Dan sama sekali Bok Lan tidak marah disampok seperti itu, malah mukanya memperlihatkan dia sedih sekali. Dia menghampiri sambil mengulurkan ke dua tangannya, bermaksud memeluk lagi pada Ko Tie.
Kembali jiwa Ko Tie tergoncang dengan hati yang berdebaran terus-menerus, karena dia menggidik lagi, melihat wajah wanita sinting itu, yang memancarkan suatu kekuatan mistik yang menakutkan dan menjijikan. Terlebih lagi jika Ko Tie teringat bahwa wanita ini adalah seorang wanita sinting, membuat dia tambah menggidik dan jadi surut dengan langkahnya ke belakang dua tindak.
"Pergi......aku bukan anakmu...... pergi! Jangan dekati aku!" akhirnya Ko Tie berseru seperti itu.
Dia sebetulnya tidak tega juga jika harus mengerahkan tenaga dan kekuatan sin-kangnya sepenuh-penuhnya, yang pasti akan bisa mencelakai wanita sinting itu. Yang membuat Ko Tie tidak tega melihat wajah Bok Lan yang begitu sedih, maka dia hanya mengusir saja!"
Namun Bok Lan justeru jadi menangis, sambil perlahan-lahan menghampirinya.
"Anakku..... ohhhh, benar-benar engkau begitu tega mengusir ibumu? Ohhh, apakah engkau ingin menjadi seorang anak yang tidak berbakti, seorang anak durhaka terhadap orang tuamu?
"Mari, mari, ibu sudah rindu sekali, kemari nak..... Berikanlah kesempatan pada ibu buat merangkul satu kali saja kepadamu, melepaskan rindu ibu.........!"
Ngiris hati Ko Tie, namun dia mana mau membiarkan dirinya dirangkul wanita sinting itu? Karenanya segera juga dia menjejakkan kakinya, tubuhnya melesat ke belakang sejauh tiga tombak lebih menjauhi Bok Lan. Begitu kakinya menyentuh tanah, segera dia menjejak lagi, tubuhnya telah melesat lagi ke belakang, karena memang Ko Tie bermaksud hendak menjauhi Bok Lan.
Melihat Ko Tie melompat terus menerus seperti itu, Bok Lan jadi menangis menggerung-gerung, katanya: "Anakku...... ooooohhhh anakku, mengapa engkau begitu kejam?!" Sambil menangis seperti itu, dengan air mata yang mengucur deras sekali, tubuh Bok Lan berkelebat buat menyusuli Ko Tie.
Menyaksikan sikap wanita sinting itu, semua orang jadi ngiris hati, terlebih lagi Giok Hoa dan Yo Kouw-nio yang tidak mengerti, mengapa wanita sinting seperti Bok Lan justeru memiliki ilmu silat dan sin-kang yang tinggi sekali?
Di waktu itu, Yo Kouw-nio sendiri menggidik jika harus maju menghadapi wanita sinting itu. Terlebih lagi Giok Hoa, gadis ini siang-siang sudah merasa ngeri, lenyap rasa lucunya, dan dia mengawasi dengan sepasang mata yang terpentang lebar-lebar kepada Ko Tie yang tengah berusaha menjauhi diri dari Bok Lan, di mana Giok Hoa tergetar hatinya, karena kuatir sekali kalau-kalau sampai Ko Tie kena dirangkul oleh wanita sinting itu. Dalam keadaan menangis seperti itu tampaknya Bok Lan jadi menakutkan sekali.
Hati Ko Tie juga mengkeret, dia telah berseru dengan panik: "Jika engkau tetap mendekati aku, jangan mempersalahkan aku jika aku menyerang dirimu.....!"
Sambil berkata begitu, dengan sikap mengancam, tampak Ko Tie telah mempersiapkan kekuatan tenaga sin-kangnya pada ke dua kepalan tangannya. Dia bersiap-siap menyerang Bok Lan memaksa hendak memeluknya.
Sedangkan Siauw Kwie berulang kali memperdengarkan suara tertawanya. Dia bilang: "Baru dipeluk saja mengapa harus begitu panik? Sudah, biarkan Tok-kui-sin-jie memelukmu, bukankah enak dan sedap dipeluk seorang wanita cantik seperti dia......?"
Bukan main mendongkolnya Ko Tie, jika dapat, dia sesungguhnya bermaksud hendak menampar mulut Siauw Kwie. Di waktu itu dilihatnya Bok Lan telah mendatangi dekat sekali, dan tidak ada jalan lain buat Ko Tie selain menyerangnya.
Dia kali ini telah menghantam dengan ilmu pukulan Inti Esnya, sehingga angin pukulannya itu dingin bukan main, seperti akan membekukan tubuh Bok Lan.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AdventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia