Yo Him mengangguk-angguk mengerti, demikian juga Sasana, tanpa diinginkan telah mengangguk, sambil mengawasi Bun Kie Lin untuk mendengarkan cerita yang cukup menarik itu.
Di waktu itulah, Bun Kie Lin telah menoleh kepada Sasana, kemudian tanyanya: "Tampaknya isterimu ini bukan orang Han..... tepatkah dugaanku itu?!"
Yo Him mengangguk.
"Ya..... memang isteriku ini seorang Boan-ciu..... tetapi, dia sangat membenci sekali kepada orang-orang Boan-ciu, bangsanya, karena dilihatnya betapa orang-orang Mongolia telah melakukan penindasan yang kejam sekali di daratan Tiong-goan ini, maka Locianpwe tidak perlu sungkan-sungkan padanya.....!" menjelaskan Yo Him segera.
Memang sebelumnya, Bun Kie Lin memperlihatkan sikap tidak senang pada Sasana. Ia melihat Sasana mengingatkan padanya tentang Tiat To Hoat-ong, di mana ia pernah menghamba diri pada Tiat To Hoat-ong.
Tetapi setelah mendengar penjelasan Yo Him, Bun Kie Lin menghela napas dalam-dalam, kemudian katanya: "Jika demikian, kau bisa dipercaya!"
Sasana mengangguk sambil tersenyum.
"Jangan kuatir Locianpwee, walaupun bagaimana Boaopwe tidak akan membocorkan apa yang diceritakan Locianpwee..... dan jika memang ada rahasia penting yang hendak dikatakan Locianpwee kepada suamiku ini, maka aku pun tidak keberatan tidak mendengarnya, aku akan menyingkir dulu.....!"
Setelah berkata begitu Sasana memperlihatkan sikap seperti hendak bangkit untuk pergi meninggalkan tempat itu, menyingkir dari hadapan Bun Kie Lin.
Namun Bun Kie Lin telah mengulap-ulapkan tangannya, katanya: "Tidak usah, kau tidak perlu menyingkir..... Duduklah, dengarlah ceritaku......!"
Waktu berkata begitu, sikap Bun Kie Lin sudah tidak seku-koay seperti sebelumnya, malah tampak ia bersikap cukup bersahabat. Menyaksikan perobahan itu, diam-diam Sasana jadi girang juga. Dia telah mengiyakan dan mengucapkan terima kasih, tetap duduk di samping Yo Him, mengawasi Bun Kie Lin yang bersiap-siap untuk meneruskan ceritanya.
Bun Kie Lin menghela napas dalam-dalam, kemudia melanjutkan ceritanya.
"Memang dalam usia dua tahun, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Kauw-cu baru itu, dan semua itu ditangani oleh Tang Lan Cie..... dan sejauh itu, Tang Lan Cie banyak sekali mengumbar muridnya itu berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang terpuji.....! Sekarang ini mungkin Kauw-cu dari perkumpulan Kim-coa-kauw tersebut telah berusia sepuluh tahun, mungkin lebih sedikit..... aku kurang begitu jelas!"
"Siapa nama Kauw-cu dari Kim-coa-kauw itu, Locianpwe?!" tanya Yo Him.
"Mengenai namanya maupun keadaannya, tidak begitu jelas, karena tidak banyak yang didengar olehku! Namun ada satu yang pernah kudengar belakangan ini, Tang Lan Cie telah menghimpun orang-orang yang berpihak padanya, dan bermaksud akan merebut kekuasaan dari tangan kauw-cu Kim-coa-kauw itu, karena memang Tang Lan Cie tidak bermaksud untuk mengalihkan kekuasaan itu ke tangan Kauw-cu yang sebenarnya, karena Tang Lan Cie selama ini hanya memperlakukannya sebagai boneka belaka.....!"
"Sungguh jahat Tang Lin Cie!" menggumam Sasana.
Bun Kie Lin menggeleng perlahan sambil tersenyum kecut, katanya: "Tidak bisa dibilang seperti itu. Jika kauw-cu yang sebenarnya itu kelak telah dewasa dan berkuasa, tentu iapun akan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji, di mana iapun akan tidak banyak bedanya dengan Tang Lan Cie......
"Karena dari itu, tidak bisa kita menangkan Kauw-cu itu ataupun Tang Lan Cie. Tokh kekuasaan Kim-coa-kauw berada di tangan siapa di antara ke dua orang itu akan sama saja, baik di tangan Tang Lan Cie maupun di tangan Kauw-cu kecil itu.....!"

ANDA SEDANG MEMBACA
Anak Rajawali
AdventureLanjutan "Beruang Salju". *note : Jilid kelipatan 5 di cinkeng ini cayhe private, hanya follower yg dpt membacanya. Kamsia