Tetapi waktu itu gadis berpakaian berbaju kuning itu menghela napas dalam-dalam, kemudian dia menggelengkan kepalanya beberapa kali. Diapun telah memandang ke atas langit, kepada gumpalan awan, lalu katanya:
"Sudahlah, nantipun kami akan bertemu!"
Dan wajah gadis berbaju serba kuning itu telah berobah biasa lagi, karena dia telah tersenyum manis pula, malah dia telah menoleh kepada Giok Hoa, katanya:
"Adik kecil, menurut apa yang kulihat, engkau memiliki bakat sangat baik sekali untuk mempelajari ilmu silat, maka kelak engkau harus baik-baik berlatih diri. Tentu jika engkau tekun dan giat berlatih diri, engkau akan menjadi seorang pendekar wanita yang gagah perkasa, di mana tidak mudah orang menghina dirimu lagi......!"
Baru saja gadis berbaju kuning itu berkata sampai di situ, tiba-tiba Hok An telah menekuk ke dua kakinya. Dia berlutut di hadapan gadis berbaju kuning tersebut, katanya:
"Liehiap, maafkanlah atas kelancanganku, ada yang hendak kuajukan untuk memohon sesuatu dari Liehiap. Entah Liehiap mengijinkan atau tidak aku menyebutkannya.....?!"
"Ya, katakanlah.....!" kata gadis berpakaian serba kuning itu.
"Sesungguhnya, aku merasa kasihan dan juga merasa iba akan nasib Giok Hoa. Dia seorang anak yatim piatu, yang sudah tidak memiliki ayah dan ibu lagi.
"Di antara kami sesungguhnya tidak ada hubungan darah, hanya saja, selama ini aku berusaha merawat Giok Hoa sebaik mungkin. Cuma sayangnya justeru aku tidak memiliki kemampuan apa-apa.
"Dengan demikian, jika Giok Hoa tetap berada di tanganku, berarti akan sia-sia belaka kesempatan yang ada padanya, karena dia tidak akan memperoleh suatu apapun yang berarti dariku..... Karena dari itu, jika memang Liehiap tidak keberatan, ada sesuatu yang hendak kumohonkan kepada Liehiap!"
"Katakanlah!" kata gadis berpakaian serba kuning itu.
"Sesungguhnya, sudah lama sekali terkandung niat di hatiku untuk mencarikan seorang guru yang benar-benar memiliki kepandaian tinggi buat Giok Hoa, sejauh itu aku belum berhasil. Dengan demikian, maka selama beberapa tahun, sia-sia saja Giok Hoa ikut bersama denganku tanpa memperoleh hasil yang berarti, terlebih lagi dalam hal latihan ilmu silat! Jika memang Yo Liehiap tidak keberatan, sudi kiranya mengambil Giok Hoa menjadi murid Liehiap......!"
Setelah berkata begitu, Hok An telah mengangguk-anggukkan kepalanya, sampai keningnya menghantam bumi, dan memerah bengkak. Namun Hok An tidak memperdulikan, dia tetap mengangguk-angguk.
Tentu saja gadis berbaju kuning itu jadi repot. Dia telah berulang kali meminta Hok Anagar bangun berdiri, namun Hok An tidak mau berdiri. Dia tetap berlutut dengan mengangguk-anggukkan kepalanya tidak hentinya.
"Jika memang Yo Liehiapmau menerima Giok Hoa sebagai murid Liehiap, maka walaupun harus mati sekarang, aku tentu akan mati dengan mata yang meram......!" kata Hok An lagi.
Gadis berpakaian serba kuning itu telah menghela napas dalam-dalam, dia memperhatikan Giok Hoa beberapa saat. Sedangkan Giok Hoa yang cerdas, pun telah cepat-cepat menekuk ke dua kakinya berlutut di hadapan gadis berbaju kuning itu.
Gadis berbaju kuning itu tersenyum, diapun telah perintahkan Giok Hoa berdiri.
Tetapi Giok Hoa tetap berlutut, dia tidak mau berdiri. Sedangkan Hok An telah memohon terus menerus. Hal ini membuat gadis berbaju kuning itu jadi sibuk bukan main buat perintahkan ke dua orang itu berdiri dari berlutut mereka.
Dalam keadaan seperti itu Hok An telah berkata lagi dengan sikap bersungguh-sungguh:
"Jika Liehiap bersedia menerima Giok Hoa menjadi murid Liehiap, maka biarpun sekarang ini leherku harus digorok, tentu aku puas....." Dan sambil berkata begitu, tidak hentinya Hok An mengangguk-anggukkan kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/119954152-288-k140091.jpg)
YOU ARE READING
Anak Rajawali
PertualanganLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia