Jilid 196

579 16 0
                                    

Karenanya pemuda ini telah melatihnya dengan giat sekali. Karena ia mengetahui, jika memang dia telah berhasil menguasai benar-benar keseluruhan ilmu silat pukulannya tersebut, niscaya akan menyebabkan ia dapat menghadapi jago-jago silat yang bagaimana tangguh sekalipun. Dia akan dapat menghadapi Bun Siang Cuan ataupun jago-jago lihay lainnya.

Sesungguhnya, Ko Tie memiliki kepandaian yang sudah tinggi. Dan di kalangan pendekar-pendekar golongan muda, mungkin juga sulit dicari duanya.

Tapi yang sering membuatnya dia jadi mengalami kesulitan, justeru jika dia tengah menghadapi lawan yang tangguh terdiri dari tokoh yang memiliki kepandaian tinggi dan merupakan tokoh sakti di dalam rimba persilatan.

Walaupun Swat Tocu telah mendidik dan mewarisi seluruh kepandaiannya, tapi Ko Tie setiap kali menghadapi tokoh tua yang sakti, ia selalu kalah pengalaman.

Maka dari itu, sekarang Ko Tie menerima warisan ilmu pukulun "Cap-lak-kun" dari Oey Yok Su, ia berharap justeru dapat untuk menutupi kekurangannya itu. Karena dengan "Cap-lak-kun", dia akan dapat menghadapi segala macam ilmu silat dari berbagai golongan.

Waktu menciptakan ilmu pukulannya tersebut, memang Oey Yok Su telah memikirkan dan juga mengingat-ingat seluruh ilmu silat dari berbagai pintu perguruan di seluruh daratan Tiong-goan. Karenanya, dia juga telah mencari seluruh kelemahan yang terdapat dari berbagai ilmu silat berbagai pintu perguruan itu.

Dan juga sekarang ini, memang Ko Tie pun pada dasarnya telah memiliki kepandaian yang tinggi, dasar yang kuat, sehingga ia mudah sekali mempelajari ilmu silat yang diwarisi oleh Oey Yok Su.

Hanya saja Oey Yok Su waktu pertama kali hendak menurunkan dan mengajarkan "Cap-lak-kun"nya itu, telah memesannya, agar Ko Tie sekali-kali tidak boleh mempergunakan Cap-lak-kun tersebut, jika memang ia tidak tengah terancam bahaya.

Dengan begitu, Ko Tie harus memperhatikan benar-benar apakah memang dia tengah terancam dan terdesak oleh sesuatu bahaya. Jika memang tidak, jelas ia tidak boleh sembarangan mempergunakan ilmunya tersebut.

Ko Tie juga telah memberikan janjinya kepada Oey Yok Su, bahkan ia bersumpah bahwa ia tidak akan sembarangan mempergunakan Cap-lak-kun tersebut.

Begitulah, selama setengah bulan Oey Yok Su telah mengajarkan Ko Tie ilmu Cap-lak-kunnya tersebut.

Di bagian depan telah diceritakan betapa Oey Yok Su bertempur dengan Bun Siang Cuan. Namun Oey Yok Su sama sekali tidak mempergunakan satu juruspun ilmu barunya itu.

Hal ini disebabkan Oey Yok Su berpikir, bahwa ia memang tidak bermusuhan dengan Bun Siang Cuan.

Dan juga, Bun Siang Cuan, walaupun memang lihay, tapi ia seorang yang angin-anginan. Dengan demikian telah membuat Oey Yok Su membatasi diri dalam mempergunakan sin-kang maupun ilmunya.

Jika Oey Yok Su mempergunakan Cap-lak-kun nya, niscaya dalam beberapa jurus dia sudah dapat mendesak Bun Siang Cuan. Memang Bun Siang Cuan menurut penilaian Oey Yok Su memiliki ilmu yang sudah mencapai puncaknya dan tidak bisa memiliki kepandaian yang lebih tinggi lagi.

Karena setelah memperhatikan dengan seksama, maka diketahui oleh Oey Yok Su, bahwa Bun Siang Cuan memang merupakan seorang yang melatih ilmunya secara mahir, sehingga setiap dia melatih dan meyakinkan serupa ilmu, dia tentu akan melatihnya sampai matang.

Namun ilmu tersebut tidak dapat dirobahnya. Tidak dapat dikurangi atau pun juga ditambahkan.

Dengan demikian dia hanya melatih terus, yang membuatnya semakin lama semakin mahir dengan ilmu dan jurus kepandaiannya. Sin-kangnya yang terlatih semakin tinggi dan sempurna. Tapi ia tidak mungkin bisa menambahkan tenaga dalamnya dengan latihan yang baru, yang sekiranya bisa membuat dia semakin lihay dan tangguh.

Anak RajawaliWhere stories live. Discover now