Hok An memang sangat sayang dan memanjakan sekali Giok Hoa, sedang di depan matanya dia melihat Giok Hoa dikibas seperti itu, sehingga tubuhnya terguling dan pipinya memerah membengkak, membuatnya jadi merasa gusar pada Bun Kie Lin.
Hanya saja disebabkan memang dia tidak berdaya dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya, maka walaupun mendongkol dia tidak bisa menghadapi Bun Kie Lin untuk mengumbar kemendongkolannya itu.
Giok Hoa menggeleng sedikit, katanya sambil memaksakan diri tersenyum: "Tidak paman Hok..... luka seperti ini tidak ada artinya..... lebih baik jika paman Hok beristirahat lebih tenang, agar luka-Iuka di tubuh paman Hok dapat sembuh benar-benar......!"
Kesehatan Hok An telah berangsur sembuh. Memang ilmu pengobatan yang dimiliki Bun Kie Lin sangat luar biasa, di mana dia bisa mengobati Hok An dengan sebaik mungkin. Dalam waktu begitu singkat, dia telah dapat menyembuhkan luka Hok An yang sesungguhnya sangat parah sekali.
Di waktu itu, tampak betapapun juga, Hok An masih mendongkol dan hanya mengawasi kepada Bun Kie Lin.
Jika saja Hok An di waktu itu bisa melompat bangun, tentu dia akan menerjang kepada Bun Kie Lin untuk menyerangnya dengan pukulan yang sekuat tenaga, sebab dia tidak bisa menerima Giok Hoa dibuat terpelanting seperti itu oleh Bun Kie Lin.
Walaupun sekarang ini Hok An melihat bahwa dirinya memang telah ditolong dan disembuhkan oleh Bun Kie Lin, tokh dia tidak bisa merasakan berterima kasih lagi, malah dia selalu teringat betapa kasihannya Giok Hoa yang telah dibuat terpelanting seperti itu, membuat pipi gadis itu memerah karena te1ah terkena benturan pada bumi, sehingga membengkak.
Giok Hoa berusaha menghiburnya, ia menyatakan kepada Hok An, memang Bun Kie Lin memiliki perangai yang sangat ku-koay. Itu pula sebabnya Yo Him telah mengajak Bun Kie Lin bertaruh dalam hal mengobati luka Hok An, hanya untuk memancing perasaan gusar Bun Kie Lin, karena jika tidak, tentu dia tidak akan mau mengobati Hok An. Karena itu setelah Yo Him berhasil memancing kegusaran Bun Kie Lin, ia baru bersedia buat mengobati Hok An.
Dengan demikian telah membuat Hok An sedikit menurun perasaan mendongkolnya dan mulai mengerti bahwa Bun Kie Lin seorang yang memiliki perangai sangat aneh. Sedangkan waktu itu Bun Kie Lin sudah tidak memperhatikan lagi keadaan Hok An, dia telah melihatnya bahwa Hok An dan Giok Hoa saling bisik-bisik, namun dia sudah tidak memperhatikannya. Dia lebih banyak mencurahkan seluruh perhatiannya kepada jalannya pertempuran antara Yo Him dengan orang bertubuh tinggi kurus itu.
Dengan begitu, telah membuat Sasana juga ikut mengawasi dengan tegang, karena dilihatnya Yo Him waktu itu tengah mempergunakan beberapa macam ilmu simpanannya. Setiap jurus yang dipergunakannya merupakan jurus-jurus yang bisa menghancurkan dan membinasakan.
Hanya saja disebabkan lawannya itu, memiliki kepandaian yang tinggi, maka dia bisa menghadapi Yo Him sampai begitu lama. Mereka berdua bertempur terus dengan seru.
Diam-diam orang bertubuh tinggi kurus itu telah berpikir di dalam hatinya: "Dalam hal ini memang tidak salah, Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko benar-benar memiliki kepandaian yang luar biasa hebat, karena puteranya saja telah memiliki kepandaian yang demikian tinggi. Menghadapi puteranya saja sekarang ini, aku masih belum dapat merubuhkannya, sedangkan mendesaknya pun tidak bisa. Apa lagi jika aku menghadapi Sin-tiauw-tay-hiap, niscaya dalam beberapa jurus aku sudah dapat dirubuhkan....."
Karena berpikir seperti itu, segera juga orang bertubuh tinggi kurus itu mencari kesempatan buat melompat mundur menjauhi diri dari Yo Him.
Pada suatu kali, waktu Yo Him kembali gagal dengan hantamannya, maka tampak orang bertubuh tinggi kurus itu telah melompat ke samping kanan dengan gerakan yang sangat gesit. Begitu ke dua kakinya menyentuh tanah, kembali tubuhnya melesat pula tiga tombak lebih ke arah samping kanannya.
YOU ARE READING
Anak Rajawali
AventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia