Secara menempel, seperti menguasainya, Serim memeluk pinggang Yeosang dan menjaganya dari keramaian di festival tersebut. Untuk berada di antaranya, menonton dan bersenang-senang, melihat banyaknya pertunjukkan hingga mencapai The Overload di urutan ketiga terakhir.
Jelasnya, Serim dan Yeosang sangat menikmati waktu mereka.
Bahkan Yeosang yang tak terlalu suka untuk menunjukkan keintiman di publik, pada hari itu, membiarkan Serim terus menyentuhnya. Memeluknya, membawa tubuhnya terus menempel dengannya.
Selagi Yeosang sendiri, tatapannya tak terputus dari arah depan saat itu.
Ya, melihat Hongjoong bernyanyi, Mingi yang menabuh drum, Younghoon dan Juyeon yang memetik alat musik masing-masing.
Juga Yunho, yang dengan lincah memainkan jemarinya, pada senar gitar miliknya. Begitu lincah, seolah senar-senar itu tak tajam untuknya. Terlihat licin, terlihat sangat ahli menguasainya.
Yeosang agak melamun, sampai membuatnya mengerjap ketika merasakan Serim menarik tubuhnya lebih dekat, memeluknya dari belakang. Serim juga mengistirahatkan dagunya di bahu Yeosang, untuk mengecup lehernya sekilas.
"Beres The Overload tampil, ke mobil, yuk?"
Sebenarnya Yeosang sangat anti sekali jika harus di tempat umum.
Rasanya tak nyaman, benar-benar takut.
Tetapi Yeosang melihat saat itu Yunho membuat v sign dengan jari tengah dan jari telunjuknya, menaruhnya di antara bibirnya. Untuk menyusur turun, ke badan gitarnya, lalu kembali pada senarnya. Tampak sangat mudah sekali, seolah, memainkan gitar dengan musik seintense itu mudah untuknya.
Jadi, Yeosang menoleh, untuknya mengangguk.
Serim tersenyum puas, lalu mengeratkan pelukannya. Merasa tak peduli, sejauh apa, teman-teman mereka membenci hubungan tersebut.
.
.
.
Tak sengaja tertidur, San langsung terkesiap dan bangun, di sofa terpanjang ruang tengah tersebut. Mimpi terjatuh dari sebuah gedung yang sangat tinggi, yang berhasil membangunkannya, dengan detak jantung yang meningkat. Namun mulai menurun kembali intensitasnya, saat ia mendapati, bahwa dirinya masih berada di sofa tersebut.
San melenguh pelan, menguap dan mengucek matanya.
Apakah yang lain sudah pulang?
Memang, San tak menonton. Bukan karena apapun, tetapi, San mencoba menjauh dari banyak hal yang bisa mengganggu konsentrasinya. Karena selain tentang Hongjoong, San sedang meratapi bagaimana nilai-nilainya pasti akan buruk, dan turun, lantaran banyaknya kejadian beberapa bulan sebelumnya, pun kecelakaannya.
Sial...
Bagaimana dengan kuliahnya...
Walau, ya, Seonghwa telah mengajaknya ke Titik Koma sebanyak dua kali. Tetapi San tak merasa tertarik. Justru yang membuat San sangat tertarik sekarang adalah, bagaimana mempelajari cara menjadi manajer yang baik, dari Hajoon, tanpa meminta langsung.
Bahkan, San lebih menyukai menghabiskan waktu dengannya, walau hanya untuk makan bersama.
Rasanya... seperti memiliki sosok kakak laki-laki, sekaligus ayah.
Sejujurnya, San tak pernah merasa diperhatikan.
Walau keinginannya adalah untuk memperhatikan.
Contohnya, memperhatikan seseorang yang sangat ceroboh, yang sering membuatnya jengkel. Juga memperhatikan seseorang yang sangat rapuh dan perlu untuk terus dijaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
Fiksi PenggemarOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023