Octagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan.
Starts : January 18th, 2023
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di pagi itu, tanggal 16 Januari, belum ada tanda-tanda kehidupan ketika Hongjoong pulang ke rumah pukul 6 pagi tersebut. Hongjoong yang menemani Jennie sampai pesta usai, lalu pulang ke rumahnya dan beristirahat sejenak itu, memanfaatkan waktunya untuk melarikan diri setelah perempuan itu tertidur.
Dirinya melangkah menuju lantai dua, tak berniat untuk langsung bertemu Seonghwa di kamar mereka. Lagipula ada pembicaraan yang sekiranya menarik, sehingga Hongjoong langsung mencapai salah satu kamar, dan membukanya yang tak terkunci.
Rupanya, sosok yang dicarinya tak ada. Yang berada di atas kasur hanyalah satu lainnya, yaitu Mingi.
Tetapi begitu mendengar suara samar dari kamar mandi, Hongjoong memilih untuk mendekat dan membukanya begitu saja.
Seseorang di dalam kamar mandi tersebut, yaitu Yunho, tak sadar akan kehadirannya. Sosok jantung itu hanya menengadahkan wajahnya, di bawah pancuran shower dalam keadaan telanjang dan tengah mengocok batang kemaluannya sendiri.
Hongjoong pun bersandar di samping pintu, sembari melipat kedua tangannya. Terkekeh tanpa suara, membiarkannya menikmati semua untuk beberapa waktu, hingga melihat kakinya agak mengeras, Hongjoong mengejutkannya dengan suara.
"Kayaknya udah nemu?"
Sontak, Yunho terlonjak. Tangannya menjauh dari penisnya sendiri, lalu menatap Hongjoong secara horor.
Sedangkan, sang ketua band, hanya tertawa puas melihatnya. "Jir, kayaknya lo gak tahan banget."
"Bangsat." Yunho langsung membelakangi tubuhnya dan berpura-pura membilas diri. "Sana anjing, gue mau mandi."
"Belum keluar, ya?" goda Hongjoong lagi. "Sini, mau gue bantu keluarin gak?"
"Gila." Yunho menggerutu.
Sedikitnya, Hongjoong melirik ke arah Mingi yang masih terlelap di kasur. "Gue pernah bantuin orang crot kok. Masalahnya apa?"
"Lo stress, anjing. Pergi sana." Yunho berusaha mengusir tanpa melihat ke belakang. "Gue ada kelas pagi, sana!"
"San juga dong?" barulah, Hongjoong bergumam dan melangkah agak menjauh darinya tanpa menutup pintu.
Dengan agak kasar, Yunho membanting pintu dan terdengar melanjutkan mandinya. Sedangkan Hongjoong, duduk di tepi kasur, bagian samping Mingi. Satu tangannya terulur, untuk mengusap kaki tersebut.
Berhubung Yunho takkan mungkin bisa mendengar percakapan dengan adanya suara shower, Hongjoong tersenyum kemudian menepuk pantat Mingi berulang kali.
"Wake up, hei."
Mingi mengerang beberapa kali, masih belum mau membuka mata.
Tetapi Hongjoong terus melakukannya, sampai kemudian mendekatkan tubuhnya, tepatnya wajah pada telinga Mingi. "Bangun, sayang."
