Karena itu, dengan bernapsu dia berlari lebih cepat. Tiga kali lompatan dia telah berada di samping Ko Tie. Tanpa membuang waktu lagi dia mengangkat tangan kanannya, bermaksud menepuk batok kepala Ko Tie menjadi hancur dan remuk.
Tapi, begitu tangan Gorgo San tengah meluncur, dan Giok Hoa menjerit kalap melihat Ko Tie terancam keselamatannya di tangan Gorgo San. Sedangkan dia tidak berdaya melepaskan diri dari libatan lawannya, sehingga dia tidak bisa melindungi Ko Tie.
Di kala itulah, dari balik sebatang pohon telah berkelebat sesosok bayangan. Tangan sosok bayangan tersebut menyambar ke punggung Gorgo San.
"Dukkkk!" punggung Gorgo San telah kena dihantam dan tubuhnya terpental jumpalitan di tanah. Sambil mengeluh perlahan dia memuntahkan darah segar, tubuhnya kemudian lunglai dan lemas tidak bisa bergerak lagi, karena ia telah pingsan tidak sadarkan dirinya lagi.
Kiang-lung Hweshio dan kawan-kawannya kaget tidak terkira. Demikian juga Giok Hoa. Tapi si gadis kaget bercampur dengan perasaan girang luar biasa.
Orang yang telah menolongi Ko Tie, segera juga menyambar tubuh Ko Tie, yang dilarikan dengan gesit sekali lenyap ke dalam hutan.
Giok Hoa berseru kaget, tapi ia tidak bisa melihat jelas penolong Ko Tie, karena orang itu bergerak sangat cepat dan gesit sekali, sehingga hanya dalam waktu beberapa detik, tubuhnya telah lenyap lagi ke dalam hutan dengan membawa serta Ko Tie.
Sungguh hal itu membuat Giok Hoa jadi kalap. Tanpa memperdulikan Kiang-lung Hweshio dan lainnya, Giok Hoa berlari menyusul. Ia masih sempat menyambar ke dua buntalannya, kemudian menerobos masuk ke dalam hutan, buat menyusul orang yang telah membawa Ko Tie.
Tapi berlari sekian lama, tetap saja ia tidak berhasil menemukan jejak orang itu, yang tampaknya memang sangat lihay dan memiliki gin-kang yang mahir sekali, karena waktu ia muncul dari dalam hutan, menghantam punggung Gorgo San, kemudian mengangkat tubuh Ko Tie dan kembali lari masuk ke dalam hutan itu.
Semua itu berlangsung hanya dalam beberapa detik saja, malah karena cepat dan gesitnya gerakan orang tersebut, membuat Giok Hoa tidak bisa melihat jelas keadaan muka orang itu. Si gadis cuma bisa melihat gumpalan warna hijau, warna dari baju orang tersebut.
Mati-matian Giok Hoa mengejar terus masuk ke dalam hutan itu, ia mengerahkan seluruh gin-kangnya, buat berlari secepat mungkin, untuk menyusul orang yang menculik Ko Tie, agar dia dapat dengan segera merebut Ko Tie kembali.
Memang diakuinya, bahwa Ko Tie memiliki kepandaian yang sangat tinggi. Tapi dia dalam keadaan tidak berdaya, di mana dia tengah keracunan dan juga sedang pingsan.
Orang yang telah menculiknya itu tidak diketahuinya dari pihak musuh atau kawan. Karena itu Giok Hoa mengejar seperti kalap, menerjang banyak pohon-pohon dan terus juga berlari dengan kaki yang terluka oleh tusukan duri.
Si gadis sudah tidak memperdulikan segala apapun juga, ia berlari terus dengan cepat. Cuma sayangnya orang yang menculik Ko Tie memang memiliki gin-kang yang tinggi luar biasa, sehingga dia sama sekali tidak meninggalkan jejak.
Giok Hoa mengejar terus, juga memanggil-manggil nama Ko Tie.
Tapi sampai suaranya serak dan ia pun lelah sekali, karena setengah harian berlari-lari terus, bahkan telah sampai di luar permukaan hutan di bagian lainnya, dia masih tidak berhasil menemui jejak dari orang yang menculik Ko Tie.
Keadaan di hutan itu sunyi sekali.
Sedangkan Kiang-lung Hweshio tidak mengejarnya, karena mereka telah menyaksikan bahwa orang yang melukai Gorgo San dan kemudian menculik Ko Tie adalah seorang yang memiliki kepandaian tinggi. Karena itu, mereka tidak mengejarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/119954152-288-k140091.jpg)
YOU ARE READING
Anak Rajawali
AventuraLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia