Jilid 58

818 17 0
                                    

Giok Hoa telah berhasil merangkak bangun berdiri dengan kepala ditengadahkan. Sikapnya berani sekali, karena gadis cilik ini merasa marah.

Apalagi setelah mengetahui bahwa ke dua orang ini, si Hitam dan si Putih, adalah dua orang guru dari orang she Bong itu. Tentunya mereka berdua pun bukan manusia baik-baik?? 

Karena itu, dengan suara yang lantang dan berani dia menyahuti, "Tidak perlu engkau mengurusi diriku! Tidak perlu kalian mengetahui siapa diriku! Tetapi yang terpenting, kalian harus mendidik murid kalian itu agar menjadi manusia yang cukup baik dan tidak mengumbar kebengisannya belaka..... Masih untung waktu dulu aku tidak perintahkan Pek-jie agar mematuk biji matanya, agar buta.....! Hemmmmm, siapa sangka, setelah diberi hajaran oleh Pek-jie, ternyata dia masih berani mengumbar hatinya yang busuk itu.....!"

Hek-pek-siang-sat tertegun mendengar kata-kata Giok Hoa yang begitu berani. Tetapi mereka berdua benar-benar merupakan manusia yang aneh sekali. Mereka selalu menempuh jalan sekehendak hati mereka, sehingga orang-orang dalam rimba persilatan tidak bisa memasukkan mereka dalam golongan putih atau golongan hitam.

Karena terkadang Hek-pek-siang-sat menolong orang yang tengah dalam kesulitan dan juga membela kebenaran, tetapi tidak jarang pula Hek-pek-siang-sat menolongi penjahat untuk melakukan sesuatu kejahatan! Dengan demikian, sukar sekali diterka sesungguhnya ke dua orang yang berkepandaian luar biasa ini termasuk dalam golongan mana.

Dan ada lagi sifat mereka yang agak aneh jika mereka bertemu dengan seseorang yang penakut dan bermuka-muka pada mereka, ke duanya akan merasa benci dan juga akan bersikap bengis. Tetapi menyaksikan Giok Hoa, walaupun masih demikian kecil, namun sangat berani dan gagah sekali, mereka jadi kagum dan malah tidak marah ditegur seperti itu oleh Giok Hoa.

"Nona manis, kau berkata bahwa kami tak dapat mendidik murid kami dengan baik-baik, lalu dengan alasan apakah kau bisa berkata seperti itu?" tanya si Putih sambil tersenyum tidak memperlihatkan kemarahan, malah dari wajahnya terlihat dia merasa senang melihat sikap gadis kecil yang berani ini!

Giok Hoa telah bertolak pinggang, dia bilang: "Aku telah menyaksikan sendiri, tidak hujan tidak angin, muridmu telah mencari urusan dengan Yo Koko........ malah dia berusaha untuk turunkan tangan kematian, karena itu Yo Koko turunkan tangan keras padanya. Dan akupun telah memberikan ganjaran padanya dengan perintahkan Pek-jie agar mempermainkannya!

"Hemmmm, dengan begitu, ternyata dia masih tidak kapok dan masih berusaha menghina diriku. Malah caranya hina sekali, karena dia menantikan di kala aku seorang diri, dia baru menculik diriku, dan melarikan diri ketakutan dari Pek-jie! Jika memang dia seorang Ho-han dan gagah perkasa, tentu dia tidak akan melarikan diri dari Pek-jie, dan akan menghadapi Pek-jie dengan gagah."

Hek-pek-siang-sat saling tatap satu dengan yang lainnya, ke duanya saling tersenyum.

Malah Hek-siang-sat telah berkata dengan, suara yang tawar: "Lalu menurut pendapatmu, dengan cara apa yang pantas buat kami mengajar murid kami itu?!"

"Hukum dia dan menuntut agar dia bersumpah keras, bahwa dia tidak akan berbuat rendah dan memalukan. Disampingitu tidak melakukan hal-hal yang berbau kejahatan.....!"

Mendengar jawaban Giok Hoa seperti itu Hek-pek-siang-sat tertawa bergelak-gelak. Mereka beranggapan perkataan Giok Hoa lucu sekali.

"Kau aneh bukan main, nona manis....." kata si putih kemudian.

"Aneh? Aku tidak aneh, aku memiliki sepasang telinga, sepasang hidung, mulut dan mata..... mengapa aneh? Aku sama seperti kalian, tetapi yang kuinginkan orang itu yang menjadi muridmu tidak menjadi manusia rendah yang hanya berani terhadap orang yang tidak berdaya seperti aku, seorang anak-anak!

Anak RajawaliTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang