Sekarang, jika ia penasaran dan menuruti adat, memang ia masih bisa menyerang Ko Tie, tapi tentu saja, hal ini berarti ia mempergunakan tenaga, malah kemungkinan ia mempergunakan tenaga berlebihan, yang akan membuat ia terluka di dalam yang lebih parah dan kelak sulit menyembuhkan lukanya, juga akan membuat ia terbinasa oleh lukanya itu.
Karena itu, Gorgo San setelah berhasil merangkak berdiri, akhirnya dia menyingkir ke tepi, dengan muka yang pucat pias.
Kiang-lung Hweshio yang menyaksikan apa yang telah dialami oleh Gorgo San jadi tertegun, karena biarpun ia memiliki kepandaian yang tinggi, tidak urung ia menggidik juga. Sebab ia merasa jeri dan gentar menghadapi Ko Tie yang disaksikannya memang memiliki kepandaian luar biasa.
Tengah Kiang-lung Hweshio tertegun seperti itu, justeru Ko Tie telah mendengus: "Hemmm, kalian manusia-manusia busuk dan hina, ternyata hanya pandai buat mengeroyok orang dan bertindak sewenang-wenang.......!"
"Baiklah, sekarang kami runtuh di tanganmu, tapi nantikanlah pembalasan kami kelak! Aku Gorgo San tidak akan menyudahi urusan ini sampai di sini saja, walaupun langit runtuh, dan kalian melarikan diri ke ujung langit, tetap saja aku akan mencari kalian buat memperhitungkan semua yang telah terjadi hari ini......!"
Sambil berkata begitu, tampak Gorgo San telah melirik kepada Giok Hoa. Walaupun gadis itu sangat cantik, namun Gorgo San menyadari, tidak mungkin ia memiliki gadis itu, karenanya ia telah bermaksud untuk pergi meninggalkan tempat itu. Setelah melirik bengis sekali lagi kepada Ko Tie, dengan muka yang masih pucat pasi, tampak ia telah memutar tubuhnya dan berlalu.
Kiang-lung Hwehio menyaksikan Gorgo San yang memiliki kepandaian tidak berada di bawahnya telah dapat dirubuhkan oleh Ko Tie dan juga sudah pergi meninggalkan tempat itu. Karena dia telah diruntuhkan dan dilukai di dalam yang cukup parah, bermaksud hendak pergi, maka iapun segera mengeloyor mengajak anak buahnya buat berlalu.
Ko Tie dan Giok Hoa kali ini sudah tidak mengejar lebih jauh, karena mereka telah mengetahui bahwa pendeta itu adalah sahabat Gorgo San, maka dari itu mereka dapat menduganya, bahwa Gorgo San tentu yang telah menghasut pendeta itu buat memusuhi mereka.
Dan mereka hanya menganggap bahwa ke dua orang itu, berikut anak buahnya, merupakan manusia-manusia rendah hina dina. Dan mereka tidak mau mendesak lebih jauh, karena Gorgo San tengah terluka berat, dan jika mereka mendesak terus, itulah bukan tindakan yang terpuji, di mana mereka mendesak lawan yang tengah tidak berdaya.
Setelah melihat Gorgo San dan Kiang-lung Hweshio pergi, maka Ko Tie menoleh kepada Giok Hoa, diajaknya si gadis untuk berlalu juga. Di waktu itu, Giok Hoa menghela napas dalam-dalam.
"Mereka merupakan manusia-manusia lihay dan berbahaya sekali, karena hati mereka kejam dan tangan mereka telengas. Entah sudah berapa banyak kejahatan yang mereka lakukan?"
"Ya, sesungguhnya manusia-manusia seperti merekalah yang berbahaya, karena mereka tentu akan malang melintang di dalam Kang-ouw dengan sewenang-wenang. Dan memang jarang sekali orang yang bisa mengendalikan mereka!
"Beruntung mereka telah kita hajar sekali ini. Dengan demikian, tentu diwaktu lain, mereka akan lebih berpikir jika hendak melakukan kejahatan."
Tapi Giok Hoa menggeleng tidak setuju dengan apa yang diucapkan oleh Ko Tie, dia bilang:
"Sesungguhnya, manusia-manusia seperti mereka tidak mungkin akan sadar. Mereka tentu akan berusaha untuk berlatih diri, agar mereka bisa memiliki kepandaian yang jauh lebih tinggi. Di waktu itu mereka tentu akan melakukan kejahatan yang lebih besar lagi.....
"Karenanya, jika mereka tidak ditumpas, tetap saja mereka merupakan manusia-manusia yang berbahaya dan mengancam keselamatan dunia persilatan......!" Setelah berkata begitu, tampak Giok Hoa menghela napas beberapa kali lagi.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AbenteuerLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia