Begitu Hongjoong masuk ke dalam, sebagai anggota terakhir yang bergabung di ruangan itu, tepat pukul tiga sore, semua mata tertuju padanya. Jelas, melihat ke arahnya secara mayoritas, dengan keterkejutannya. Selagi minoritas, sebagai pihak yang sudah tau, hanya diam, atau menahan napas.
Tak lain adalah Yunho dan Juyeon.
Juga Changkyun, yang sudah mengetahuinya. Itu mengapa, Changkyun mendatangi Seonghwa di hari itu.
Tetapi jelas, dalam ruang pertemuan yang dikuasai anggota lingkaran dalam itu, Hongjoong berhasil masuk ke dalam. Pada dua daun pintu yang tak dikunci, lantaran untuk mempersilahkan para alumni.
Hanya, yang datang adalah Hongjoong.
Tampak penuh percaya diri—walau itu adalah cover yang sempurna, karena, sialan, Hongjoong juga masih agak panik untuk hari ini berlangsung. Dalam balutan pakaian serba hitam, poni disisir ke belakang, dan jejak di lehernya, atau di bahu dan lengan yang kadang terlihat.
Terdiri dari tiga meja memanjang.
Masing-masing meja dikelilingi oleh empat puluh kursi. Dalam artian, terdapat seratus dua puluh kursi di sana, dan yang sudah terisi, berjumlah sembilan puluh sembilan dari empat angkatan yang belum lulus.
Angkatan 49, 50, 51 dan 52.
Berdiri di bawah kepemimpinan Ketua Angkatan 49.
"Lo ngapain?"
"Kok lo bisa masuk?"
"Lo kemarin tiba-tiba ke kampus bukan artinya lo bisa ada di sini."
"Yunho, lo yang bocorin?"
"Anjing, keluar lo."
Adanya Hongjoong, hanya berjalan mendekat, untuk menduduki, satu kursi lainnya. Satu yang sekiranya kosong, berbaur.
Sampai Changkyun berdiri, menahan segala macam bentuk protes dengan pergerakannya. Changkyun, tampak tak bisa melawan lagi, hanya menarik napas panjang—nan lelah—kemudian mencoba membuka keadaan.
"Hongjoong masih dianggap anggota oleh alumni." Changkyun memberi sedikit jeda untuk menatap pada Hongjoong, tepat di matanya. "Masih tercatat, sebagai anggota angkatan 50."
"Kok lo gak bilang?"
"Serius?"
"Lo masih anggota?"
"Lo gak berbuat apapun? Ini anak permaluin lo di konser."
"Lo paham pergerakan lo aja kehalang gara-gara nama lo disebutin jelas di konser, 'kan?"
Hongjoong tahu Changkyun tentu tahu.
Namun jelasnya, tak ada yang bisa melawan. Saat tatapan Changkyun menjadi lekat, sebelum senyuman terpatri di wajahnya.
"Gue yakin lo udah denger." Changkyun berucap. "Dan lo masih gak mau turun dari spotlight?"
Yunho dan Juyeon agak kebingungan.
Sedangkan Hongjoong, dengan posisi duduknya yang lurus, mulai menyatukan kepalan tangan dan meletakkannya di atas meja— setelah menaruh susu kotak yang Seonghwa berikan, di sana. "The Overload?"
"Semua." Jawab Changkyun. "Lo terlalu—"
"Lo ingat gak, Kak Changkyun, perekrutan anggota itu butuh kriteria kayak gimana?" tanya Hongjoong, memotong kalimat Changkyun dengan ucapan tenangnya. Walau bohong jika Hongjoong bilang jantungnya tak berdetak sangat cepat, menantikan kehadiran alumni. "Untuk jadi anggota lingkaran dalam, lo semua harus punya empat hal."
Changkyun agak menekan lidahnya pada pipi bagian dalam.
Selagi Hongjoong melanjutkannya. "Pertama, kepemimpinan. Kedua, potensi kuasa. Ketiga, bakat. Dan keempat..."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023