Memang Hok An pergi tidak lama, dia segera telah kembali dengan membawa banyak sekali barang makanan, di mana si Giok segera melahapnya dengan asyik.
Hok An juga menghabisi cukup banyak santapan tersebut, karena diapun telah menahan selera yang cukup lama memakan barang makanan yang lezat.
Lima hari mereka berdiam lagi di goa tersebut, dan telur yang dierami oleh ular raksasa itu ternyata telah menetas! Hok An mengetahui hal itu dihari ke lima menjelang sore hari, waktu dia memasuki goa ular tersebut dengan berindap-indap dan melihat makhluk kecil yang kemerah-merahan tengah bergerak-gerak perlahan di bawah perut ular raksasa itu. Sedangkan ular raksasa itu tetap melingkar dengan mata dipejamkan.
Yang membuat Hok An jadi girang, dia melihat telur yang telah ditetasi itu menghasilkan seekor anak burung rajawali, jadi bukan seekor ular.
Akan tetapi yang lebih aneh dan luar biasa walaupun telur yang ditetasi itu bukan seekor ular, ular raksasa tersebut tidak memakan anak burung itu, malah tampaknya dengan keadaan tubuhnya yang melingkar bersusun itu, ular tersebut hendak melindungi anak burung itu dari serangan hawa dingin, melindunginya dengan hangat tubuhnya.
Cepat-cepat Hok An kembali ke goanya, memberitahukan hal itu kepada si Giok. Gadis cilik ini merengek minta agar diajak ke goa ular raksasa tersebut, untuk melihat anak burung itu. Hok An tidak keberatan dan mengajaknya.
Anak burung itu mungil sekali dan belum ada bulu yang tumbuh ditubuhnya. Si Giok bukan main girang hatinya, dia telah bilang kepada Hok An:
"Apakah ular raksasa itu akan membiarkan aku nanti bermain-main dengan anak burung itu, paman Hok?!"
Hok An mengangguk.
"Tentu! Tentu! Jika memang anak burung itu telah tumbuh sayap, niscaya dia bisa terbang, dan akan keluar dari dalam goa itu. Di waktu itulah aku akan berusaha menjinakkannya, agar anak burung itu dapat diajak bermain oleh kau!" katanya.
Gembira sekali si Giok, sampai malam harinya waktu tertidur, dia mengigau dan seriagkali mengoceh menyebut-nyebut perihal anak burung rajawali itu.
Hok An sendiri satu malaman lamanya berdiam di goa itu, dia kuatir kalau-kalau ular raksasa itu setelah mengetahui yang ditetasi dari telur itu bukan seekor ular, melainkan seekor anak burung, akan segera memakannya. Maka jika memang terlihat tanda-tanda ular raksasa itu ingin memakan anak burung tersebut, Hok An akan segera mengusahakan untuk mencuri anak burung itu.
Namun selama satu malaman berdiam di goa ular itu, Hok An justeru menyaksikan pemandangan yang mengharukan sekali, di mana ular raksasa itu tampaknya sayang sekali pada anak burung itu yang telah dijilatinya, dan kemudian dilindungi dengan perutnya yang berlapis-lapis itu, agar anak burung tersebut tidak kedinginan Sedangkan anak burung tersebut telah tertidur rebah diam nyenyak sekali di perut ular itu.
Pada hari ke duanya Hok An tidak menunggui di goa ular itu lagi, karena yakin ular raksasa tersebut tidak akan mencelakai anak burung tersebut
Cuma saja, di hari-hari berikutnya Hok An selalu mengajak si Giok ke goa ular tersebut, agar Si Giok dapat melihat betapa anak burung itu mulai berkembang menjadi besar.
Hok An juga sibuk sekali mencarikan makanan untuk anak burung tersebut. Yang ajaib sekali, ular tersebut bisa memberikan makan pada anak burung tersebut, makanan dari dalam perutnya dikeluarkan dan ditumpahkan di hadapan anak burung itu, sehingga anak burung itu dapat memakan makanan yang telah menjadi bubur itu, yang terdiri dari daging.
Mungkin disebabkan anak burung itu setiap hari memakan "bubur daging". maka pertumbuhan burung tersebut pesat sekali. Dalam waktu dua minggu saja, perkembangan tubuhnya sudah membesar. Sebulan kemudian, bulu-bulu mulai tampak bertumbuhan di sekujur tubuh burung tersebut, berwarna putih!
![](https://img.wattpad.com/cover/119954152-288-k140091.jpg)
YOU ARE READING
Anak Rajawali
AvventuraLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia