Dan kini Sin-tiauw telah mati. Dan mungkin rajawali putih yang dipelihara Giok Hoa, kalau memang dididik dengan sebaik-baiknya, burung rajawali putih ini akan sama tangguhnya dengan Sin-tiauw yang pernah menjadi sahabat karib Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko.
Sasana sendiri telah memuji akan keindahan bulu burung rajawali putih itu, yang begitu mulus dan juga gerakan sayapnya yang begitu kuat, setiap kali mengibas menimbulkan angin yang sangat dahsyat sekali. Dan juga tenaga yang dimiliki burung rajawali putih itu sangat kuat sekali, berbeda dengan burung-burung rajawali biasa.
Dengan demikian telah membuat Sasana pun merasa kagum bukan main. Dan ia menyatakan kepada Giok Hoa, kalau saja iapun bisa memperoleh seekor saja dari anak rajawali putih, seperti yang dimiliki Giok Hoa.
Tetapi Giok Hoa menceritakan, umumnya burung burung rajawali putih bermusuhan dengan burung rajawali hitam, di mana ia selalu bertempur. Padahal, jika memang Sasana ingin sekali memiliki dan memelihara seekor anak rajawali putih, dia tentu dapat saja pergi ke tempat di mana Giok Hoa dulu memperoleh anak burung rajawali putih itu.
Di sana memang banyak sekali terdapat burung rajawali putih dan rajawali hitam. Hanya saja, untuk mencari seekor anak rajawali putih tentunya tidak terlalu mudah, sebab induknya tidak akan sembarangan membiarkan orang mengambil anak mereka.
Sasana tersenyum.
"Ya, jika kelak kami mempunyai waktu tentu kami akan pergi ke sana. Siapa tahu kami pun akan bertemu dan memperoleh seekor anak rajawali putih, sama halnya seperti yang kau alami itu, Giok Hoa?"
Giok Hoa mengangguk sambil tersenyum lebar.
"Tetapi Cie-cie harus ingat, hahwa dalam urusan ini sebetulnya merupakan urusan yang tidak terlalu sulit buat Cie-cie dan Koko berdua karena kalian memiliki kepandaian yang tinggi sekali. Kalian bisa mencari sarang burung rajawali putih.
"Harus Cie-cie dan Koko ketahui, bahwa burung-burung rajawali putih umumnya merupakan burung-burung yang sangat baik, mereka tidak akan menyerang mangsanya dengan ganas. Berbeda dengan burung-burung rajawali hitam, yang selalu menyerang mangsanya dengan ganas. Dengan begitu, jelas akan membuat siapa yang berani mendekati sarang dan tempat mereka, akan diserang hebat oleh puluhan ekor burung rajawali hitam, hal inilah yang berbahaya.....!"
Sasana dan Yo Him menggangguk mengerti. Tetapi di dalam hati mereka sendiri berpikir, jelas mereka tidak akan jeri berurusan dengan rajawali hitam, namun hal dan perasaan itu tidak diutarakannya?
Bun Kie Lin tersenyum.
"Jika memang kalian menginginkan seekor anak rajawali, maka akupun menghendakinya..... Siapa tahu anak rajawali yang kupelihara itu kelak dapat juga untuk diperintah-perintah untuk melayaniku?! Bukankah aku tidak memiliki seorang pelayan pun juga?!"
Yo Him, Sasana dan Giok Hoa telah tertawa, karena beranggapan bahwa perkataan dari Bun Kie Lin sangat lucu.
Hok An yang mendengar perkataan Bun Kie Lin, telah ikut tersenyum.
Begitulah, Hok An diijinkan oleh Bun Kie Lin untuk berdiam di tempatnya sampai sembuh benar. Hal ini menggembirakan Yo Him maupun Sasana, karena dengan beradanya di tempat itu, mereka bertambah tenang.
Jelas hal ini menyebabkan mereka tidak perlu berkuatir, kalau suatu saat Hok An kumat kembali luka-lukanya itu. Karena di situ terdapat Bun Kie Lin yang dapat memberikan pertolongannya.
Keesokan harinya, Hok An benar-benar telah sehat. Dia telah dapat duduk, malah telah meminta makan.
Sedangkan Bun Kie Lin rajin memeriksa keadaaannya. Melihat kemajuan dalam perkembangan kesehatan Hok An membuat Bun Kie Lin merasa gembira.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AdventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia