Jilid 173

527 19 0
                                    

Menggigil tubuh Kam Lian Cu karena perasaan gentar! Ia mengetahui Oey Yok Su jika mengancam tentunya bukan ancaman kosong belaka.

Dia bisa saja memenuhi ancamannya itu, dan akan membuktikannya. Kalau sampai mulutnya dirobek, bukankah itu merupakan bencana terburuk buat seumur hidupnya?

"Aku......, aku....... aku tidak bermaksud menghinamu, jika memang engkau tidat menghina ayahku!" menyahuti si gadis kemudian dengan gugup.

Oey Yok Su berangsur-angsur berobah jadi tenang kembali. Wajahnya pun tidak memperlihatkan sikap bengis seperti tadi, karena perlahan-lahan amarahnya telah menurun kembali.

Dia pun teringat kepada puterinya sendiri, Oey Yong. Dia berpikir, sebagai seorang gadis, yang ayahnya dihina, tentu saja si gadis lupa diri.

Mungkin jika urusan itu terjadi pada diri Oey Yong, di mana Kam Lian Cu diganti sebagai Oey Yong, malah Oey Yong bisa-bisa memaki kalang kabutan karena nekad.

Karena teringat akan puterinya, berangsur kemarahan Oey Yok Su jadi menurun.

Walaupun dia memang seorang ku-koay, akan tetapi disebabkan usianya yang memang telah meningkat semakin tua, dia jadi jauh lebih sabar dibandingkan dulu-dulu.

Dulu jika dia tidak senang, murid-muridnya saja bisa dibikin bercacad semuanya. Hanya disebabkan Bwee Tiauw Hong berdua dengan suaminya telah mencuri kitabnya, dia juga telah mematahkan seluruh kaki dari muridnya.

Bahkan Oey Yok Su telah melakukan pencarian dan pengejaran pada Bwee Tiauw Hong, yang ketakutan setengah mati kalau-kalau sampai terkejar oleh gurunya.

Sekarang si gadis justeru tampaknya tidak merasa takut pada Oey Yok Su. Bahkan juga tampaknya memang ia tidak jeri untuk menentang kata-kata Oey Yok Su.

Tentu saja hal ini membuat Oey Yok Su benar-benar jadi mendongkol. Tapi dengan sifatnya yang ku-koay, ia malah jadi menyukai juga gadis ini.

Ia tidak bermaksud untuk menganiaya. Karena ia beranggapan gadis ini memang gagah dengan sikapnya dan juga berani sekali, patut dihargai sifatnya yang gagah itu.

Oey Yok Su menghela napas, kemudian dia memandang kepada si gadis. Dia telah bilang: "Baiklah, jika dengan tidak memperdulikan keselamatan jiwamu, kau ingin membalas perasaan tidak senangmu itu dengan memakiku. Hemmm, berarti tidak ada jalan lain lagi kau akan mati karenanya!"

Si gadis she Kam jadi terdiam beberapa saat. Betapapun juga memang Oey Yok Su seorang yang ku-koay sekali. Dengan demikian tentu saja membuat dia jadi putus asa.

Dan akhirnya berobah jadi tenang. "Baiklah! Dari pada aku mati di tangannya dengan percuma, lebih baik jika aku memakinya dulu!"

Karena berpikir begitu, segera juga tampak Kam Lian Cu telah membuka mulutnya, memaki:

"Baiklah, kau ingin membunuhku, bunuhlah. Aku tidak akan gentar menghadapi kematian, tapi kau sebangsa manusia pengecut, kau yang hanya pandai menghina manusia dari golongan muda yang tidak berdaya.....

"Kau akan menjadi bahan tertawaan dari orang orang gagah dalam rimba persilatan! Kecewa kau memiliki nama besar jika memang kau hanya pandai menghina orang yang tidak berdaya!"

Muka Oey Yok Su merah.

"Siapa yang kau anggap pantas menjadi lawanku?" tanya Oey Yok Su dengan suara yang dingin. "Apakah ayahmu?"

Kam Lian Cu tertawa dingin.

"Hemmmmm..... banyak orang bisa menjadi tandinganmu! Walaupun seorang yang memiliki tingkat lebih rendah dari kau, tapi jika memang bertempur aecara jujur, tentu akan dapat menghadapi dirimu dengan sebaik-baiknya....... sayangnya justeru engkau seringkali melakukan hal-hal yang sangat memalukan dan curang sekali untuk merebut kemenangan.......!"

Anak RajawaliWhere stories live. Discover now