Octagon 2 - 28 : Benih Bencana

533 57 42
                                    

Berhenti di depan gerbang rumahnya, Seonghwa melirik, dengan harap cemas. Selagi Lino, yang mengendarai mobil, menatap ke arah luar sesaat, sebelum kemudian pada Seonghwa.

"Ini tempat tinggal lo?" tanya Lino, mencoba memastikan, tepat setelah mematikan mesin mobilnya. "Lumayan jauh ya, dari tempat latihan. Biasa naik apa?"

"Bus." Seonghwa meliriknya dan tersenyum tipis. Tangannya membuka sabuk pengamannya. "Mm, makasih udah anterin pulang, ya? Padahal gak perlu. Ngerepotin, beda arah."

"Sesekali." Lino tersenyum lembut padanya. "Besok latihannya malem, mau gue jemput?"

"Gak perlu." Seonghwa menjawab cepat, seperti takutkan sesuatu. "Kalau gitu, gue masuk dulu ke dalem, ya? Besok ketemu lagi."

"Serius, lo gak apa-apa?"

"Gak kok." Seonghwa berniat membuka pintu, namun masih terkunci. Membuatnya memberikan tatapan sebagai kode pada Lino, yang kemudian membukakannya untuknya. "Gue duluan, ya? Sorry gak bisa ngajak ke rumah."

Lino memberikan anggukan tak masalah. "No problem."

Karena itu, Seonghwa tersenyum ramah, sebelum membuka pintu dan keluar. Seonghwa menahan sejenak untuk menatap Lino, yang juga menunggu, sampai kemudian pamit. "See you, Lino. Hati-hati."

Seonghwa menutup pintu kemudian, lalu melambai, untuk mempersilahkan Lino pergi. Yang mana sebenarnya, Seonghwa ingin Lino cepat pergi, dari bagaimana ia bersikeras untuk mengantarnya pulang lantaran sudah malam.

Padahal baru jam sepuluh malam.

Ini adalah waktu kisaran anak The Overload pulang.

Seonghwa hanya tak ingin-

Saat itu dirinya menoleh ke belakang, bersamaan dengan mobil Lino maju ke depan. Dari arah belakang itu, sebuah mobil sampai, dan dengan sengaja berhenti di depan Seonghwa.

-menimbulkan salah paham.

Di sana, Seonghwa bisa melihat jelas, dalam mobil tersebut, hanya ada Hongjoong. Dengan langkah hati-hati, Seonghwa berusaha menghadap ke arah Hongjoong secara tepat, agar tak terfokus pada sebuah mobil yang memang baru saja pergi dari sana.

Entah, tetapi Seonghwa takut.

Takutkan Hongjoong berpikir bahwa Seonghwa berpaling... padahal tidak.

Seonghwa tahu Hongjoong berada dalam rasa sakit.

Sama seperti yang Seonghwa rasakan sendiri.

Pintu mobil itu terbuka kemudian.

Hongjoong melangkah keluar dengan tatapan yang masih terarah pada Seonghwa. Yang jelas membuat Seonghwa menelan ludahnya susah payah, mencoba untuk bersikap biasa. Tetapi tatapan tak bertahan lama. Hongjoong teralih ke arah gerbang, membukanya dan kemudian masuk ke dalam.

Agak aneh.

Seonghwa melihat mobil Yunho dan motor Mingi berada di dalam, artinya anak The Overload sebenarnya sudah pulang?

Di posisinya, Seonghwa masih bertahan untuk berdiri. Hanya diam, di bawah langit malam, memperhatikan bagaimana Hongjoong menaiki tangga satu per satu, secara cepat, untuk masuk ke dalam. Hongjoong meninggalkan pintu utama terbuka, secara lebar.

Lalu sekitar satu menit kemudian, dia kembali dengan membawa satu buah koper besar, yang kemudian membuat Seonghwa mengerjapkan matanya.

Tunggu? Koper merah muda itu milik Nagyung?

Hongjoong membawanya turun, sampai ke jalanan lagi, depan rumah, di mana Seonghwa masih di sana. Lalu Hongjoong memasukannya ke dalam bagasi mobil.

Belum sempat Seonghwa mengatakan apapun, Hongjoong telah kembali untuk masuk ke dalam. Yang mana kali ini, beberapa orang rumah--seperti San, Wooyoung dan Yeosang--berada di muka pintu dengan kebingungan.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang