Hongjoong berhadapan dengan Hyunjae, yang harus menahan napasnya, setelah memasukan dua koper ke dalam lemari di kamarnya sendiri. Berusaha untuk tak diketahui oleh ketiga anggota Hunters lainnya, yang kebetulan, tengah merapikan studio.
Di dalam kamar itu, benar-benar setelah sampai, Hongjoong hanya diam.
Karenanya, Hyunjae memulai percakapan. "Oke? Dua koper ini, jumlah totalnya--"
"Dua ratus juta." Hongjoong menjawab tanpa ragu, di posisinya duduk di tepi kasur. Selagi Hyunjae berdiri menghadapnya. "Cukup, 'kan?"
"Cukup tapi--"
"Gue bawa tiga ratus juta, ada satu koper lagi di mobil. Tadi gue narik dari bank segitu." jawab Hongjoong mantap. "Kalau kurang, satu kopernya ambil, gue bakal balik bank buat ambil lagi. Karena gue butuh cash seratus juta juga sekarang."
Hyunjae agak meringis mendengarnya. "That's fucking a lot. Oke, buat kita enggak, tapi tetap, itu banyak."
"Gak perlu khawatir tentang uang." Terdengar angkuh, tetapi memang bukan itu yang tengah Hongjoong pikirkan. "Gue beneran gak tau harga kisarannya, tapi gue harap, dua ratus juta itu cukup."
"Cukup, cuma bukan itu yang mau gue tanya."
Hongjoong menunggu.
Perlahan, Hyunjae mendekat, untuk berdiri sangat rapat di hadapannya. "Lo mau mati apa gimana? Sebanyak itu? Buat apa?"
"Bilangin ke Minhyuk, gak usah dikirim ke ibukota. Gue butuhnya di club dia." Hongjoong menjelaskan namun tak menjelaskannya juga. "Jadi, setelah ini, gue mau minta tolong lo hubungi dia juga, kalau gue mau sewa clubnya hari rabu. Malam."
"Tanggal 15?" Hyunjae memastikan.
Hongjoong mengangguk cepat. "Bisa gak?"
"Gak yakin tapi gue rasa, Minhyuk bakal lakuin apapun buat lo."
"Why?"
Di sana Hyunjae tersenyum, menunjuk dirinya sendiri. "Gue satu-satunya orang di Nama Aman Minhyuk. Gue tau banyak tentang dia, dan, ya, kami punya banyak pembicaraan tentang lo."
Sebenarnya Hongjoong terkejut, tetapi tak terkejut juga. "Oke?"
"Berita tentang lo dijadiin kandidat ketua udah sampai. Gue udah tau dari Minhyuk." lanjut Hyunjae. "Lo pasti butuh banget banyak suara--"
Namun, fokus Hongjoong teralihkan.
Fokusnya teralih pada ingatannya saat bicara dengan Kino di telepon, yang membuatnya segera menarik lengan Hyunjae sampai tubuhnya mencondong ke arahnya. Hampir kehilangan keseimbangan, beruntung karena Hongjoong langsung menahannya.
Di posisinya, Hyunjae belum sempat bereaksi.
Ketika Hongjoong segera mencengkram rahangnya, dan memiringkan kepalanya. Bermaksudkan untuk melihat ke belakang telinga kanan Hyunjae.
Ternyata benar.
Sekarang Hongjoong benar-benar ingat.
"Ah... lo udah tau gue?"
Ucapan Hyunjae membuat Hongjoong memberi jarak lagi. "Lo yang gue pukul pakai botol sampai bagian kepala di belakang telinga lo robek."
"Bingo." Hyunjae tersenyum, meluruskan diri kembali, sebelum mengulurkan tangannya. "Gue Hyunjae, orang yang pernah hampir lo bikin mati, tapi lo bebas gitu aja, tanpa ketauan siapapun, karena kuasa dan power, juga topeng sempurna yang lo punya."
"Kenapa?" Hongjoong membutuhkan jawabannya.
Hyunjae menatapnya, tak memutus sama sekali walau dengan berat hati harus menarik kembali tangannya. Berdiri menghadapnya, yang duduk dengan kedua kaki terbuka, dan tangan yang beristirahat di atas pahanya. Hyunjae, dengan jelas, tahu, siapa yang dihadapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023