"Adik Giok Hoa, jangan..... berbahaya!" cegah Ko Tie sambil mengawasi si gadis, matanya memancarkan permohonan agar gadis tersebut tidak membantah cegahannya itu.
Giok Hoa tampak panik dan bingung, juga mukanya agak memucat. Di waktu itu ia berkata tergagap: "Guruku itu......."
"Ya, mereka saling mengadu kekuatan tenaga dalam, kita tidak boleh menengahi mereka dulu, karena tenaga dalam mereka tengah bertemu di tengah udara dengan kekuatan yang hebat sekali.
"Jika engkau menerjang ke tengah-tengah mereka, menyelinap di antara dua kekuatan tersebut, niscaya engkau sendiri yang menjadi korban, karena lweekangmu berada di bawah mereka yang tengah saling berusaha menindih....." menjelaskan Ko Tie.
Giok Hoa tampaknya dapat juga diberi pengertian, sebab ia tidak memaksa hendak pergi ke dekat gurunya. Ia berdiri dengan muka memperlihatkan ketegangan hati, walaupun bagaimana gadis ini tetap saja tidak tenang.
Yo Kouw-nio waktu itu tampak tengah mengempos lwekangnya biarpun telah saling bentur tiga kali, tenaga lwekangnya masih saling tindih berusaha mengadu kekuatan tenaga dalam dengan lawannya, yang waktu itu masih berdiri mengejang dengan sepasang tangan terlonjorkan, tergetar keras sekali. Tampak mereka berdua masing-masing mengerahkan tenaga dalam mereka berusaha untuk saling menindih dan merubuhkan lawan mereka.
Siauw Kwie sendiri di saat itu jelas tengah berusaha dan berupaya sekuat tenaganya, untuk dapat merubuhkan dan menggempur lweekang lawannya. Beberapa kali ia menggempos menambah kekuatan tenaga dalamnya, namun tetap saja tidak berhasil. Jika saja ia berhasil menggugurkan dan meruntuhkan tenaga dalam lawannya, Yo Kouw-nio akan terluka di dalam tubuh yang berat.
Memang benar lweekang Yo Kouw-nio masih di bawah setengah tingkat atau kalah seurat dibandingkan lweekang lawannya. Namun ia memiliki lwekang yang lurus dan murni, warisan dari kedua orang tua angkatnya, yaitu Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Sejak kecil Yo Kouw-nio telah menerima gemblengan yang sangat keras dari Siauw Liong Lie, di mana seperti juga ia memang sejak kecil telah berhasil memiliki lweekang dan dasar yang lurus dan murni, sehingga setelah dewasa, waktu ia menerima petunjuk yang jauh lebih penting dari Yo Ko, ia bisa berlatih dengan mudah! Menghadapi lweekang yang sesat, akan menyebabkan ia memang lebih tangguh daya pertahanannya, walaupun lweekang lawannya seimbang.
Karena dari itu, biarpun Siauw Kwie telah mengerahkan dan mengempos lweekangnya sekuat tenaganya, masih juga ia selalu gagal untuk merubuhkan Yo Kouw-nio.
Sebaliknya Yo Kouw-nio pun dalam mengadu kekuatan tenaga dalamnya bukan hanya menyalurkan tenaga murninya belaka, karena di samping ia mengempos lweekangnya, iapun berusaha memikirkan cara yang terbaik buat merubuhkan lawannya. Atau sedikitnya agar ia dapat mendesak lawannya itu, karena dari itu, beberapa usaha telah dicobanya.
Ia telah berusaha untuk mendesak lawannya dengan pukulan telapak tangannya, disusul dengan pengerahan lweekang lagi, dan menangkis memunahkan tenaga serangan lawannya. Dengan demikian membuat mereka selalu saling mengadu tangan dan kekuatan lagi. Tetap saja Yo Kouw-nio tidak berhasil dengan usahanya itu, karena ia tetap berada di bawah tindihan dari kekuatan lweekang lawannya.
Dengan caranya seperti sekarang ini, memang diakui oleh Yo Kouw-nio di dalam hatinya, tidak membawa keuntungan buat dirinya karena inilah yang disebut keras dilawan keras. Dan tentu saja, lawannya yang memang memiliki lweekang lebih tinggi seurat dari dia, jauh lebih beruntung memiliki posisi yang jauh lebih kuat.
Sekarang ini memang dapat Yo Kouw-nio bertahan terus menghadapi tenaga dalam lawannya. Tetapi jika mereka bertempur terus setengah harian lagi, niscaya akan menyebabkan Yo Kouw-nio berkurang tenaganya dan rubuh sendirinya.

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AdventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia