Hanya samar-samar terdengar suara teriakannya itu:
"Suatu waktu nanti Siangkoan Lo Sian akan mencari kalian! Hemmm, Siangkoan Lo Sian tidak akan menghabisi persoalan ini sampai di sini saja!"
Dan suara Siangkoan Lo Sian semakin menjauh, sedangkan tubuhnya akhirnya lenyap dari penglihatan.
Kie Pa Kay tidak mengejarnya, karena memang ia tidak bermaksud mendesak Siang- koan Lo Sian. Ia beranggapan, antara dirinya dengan Siangkoan Lo Sian tidak ada hubungan apapun juga, tidak ada permusuhan. Karena ia hanya bermaksud hendak menolongi orang belaka, maka Kie Pa Kay tidak bermaksud menanam permusuhan dengan Siangkoan Lo Sian.
Sam Lu Tang telah menghampiri dengan segera, ia menekuk ke dua kakinya memberi hormat kepada Kie Pa Kay sambil katanya.
"Terima kasih atas pertolongan locianpwe, jika tidak ada locianpwe tentu boanpwe telah dibunuh orang she Siangkoan itu!"
Sambil berkata begitu, tampak Sam Lu Tang telah menganggukkan kepalanya beberapa kali, untuk menyatakan terima kasihnya. Sedangkan si pengemis cepat-cepat membangunkan si pemuda, di mana ia telah perintahkan Sam Lu Tang agar berdiri dan jangan memakai adat peradatan.
"Sudahlah! Sekarang kau sudah tidak terancam bahaya lagi, pergilah..........!"
Sambil berkata begitu, tampak Kie Pa Kay melirik kepada si gadis. Sampai akhirnya ia berpikir sesuatu, karenanya ia bertanya lagi, "Mengapa kau hendak dibunuh oleh orang she Siangkoan itu?"
Pemuda itu menghela napas, ia berkata:
"Sebetulnya, Siangkoan Lo Sian adalah seorang yang berpengaruh di tempat ini, di mana ia menjagoi. Tidak boleh ada seorangpun yang dapat membantah perintahnya!
"Aku kebetulan berhubungan rapat dengan nona ini, dan ia melarangnya, karena memang Siangkoan Lo Sian bermaksud menjodohkan keponakannya dengan nona tersebut.......
"Kami masih berhubungan diam-diam. Karena dari itu, ia bermaksud membunuhku, dianggapnya bahwa aku telah meremehkan larangannya...... Untung saja ada locianpwe yang telah menolongi. Jika tidak tentu aku telah membuang jiwa dengan konyol!"
Lebih jauh pemuda itu telah menjelaskan, sebetulnya ia bernama Sam Lu Tang, dan si gadis yang bernama Thio Lin Kui. Mereka itu memang telah berhubungan dengan rapat selama setahun lebih. Tapi justeru Siangkoan Lo Sian yang memiliki seorang keponakan laki-laki, yang berusia duapuluh lima tahun dan memiliki kepandaian yang cukup tinggi, bermaksud hendak menjodohkan keponakannya dengan Thio Lin Kui.
"Hanya saja sayangnya keponakan Siangkoan Bu itu seorang yang ceriwis dan tidak boleh melihat pipi licin, selalu mengganggu wanita. Mengetahui tabiat buruk dari pemuda itu, tentu saja Thio Lin Kui telah menolaknya, terlebih lagi memang ia pun telah mencintai Sam Lu Tang itu.
Demikianlah, disebabkan Siangkoan Lo Sian merupakan orang yang sangat berpengaruh di kota mereka, karena itu pula membuat Sam Lu Tang dan Thio Lin Kui, jadi ketakutan.
Mereka tidak berani terang-terangan untuk menjalin hubungan mereka. Maka Sam Lu Tang selalu mengunjungi kekasihnya secara diam-diam di kelarutan malam.
Giok Hoa yang mendengar keterangan seperti itu baru mengerti, diam-diam dia mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali.
Kie Pa Kay dan ke dua orang pengemis lainnya juga mengangguk, lalu Kie Pa Kay berkata: "Siangkoan Lo Sian hendak mementangkan pengaruhnya dengan sewenang-wenang. Sungguh tidak memandang semua orang rimba persilatan lainnya!
"Bagaimana mungkin dia bisa mempergunakan cara memaksa seperti itu untuk menjodohkan keponakannya! Hemm, dia memang pantas jika dihajar!"
"Sayang kepandaian boanpwe sangat rendah sekali. Jika tidak, tentu boanpwe akan dapat menghadapinya dengan baik!" berkata Sam Lu Tang kemudian dengan suara memelas.
YOU ARE READING
Anak Rajawali
AdventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia