Yo Him mana mau merusak suasana yang telah mulai membaik ini. Tampaknya orang tua yang mengaku sebagai Bun Kie Lin sangat menghormati ayahnya, karena itu, jika mereka melanjutkan pula pertandingan sebanyak tiga jurus, itu bisa merobah keadaan mereka yang mulai membaik. Justeru Yo Him hendak memanfaatkan kesempatan ini buat mendekati orang tua she Bun itu, membujuknya agar dia mau menyudahi pertaruhan mereka dan mengobati Hok An.
Waktu itu Yo Him telah bilang lagi: "Locianpwe, sesungguhnya memang Boanpwe hanya mendengar sekali-sekali saja mengenai nama locianpwe..... akan tetapi tadi Boanpwe telah melihat dan menyaksikan sendiri, betapapun juga Locianpwe merupakan seorang tua yang memiliki kepandaian yang sangat hebat sekali! Secara pribadi Boanpwe sangat tunduk dan juga kagum sekali!"
Mendengar pujian Yo Him itu, Bun Kie Lin tertawa dingin.
"Kembali engkau menyebar kentut busukmu!" katanya kemudian dengan suara yang tawar. "Sudah jelas tadi aku yang didesak olehmu, kau telah berhasil membuat aku terpental untung saja tidak sampai aku terluka di dalam atau cedera. Dan sekarang engkau malah bermaksud hendak mengejekku, dengan memuji kosong seperti itu..... hemmm, hemmm, hemmm, sesungguhnya kau seorang pemuda yang pandai sekali berdusta....."
"Locianpwe jangan salah paham. Jika tadi Locianpwe berdiri dengan ke dua kaki berpijak pada tanah, tentu Locianpwe akan dapat menahan dan menerima serangan Boanpwe sebaik-baiknya. Tetapi tadi justeru Locianpwe dalam keadaan duduk, sehingga lweekang Locianpwe tidak tersalurkan, dan tubuh Locianpwe telah terpental.
"Tetapi yang benar-benar luar biasa dan membuat Boanpwe kagum sekali, justeru tampaknya Locianpwe telah berhasil melindungi tubuh Locianpwe dengan lweekang yang tinggi sekali. Bukankah, biarpun telah menghantam dinding goa itu dengan punggung Locianpwe, namun tubuh Locianpwe tidak mengalami cidera apapun juga.
"Malah dinding goa itu telah meluruk jatuh dan timbul sebuah lobang yang mencetak bentuk tubuh bagian punggung Locianpwe? Bukan itu menunjukkan bahwa kekuatan lwekang seperti itu jarang sekali dimiliki orang biasa?"
Mendengar pujian dari Yo Him, malah dilihatnya pemuda itu sambil memperlihatkan sikap sungguh-sungguh, girang juga hati orang tua itu, dan rupanya iapun juga terhibur juga.
"Baiklah, engkau telah berusaha memujiku. Akupun tidak akan memaksa engkau untuk bertanding terus! Tetapi terus terang saja, ayahmu tidak mungkin kenal denganku. Karena waktu dulu, aku memang sering kali bertemu dengan ayahmu, hanya aku sebagai anak buah dari Tiat To Hoat-ong belaka, karena itu, aku tidak dapat menonjolkan diri. Sekali saja Sin-tiauw-tay-hiap menghantamku, tentu aku akan terbinasa.....!"
Mendengar sampai di situ, maka Yo Him segera mengerti. Tentunya Bun Kie Lin ini seorang bangsa Tiong-goan yang menghambakan diri pada pihak Mongolia, dan kemudian bekerja di bawah perintah Tiat To Hoat-ong, hanya saja sebagai orang bawahan Tiat To Hoat-ong, tentunya Bun Kie Lin memang memiliki kepandaian yang cukup tinggi.
"Lalu mengapa Locianpwe tidak meneruskan untuk ikut pemerintah Boan itu.....?" tanya Yo Him ingin mengetahuinya.
Muka Bun Kie Lin berobah merah, kemudian dengan sikap yang sengit katanya: "Apakah engkau kira aku bekerja pada orang-orang Mongolia buat mengharapkan pangkat? Tidak! Justeru aku hanya ingin meminjam tenaga Tiat To Hoat-ong buat menyelesaikan urusanku!
"Aku mempunyai seorang musuh yang tangguh dan karena itu, aku tidak bisa melayaninya sendiri. Aku segera menghamba pada Tiat To Hoat-ong, dengan harapan musuhku itu tidak bisa berbuat banyak padaku. Memang aku berhasil, Tiat To Hoat-ong berhasil kubujuk dan mau menolongi aku, dia membinasakan musuhku itu.....!"
"Ohhh.....!" Yo Him hanya mengeluarkan perkataan itu saja, dia mendengarkan terus cerita, orang tua itu.
"Setelah musuhku itu terbunuh," melanjutkan orang tua tersebut setelah menelan air liurnya dua kali. "Maka akupun segera meminta berhenti. Namun Tiat To Hoat-ong tidak mengijinkan, malah dia jadi mencurigai aku hendak berkhianat kepada pemerintah Boan-ciu dan juga ingin kembali berpihak kepada para pahlawan-pahlawan dari daratan Tiong-goan, karenanya aku diawasi ketat.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
PrzygodoweLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia