Jilid 178

487 14 0
                                        

"Jangan!" berseru kakek tua itu karena lupa bahwa ia tengah mengadu kekuatan dengan Oey Yok Su.

Begitu dia berseru mencegah, maka tubuhnya segera juga terlontarkan ke tengah udara. Rupanya, waktu dia berseru, tenaga dalamnya jadi buyar, dan tenaga dalam dari Oey Yok Su telah menerjangnya, membuat dia terlempar jauh ke tengah udara.

Di saat itu terlihat, kera bulu kuning jadi kaget mendengar cegahan kakek tua itu. Dia segera berlari menghampiri si kakek.

Kakek tua baju kuning melompat berdiri, napasnya memburu keras. Walaupun dia telah kena terlontarkan oleh kekuatan tenaga dalam Oey Yok Su, akan tetapi dia masih sempat buat mengendalikan dirinya, sehingga tenaganya tidak buyar dan dia tidak sampai terluka karenanya.

Dia masih tetap dalam keadaan sehat. Hal itu juga disebabkan memang kekuatan dan kepandaian kakek tua sangat tinggi sekali.

"Mengapa engkau harus tergesa-gesa seperti itu? Kau tidak boleh menganggu dulu nona mantuku itu.....!" kata kakek tua tersebut kepada kera bulu kuning.

Kera bulu kuning itu seperti juga mengerti apa yang dikatakan olah kakek tua tersebut dia berulang kali mengeluarkan suara yang aneh dan kepala tertunduk, seakan juga dia memang tengah menyesali apa yang telah dilakukannya.

Oey Yok Su waktu itu telah melompat berdiri.

"Kera biadab tidak tahu malu......!" bentaknya dengan suara yang nyaring sekali, disusul dengan tubuhnya yang melesat ke tengah udara.

Sepasang tangannya telah menyambar kepala kera bulu kuning karena Oey Yok Su bermaksud hendak menghantam binasa kera itu, yang bermaksud tadi berlaku kurang ajar terhadap Kam Lian Cu.

Tapi kera bulu kuning itu segera juga melompat menyingkir ke samping kakek tua itu.

Kakek tua itulah yang mewakilinya menangkis pukulan yang dilakukan oleh Oey Yok Su.

Merekapun segera melakukan adu kekuatan lagi.

Tapi sekarang ini justeru mereka telah mengadu juga gin-kang mereka!

Sambil menyerang bertubi-tubi, mereka telah bergerak ke sana ke mari dengan lincah.

Kera bulu kuning itu, Kim Go, ketika melihat kakek tua itu tengah bertempur seru lagi dengan Oey Yok Su, mereka mengikuti dengan sebentar-sebentar mengeluarkan suara yang aneh. Juga dia berulang kali melirik kepada si gadis, Kam Lian Cu!

Tampaknya kera itu masih penasaran. Memang ukuran tubuhnya yang sama seperti tinggi tubuh manusia dewasa, maka sikap dan kelakuannya juga sama seperti manusia, dimana dia begitu tergiur melihat gadis cantik itu.

Karenanya, begitu melihat Oey Yok Su dan kakek tua itu telah bertempur semakin menjauhi tempat itu, di mana mareka terlibat dalam pertempuran yang seru, kera bulu kuning itu rupanya sudah tidak bisa menahan diri lagi.

Segera juga melompat ke dekat si gadis. Dia bermaksud untuk melakukan sesuatu lagi. Ke dua tangannya telah diulurkan kepada dada si gadis, dia meremasnya dengan mata meram melek.

Keruan saja Kam Lian Cu jadi menjerit-jerit ketakutan dan marah setengah mati, namun si gadis benar-benar tidak berdaya, karena tubuhnya tidak bisa bergerak.

Waktu itu si kera bulu kuning itu tampaknya semakin lama jadi semakin berani. Dia bermaksud akan melepaskan pakaian si gadis di sebelah bawah, karena tampaknya memang kera ini sudah tidak kuat membendung akan napsu birahinya...... sampai akhirnya dia tidak menyadarinya bahwa waktu itu ada sesosok tubuh yang tengah mendekatinya, sesosok bayangan berpakaian serba putih.......

"Bukk!" sosok bayangan putih itu telah menghantam dengan dahsyat punggung kera itu.

Seperti juga dihantam oleh pukulan alu yang besar, kera itu merasakan sakit bukan main, tulang punggungnya seperti juga akan patah.

Anak RajawaliTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang