Oey Yok Su menghela napas dia mengangguk.
"Matamu sangat tajam sekali," katanya.
"Tentu saja, aku masih muda, jarak yang jauh saja aku masih bisa melihatnya dengan jelas, apa lagi dalam jarak pisah yang dekat seperti ini.......!"
"Bukan itu maksudku!" kata Oey Yok Su
"Lalu apa maksudmu?"
Oey Yok Su menghela napas, katanya: "Aku tidak bermaksud untuk secara berterang mengobati pemuda itu. Aku memang telah mengobatinya, dengan cara menghajar dan melontarkannya, sesungguhnya aku tengah mengerahkan tenaga dalamku, agar beberapa bagian dari jalan darah pemuda itu dapat beredar kembali dengan lancar..... sedangkan pemuda itu beranggapan aku tengah menyiksanya!
"Hemmm, lihatlah, pemuda itu sendiri tidak mengetahui bahwa dirinya tengah kuobati. Sedangkan kau sekali melihat saja, engkau telah mengetahui bahwa aku tengah berusaha mengobati pemuda itu. Bukankah dengan demikian engkau sangat cerdik dan juga sangat tajam sekali matamu?"
Si gadis tersenyum, girang hatinya mendengar pujian tersebut, dia bilang: "Ya, semua ini berkat pengajaran dari guruku!"
"Siapa gurumu?" tanya Oey Yok Su.
"Itu rahasiaku, kau tidak boleh tahu!" menyahuti si gadis dengan manja.
Oey Yok Su mendongkol lagi.
"Jangan main-main......!" katanya.
"Siapa yang ingin main-main dengan aku? Bukankah sudah sepantasnya orang setua engkau kuhormati, tidak berani aku main-main dan bersikap kurang ajar......!"
"Mengapa engkau tidak mau menjelaskan siapa gurumu dan siapa namamu?!" kata Oey Yok Su.
"Itu hakku, bukankah engkau tidak bisa memaksa aku buat memberitahukan siapa guruku dan siapa namaku?"
Oey Yok Su berobah mukanya.
"Aku akan memaksa kau memberitahukan siapa gurumu dan siapa namamu?" katanya mengancam.
"Hemmm, tidak mudah! Paling tidak dengan kepandaianmu, kau cuma bisa membunuhku! Tapi kau jangan mimpi bisa mendesak dan memaksa aku memberitahukan siapa guruku dan siapa namaku!"
"Tapi aku akan memaksamu!"
Setelah berkata begitu, tubuh Oey Yok Su telah bergerak sangat gesit sekali, sehingga tidak bisa dilihat dengan pandangan mata tahu-tahu dia telah berada di samping si gadis.
Kam Lian Cu sendiri kagum bukan main melihat gin-kang Oey Yok Su, karena tahu-tahu jago tua itu telah berada di sampingnya.
Sesungguhnya Kam Lian Cu tengah merasa gentar dan jeri berurusan dengan Oey Yok Su, yang diketahuinya memiliki adat yang sangat ku-koay sekali.
Tapi sebagai seorang gadis yang cerdas, segera juga ia mengetahui, seseorang yang memiliki adat sangat aneh, jelas harus dihadapi dengan sikap yang ku-koay pula. Karena itu, dia sengaja membawa lagak seperti itu, buat menghadapi Oey Yok Su.
Sekarang melihat Oey Yok Su hendak memaksa dirinya agar memberitahukan nama gurunya dan namanya sendiri, dan Oey Yok Su dengan begitu lincah tahu-tahu telah berada di dekatnya, tanpa Kam Lian Cu melihat jelas gerakannya, membuat si gadis tercekat hatinya.
Dan belum lagi si gadis sempat berkata apa-apa, justeru Oey Yok Su telah berkata dengan suara yang dingin.
"Rebahlah!" Dan jari tangan Oey Yok Su telah bergerak menotoknya. Tidak ampun lagi tubuh Kam Lian Cu terjungkal rubuh tidak bisa bergerak.
"Ohh, kau orang tua tidak tahu malu!" teriak Kam Lian Cu.
Walaupun dia dalam keadaan tertotok, akan tetapi dia tidak tertotok pada jalan darah Ah-hiat atau jalan darah gagunya, sehingga dia bisa berseru seperti itu. Dia cuma tertotok pada jalan darah kakunya belaka, menyebabkan dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AdventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia