mereka membanting-banting kakinya.

"Cepat panggilkan Un Kim Hoa! Cepat panggilkan! Atau memang kalian menginginkan aku pergi masuk mencarinya sendiri?"

Sambil berkata begitu, dia juga telah memperlihatkan sikap tidak senangnya.

Akan tetapi ke lima tukang pukul Bin Wan-gwe dengan wajah yang menyeramkan, telah melompat ke dekat lelaki berbaju mesum tersebut, golok dan pedang mereka telah menyambar untuk menikam dan membacok.

Gerakan yang dilakukan oleh mereka memang telengas sekali, karena mereka memang kejam dan berhati bengis terhadap siapapun juga, karenanya mereka telah menyerang kepada sasaran yang bisa mematikan dan berbahaya di tubuh lelaki berbaju mesum tersebut.

Sedangkan lelaki berbaju mesum itu sama sekali tidak berkisar dari tempatnya. Dia hanya berseru-seru agar orang-orang itu mau memanggilkan Un Kim Hoa keluar dari rumah itu.

Dan waktu dua batang golok tiba lebih dulu ke dekat leher dan perutnya, cepat sekali dia melakukan gerakan yang aneh sekali, di mana tangannya seperti juga japit, telah menjapit dengan kuat ke dua senjata itu, yang kemudian menjadi patah. Waktu orang berpakaian mesum tersebut mengibaskan tangannya, seketika juga tampak tubuh ke dua penyerangnya itu telah terpental bergulingan di atas tanah, dari mulut dan hidung mereka telah keluar darah.

Sedangkan ke empat orang kawan tukang pukul dari Bin Wan-gwe, termasuk tukang pukul yang seorang itu yang pergelangan tangannya telah dihancurkan dengan remasan lelaki berbaju mesum tersebut, jadi kaget bukan main. Yang tiga orang segera menerjang maju dengan terjangan yang hebat sekali, karena mereka begitu marah dan sudah tidak memperdulikan apakah itu merupakan serangan senjata tajam mereka itu bisa membinasakan lelaki berbaju mesum ini atau tidak.

Sedangkan lelaki berbaju mesum itu telah berseru: "Mana dia Un Kim Hoa? Mana dia? Mengapa kalian tidak memanggilnya keluar?!"

Sambil berseru-seru seperti itu, tampak lelaki berbaju mesum tersebut telah mengibaskan tangannya dengan perlahan, namun berhasil membuat ke tiga senjata tajam di tangan ke tiga orang tukang pukul Bin Wan-gwe tersebut terpental terlepas dari cekalan mereka masing-masing.

Anak RajawaliWhere stories live. Discover now