Karena berpikir begitu, perasaan kagum yang telah timbul di hatinya, segera juga tersingkir. Dan diapun telah berseru nyaring. Kemudian mempergunakan jurus-jurus ilmu pukulan tangan kosong yang jauh lebih kuat dan hebat, di samping ke dua tangannya menyambar-nyambar semakin cepat dan sebat, ke bagian-bagian yang berbahaya di tubuh Ko Tie.
Sedangkan Ko Tie semakin lama harus bergerak semakin gesit kalau memang tidak mau terserang oleh pukulan si gadis. Diapun diam-diam mengagumi gadis ini.
"Pasti gadis ini murid dari seorang tokoh sakti, karena walaupun usianya masih demikian muda, tokh dia dapat memiliki kepandaian yang tinggi seperti ini..... hanya saja, dia seorang gadis yang sulit diajak bicara.....!"
Begitulah, tubuh Ko Tie dan gadis itu telah berkelebat-kelebat ke sana ke mari dengan lincah sekali. Mereka telah mengeluarkan jurus-jurus simpanannya yang dianggap hebat, karena itu, tampak Ko Tie dan gadis tersebut semakin lama terlibat dalam pertempuran semakin seru.
Benar, memang Ko Tie sama sekali tidak memiliki maksud hendak mencelakai gadis itu dan mempergunakan tenaganya setengah-setengah dengan hati yang sangat bimbang. Namun gadis itu sendiri terlalu mendesaknya, yang membuat Ko Tie akhirnya harus mengeluarkan seluruh kepandaiannya juga. Dengan demikian mereka bertempur semakin seru saja.
Di waktu itu terlihat Ko Tie berulang kali telah menyingkirkan diri dan berusaha membujuk gadis itu untuk menghentikan penyerangannya.
"Marilah kita bicara dulu..... Kita tokh bukannya yang harus bertempur mempertaruhkan jiwa? Bukankah kita baru saja bertemu? Bagaimana jika aku sampai salah turun tangan dan melukaimu.....?" membujuk Ko Tie.
Namun gadis itu benar-benar memiliki perangai yang aneh. Mendengar bujukan Ko Tie itu, ia malah menjadi tambah penasaran dan marah.
"Hemm, kau kira aku takut padamu? Apakah kau memang tidak memandang sebelah mata terhadap kepandaianku ini? Lihatlah aku akan mempertihatkan kepadamu, bukan aku yang akan dapat kau lukai, tetapi justeru engkau yang akan kulukai."
Selesai berkata begitu, cepat sekali gadis tersebut memperhebat serangannya, sepasang tangannya bergerak semakin gencar. Malah kekuatan tenaga serangannya itu semakin mendesak hebat kepada Ko Tie, sehingga angin menderu-deru di sekeliling mereka.
Ko Tie terkejut juga melihat gadis itu merobah cara menyerangnya, di mana tangannya itu tambah berbahaya juga. Setiap jurus yang dipergunakannya selalu mengancam bagian-bagian yang bisa mendatangkan celaka buatnya, maka terpaksa Ko Tie harus mengeluarkan juga kepandaiannya yang lebih tinggi untuk mempertahankan diri.
"Hemmm, dia mengatakan kuatir melukai aku. Dengan berkata begitu, ia benar-benar tidak memandang sebelah mata padaku!"
Waktu itu gadis tersebut sambil mendesak Ko Tie juga berpikir, "Aku akan memperlihatkan kepadanya bahwa aku bukan sebangsa manusia yang mudah untuk diperhina olehnya.....!"
Setelah berpikir begitu, gadis itu malah telah mengempos semangatnya, dia telah mendesak Ko Tie bertambah hebat. Semangat bertempurnya semakin tinggi, di mana dia berusaha mempergunakan semua jurus-jurusnya yang benar-benar hebat, yang akan mempercepat waktu merubuhkan lawannya.
"Gadis ini bersungguh-sungguh dalam menyerangku..... Ilmu silatnya tinggi sekali, ilmu pukulan tangan kosongnya juga sangat lihay..... Murid siapakah gadis ini? Ilmunya itu berasal dari aliran lurus dan bersih, tidak memperlihatkan kesesatan dan mungkin dia marah kepadaku karena dia salah paham......!"
Begitulah. Ko Tie selalu diliputi oleh tanda tanya di dalam hatinya. Semakin lama bertempur, sehingga semakin banyak dia memiliki kesempatan melihat kecantikan paras muka gadis yang menjadi lawannya itu.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
PertualanganLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia