Jilid 133

629 16 0
                                    

Kejadian seperti ini benar-benar merupakan kejadian yang hanya beberapa detik saja.

Ia heran, namun segera ia menduga sebab-sebabnya, hanya ketika ia menoleh, ia tidak melihat Ko Tie dan Giok Hoa. Ia jadi mengerutkan kening.

"Bawa masuk mereka itu!" ia perintahkan orang-orangnya guna menggotong ke lima orang pengawalnya yang telah terluka, buat ditolongi. Sambil melangkah masuk, ia bertanya kepada Sun Kiam siapa yang membantu padanya.

"Apa.....?!" balik tanya Sun Kiam heran bukan main, "Bukankah mereka itu rubuh oleh hajaran piauw-tauw? Akh, kalau begitu ular itu juga bukan dibunuh piauw-tauw sendiri.....!"

Ia menggelengkan kepalanya. Ia menambahkannya kemudian: "Aku berdiri di sampingnya Bie Laote berdua. Aku tidak melihat mereka menggerakkan tangan mereka sedikitpun juga. Mungkinkah ada orang lain yang membantu secara diam-diam?!"

Piauw-su tua tersebut jadi semakin heran, hatinya juga penuh ditanda tanyai oleh keraguan yang hebat. Tapi ia harus menolongi orang-orangnya, tidak sempat ia bertanya lebih jauh atau memikirkan urusan itu.

Sebenarnya Tong Teng Bun telah dibantu oleh Ko Tie dan Giok Hoa. Si gadis yang menghajar ular dengan jarum rahasia Bwee-hwa-ciam, dan si pemuda yang membikin si pengemis dan kawannya terpental dengan gempuran pukulan "Inti Es"nya. Untuk ia cukup mempergunakan dua jari tangannya, tidak usah ia bersikap seperti tengah menyerang hebat.

Ko Tie telah dapat menguasai ilmu pukulan Inti Es nya, karena itu, ia bisa menguasai tenaga dalamnya sekehendak hatinya. Dengan demikian, walaupun ia cuma menggerakkan jari-jari tangannya secara perlahan, tenaga yang tersalur hebat luar biasa.

Tidak puas Ko Tie menyaksikan kegalakan dan keganasan si pengemis. Ia segera juga mempergunakan lima bagian dari tenaga Inti Esnya pada ke dua jari tangannya yang kanan.

Begitu cepat si pengemis dan kawannya melompat menerjang. Ia mementil dengan dua jarinya itu ke arah mereka masing-masing, maka tiada waktu lagi dia telah membikin gagal dengan serangan mereka dan malah tubuh mereka terpental.

Karena seketika mereka merasakan betapa tubuh mereka menggigil kedinginan, seperti juga mereka itu telah direndam di dalam bak yang penuh dengan es. Dengan sendirinya Ko Tie dengan ilmu Inti Es-nya itu, yang ternyata memang sangat lihay sekali, walaupun hanya mempergunakan jari tangannya belaka, namun tetap saja ia berhasil untuk merubuhkan ke dua orang itu dari jarak yang terpisah cukup jauh.

Itulah percobaan pertama kali dimana Ko Tie mempergunakan tenaga "Inti Es"nya itu dalam jarak pisah yang jauh dan hanya mempergunakan ke dua jari tangannya belaka.

Itulah pula sebabnya mengapa Sun Kiam tidak melihat gerakan tangannya. Setelah itu ia menarik tangan Giok Hoa, buat diajak cepat kembali ke kamar mereka.

Giok Hoa heran, sampai di dalam kamar, dia diam menjublek mengawasi Ko Tie.

Ko Tie mengerti akan sikap yang terheran-heran seperti itu.

"Aku telah berpikir," kata Ko Tie kemudian sambil tersenyum. "Karena Tong Teng Bun sahabat rimba persilatan yang namanya bersih dan ia juga seorang gagah yang mementingkan kejujuran dan kependekaran, dengan demikian aku memutuskan buat membantui dia!

"Kasihan jika sampai dia mati di tangan lawannya, manusia-manusia jahat itu. Tapi di depan kita ada urusan lainnya, yaitu kita masih harus pergi ke berbagai tempat, maka kita tidak bisa membuang-buang waktu terlalu banyak untuk berkumpul dengan mereka.

"Aku membantuinya dengan diam-diam...... Akupun berpikir untuk melakukan perjalanan bersama-sama dengan rombongan piauw-su itu, pada saatnya, kita bekerja cepat, agar dengan demikian kita pun tidak membuang waktu terlalu banyak!"

Anak RajawaliWhere stories live. Discover now