Namun belum lagi apa yang memalukan dan akan membuat aib yang besar buat Giok Hoa terjadi, justeru tiba-tiba berkelebat sesosok bayangan.
"Binatang......!" terdengar suara mendengus yang perlahan dan dingin sekali. Menyusul dengan itu terdengar suara "Plakk!"
Batok kepala Kim Go telah kena terpukul hancur.
Kim Go tidak sempat mengeluarkan suara jeritan lagi, karena tubuhnya terkulai dan napasnya berhenti.
Giok Hoa tertolong. Tapi si kakek Bun Siang Cuan yang menyaksikan kera peliharaannya, anak angkatnya, yang sangat disayanginya itu telah mati.
Bukan main kagetnya. Dia menjerit sambil melesat bangun. Cepat sekali tubuhnya melambung ke tengah udara. Dia menghantam kepada sosok tubuh yang menolong Giok Hoa.
Waktu itu sosok tubuh tersebut telah berkata kepada Giok Hoa.
"Pakai bajumu lagi!"
Dan tangannya telah menyentil, sehingga totokan pada diri Giok Hoa terbuka dan si gadis bisa menggerakkan sepasang tangan, kaki dan tubuhnya.
Giok Hoa cepat-cepat telah memakai kembali bajunya, dan melihat yang menolonginya adalah seorang tua yang memakai baju dan topi warna hijau.
Waktu itu si kakek tua Bun Siang Cuan telah sampai di belakang laki-laki tua penolong Giok Hoa, dengan diiringi bentakan dan erangan menyeramkan. Dia menghantam.
Akan tetapi orang yang memakai baju hijau itu sama sekali tidak gentar. Malah dia telah mengibas dengan tangannya.
"Dukk!!" hebat tangkisan yang terjadi, dan seketila itu juga tubuh Bun Siang Cuan dan tubuh orang itu tergetar sangat keras.
Juga di saat itu tampak sesosok bayangan lainnya telah melompat ke samping Giok Hoa.
"Hoa-moay, apakah engkau tidak kurang suatu apa?!" tanya orang itu.
Giok Hoa terkejut bercampur girang, karena segera dia mengenalinya itulah Ko Tie. Seketika dia juga jadi malu, hampir saja dia tertimpah bencana yang sangat hebat sekali, yaitu akan diperkosa oleh seekor kera.
"Ko Tie Koko...... kau?" hanya kata-kata itu saja yang bisa diucapkannya.
Ko Tie mengangguk. "Ya.....!" sahutnya kemudian. "Dan kau tampaknya memang telah mengalami keterkejutan yang sangat hebat!"
Giok Hoa hanya mengangguk sambil menunduk malu.
Tampak Ko Tie memperhatikan, bahwa kawannya yang memakai baju hijau itu, yaitu Oey Yok Su, tengah bertempur seru melawan Bun Siang Cuan.
Oey Yok Su dan Ko Tie ternyata tiba di tempat itu secara kebetulan, karena mereka memang tengah melakukan perjalanan juga.
Betapa terkejutnya mereka waktu menyaksikan apa yang terjadi, dimana Giok Hoa akan diperkosa oleh seekor Kera berbulu kuning itu, maka Oey Yok Su tidak membuang waktu turun tangan buat menyelamatkan Giok Hoa.
Tidak tahunya kembali dia bertemu dengan Bun Siang Cuan dan sekarang mereka telah bertempur sangat dahsyat. Karena memang mereka merupakan orang-orang yang telah memiliki kepandaian sangat tinggi sekali, juga sin-kang yang telah sempurna.
Hebat cara bertempur ke dua tokoh lihay dari dunia persilatan itu, karena masing-masing telah mengeluarkan seluruh kepandaian yang mereka miliki.
Sedangkan Bun Siang Cuan sendiri merasakan, semakin lama ia semakin tertindih oleh tenaga Oey Yok Su, karena napasnya juga sekarang mulai memburu keras.
Dikala itu, Oey Yok Su melihat bahwa dia mulai dapat mendengar napas Bun Siang Cuan, semakin memperhebat pengerahan tenaga dalamnya
Ko Tie melihat Oey Yok Su menang di atas angin, diam-diam jadi girang.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AventuraLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia