Jilid 53

835 22 0
                                    

Dalam keadaan seperti itu, Bun Kie Lin telah bilang: "Jika memang engkau mau meminta secara baik, aku tidak penasaran seperti sekarang, di mana aku telah ditipu mentah-mentah!"
Tetapi Yo Him telah berkata memotong perkataan Bun Kie Lin:

"Jika memang kami memintanya dengan baik-baik, seperti yang kami lakukan sebelumnya, bukankah Locianpwe tidak bersedia menolong, dan sekarang setelah kami bersikap agak kurang ajar, ternyata malah Locianpwe memaksa hendak menolong paman Hok itu untuk memperlihatkan keliehayan Locianpwe dalam bidang ilmu pengobatan!

"Dan memang Boanpwe juga mengakuinya, Locianpwe sangat hebat sekali, memiliki kepandaian dalam ilmu pengobatan yang sangat mengagumkan! Seperti bunyinya pertaruhan kita, maka dengan ini Boanpwe menyatakan rasa kagum tidak terhingga kepada Locianpwe dan juga mengucapkan terima kasih serta syukur yang tidak terhingga terhadap pertolongan ini.....!"

Setelah begitu, Yo Him memberi hormat pula.

Bun Kie Lin mengibaskan lengan bajunya, katanya dengan sikap tidak senang, karena ia tetap merasa seperti diingusi: "Pergilah! Aku tidak mau melihat kalian terlalu lama! Pergilah!"

Yo Him jadi tersenyum melihat sikap Bun Kie Lin, katanya. "Bukankah sahabat kami itu memerlukan satu-dua hari buat beristirahat..... tentunya Locianpwe tidak akan mengusir kami sebelum Hok Lopeh benar-benar sembuh.....!"

"Hemmm, untuk ini aku tidak mengijinkan! Kalian telah menipu diriku, sekarang malah ingin berdiam di tempatku selama beberapa hari disini, itulah tidak mungkin! Ayo pergi..... pergi......!"

Yo Him jadi berpikir keras, sampai akhirnya dia teringat sesuatu.

"Locianpwe, ada sesuatu yang hendak boanpwe tanyakan, entah Locianpwe mau menjawabnya atau tidak?!" tanya Yo Him kemudian sambil mengawasi Bun Kie Lin.

"Apa yang ingin engkau tanyakan?!" tanya Bun Kie Lin sambil balas menatap dengan tajam, karena dia tengah mendongkol dan penasaran merasa telah diingusi oleh Yo Him.

"Mengenai wanita setengah baya itu!" menyahuti Yo Him.

Muka Bun Kie Lin berobah.

"Ada apa dengan wanita setengah baya itu?!" tanyanya kemudian dan sikapnya tambah tidak senang.

"Menurut apa yang dilihat oleh Boanpwe tampaknya dia memusuhi Locianpwe! Apakah di antara Locianpwe dengan wanita setengah baya itu memang terdapat ganjalan atau perasaan bermusuhan?!"

Muka Bun Kie Lin berobah sejenak lamanya, akhirnya baru dia menyahuti setelah raga-ragu sejenak: "Hemmm, dia datang ke tempatku ini, memaksaku harus mengobati luka-luka dari cucu-cucunya itu! Aku sendiri heran, usianya masih begitu muda, dan aku tidak mempercayai bahwa wanita-wanita yang dikatakannya sebagai cucunya itu benar-benar adalah cucunya.....!"

"Dan Locianpwe telah menolak permintaannya buat mengobati cucu-cucunya itu?!" tanya Yo Him.

Bun Kie Lin mengangguk.

"Ya, buat apa aku mengobati mereka? Aku tidak kenal mereka, dan juga cara mereka meminta pertolongan kasar sekali, mereka memaksa. Katanya cucu-cucu dari wanita setengah baya itu, yang semuanya berjumlah delapan orang, telah terluka oleh sejenis racun yang berkerjanya sangat lambat. Jika dalam satu tahun mereka tidak diobati, maka seluruh tenaga dari wanita-wanita muda itu akan musnah, disusul kemudian, selama dalam satu tahun pula perlahan-lahan mereka akan sampai pada ajalnya!

"Aku sebetulnya mengetahui, mereka terkena racun yang diberi nama Bau-tok-ban-hun, sejenis racun yang hebat sekali, yang bekerja sangat lambat sekali. Seorang korbannya, tidak merasakan perobahan pada dirinya, karena mereka tidak akan mengetahui bahwa sesungguhnya jiwa mereka tengah terancam. Dan aku memang dapat mengobatinya, namun, hemmm, hemmm, mereka mengancam.....!"

Anak RajawaliWhere stories live. Discover now