Di waktu itu Hek-pek-siang-sat telah saling melirik dan mereka bersiap-siap hendak mulai menyerang kepada gadis berbaju kuning she Yo itu, yang dianggap mereka sebagai gadis yang tekebur dan angkuh.
Sedangkan Giok Hoa jadi menguatirkan keselamatan gadis berbaju kuning itu, karena dia mengetahui kepandaian ke dua orang Hek-pek-siang-sat tersebut sangat lihay dan tinggi sekali ilmunya.
Jika saja ke dua orang Hek-pek-siang-sat maju serentak buat mengepung dan mengeroyok gadis berbaju kuning, inilah hal yang benar-benar sangat menguatirkan sekali. Kalau saja gadis itu berlaku ayal sedikit saja tentu dia akan terluka di tangan Hek-pek-siang-sat. Karena dari itu, jika memang sampai gadis itu terluka, berarti keselamatan jiwa Giok Hoa juga akan terancam.
Sedangkan Hek-pek-siang-sat gusar bukan main, mereka pun penasaran. Seumur hidup mereka, baru kali ini ada seorang gadis muda yang berani bersikap demikian sombong dan sama sekali tidak memandang mata kepadanya.
Tanpa memberi muka sedikitpun juga, telah memancing mereka berdua, agar maju serentak, di mana mereka akan dihadapi hanya dalam sepuluh jurus dan dijanjikan akan dapat dirubuhkan! Dengan begitu, hal ini merupakan suatu penghinaan yang paling hebat buat Hek-pek-siang-sat.
Maka kedua Hek-pek-siang-sat yang memang memiliki tabiat aneh, telah mengambil keputusan, mereka akan turun tangan dengan keras. Mereka menginginkan dalam dua atau tiga jurus akan dapat merubuhkan gadis berbaju kuning itu. Jika memungkinkan mereka juga hendak melukai gadis berbaju kuning lebih parah lagi.
Karena dari itu, begitu mendengar gadis berbaju kuning itu mempersilahkan mereka mulai menyerang, maka Hek-pek-siang-sat sudah tidak memperdulikan lagi aturan-aturan Kang-ouw, bahwa pihak yang lebih tua tingkatannya, harus menerima diserang lebih dulu dari pihak yang lebih mudah.
Dan kini, dengan segera ke duanya memencarkan diri karena mereka telah berusaha uutuk menyerang gadis berbaju kuning itu dengan dua jurusan yang serentak.
Gadis berpakaian baju kuning itu tetap bersikap tenang dan sabar. Dia sama sekali tidak jeri.
Malah dia telah mengawasi Hek-pek-siang-sat dengan sikap seperti juga bukan tengah berhadapan dengan dua orang lawan tangguh. Tentu saja sikap yang diperlihatkan gadis berbaju kuning itu membuat Hek-pek-siang-sat bertambah meluap darahnya.
Mereka telah mengeluarkan suara gerengan, disusul dengan Pek-siang-sat melompat lebih dulu. Dia telah bergerak cepat sekali tangannya, mengancam akan menghantam dengan lweekang yang bisa menghancurkan sebungkah batu yang sangat besar.
Dia percaya, jika memang gadis berpakaian kuning itu menangkisnya, dia akan menyusuli dengan hantaman berikutnya. Dan jika gadis berbaju kuning itu mengelak, tentu Hek-siang-sat waktu itu telah menyerangnya juga.
Tetapi dugaan Hek-pek-siang-sat meleset, karena terlihat pukulan tangan Pek-siang-sat dibiarkan saja oleh gadis berbaju kuning itu, sama sekali dia tidak berusaha menangkisnya. Malah diapun tidak berusaha untuk mengelakkan diri dari pukulan tersebut, sehingga dalam keadaan seperti itu telah membuat Pek-siang-sat tertegun sejenak, namun dia tidak mengurangi tenaga serangannya, karena biarpun gadis berpakaian baju kuning yang sangat cantik manis tersebut terluka akibat pukulannya itu, dia tidak akan menyesal.
Di kala itu Hek-siang-sat pun tidak tinggal diam, tangannya telah meluncur secepat kilat.
Waktu pukulan dari Pek-siang-sat hampir tiba, terlihat gadis berpakaian baju kuning itu telah mengempos semangatnya. Kemudian waktu kepalan tangan Pek-siang-sat hanya tinggal beberapa dim dari dirinya, dia telah menotok dengan telunjuknya.
Luar biasa!
Walaupun hanya ditotok dengan jari telunjuk, tetapi telah cukup buat gadis itu memunahkan tenaga pukulan dari Pek-siang-sat. Sebab begitu kepalan tangan dari Pek-siang-sat mengenai ujung jari telunjuk dari gadis berbaju kuning itu, seketika dia merasakan bahwa dari ujung jari itu seperti mengalir suatu kekuatan yang sangat panas sekali yang telah menyelusup dan menerjang kepada kepalan tangannya, menyebabkan tulangnya sangat sakit sekali.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AdventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia