Octagon 2 - 17 : Sebuah Pengakuan

490 54 22
                                    

Setelah mendapati pintu terbuka, sekitar 20 menit dari kedatangan pertama, Juyeon mendapati Yunho yang membukanya. Padahal niat datangnya ia adalah untuk Hongjoong, yang memang ditempatkan satu kamar bersama Yunho di hotel tersebut untuk dua malam ini. Tepatnya sekitar pukul sepuluh malam, setelah mereka sampai.

Juyeon sendiri sekamar bersama Younghoon, di sebelah. Lalu sebelah lainnya adalah Mingi bersama San, sang manajer.

Melihatnya datang, dengan keadaan bahwa Yunho baru saja melepas pakaian teratasnya untuk mandi, membuatnya mengedikan dagu.

Sedangkan Juyeon, menjilat bibir bawahnya yang terasa agak kering, sebelum bertanya kemudian. "Hongjoong ada?"

"Sejak sampai dan naruh tas, dia pergi." jawab Yunho dengan santai. "Mungkin balik ke rumahnya? Ini kota dia, 'kan?"

"Ah..." Juyeon mengangguk, setelah menahan napasnya sejenak. 

"Ada apa?" tanya Yunho kembali. "Mau gue sampaiin?"

Juyeon menggeleng untuknya. "Gak. Oh, omong-omong, Seonghwa, Yeosang, Jongho dan Nagyung ke mana?"

"Katanya sih mau nginap di rumah Jongho." jawab Yunho. "Cuma gue gak tau jadi atau enggak. Mungkin nyewa kamar sendiri di sini juga, who knows. Coba chat aja."

"Cuma pertanyaan random sih." jawab Juyeon, lalu mengusap tengkuknya. "Kalau gitu, gue balik kamar dulu."

Melihatnya seperti itu, Yunho agak bingung. Cara bicara Juyeon agak berubah. "Lo kenapa? Kayak kaku."

Juyeon hanya melangkah, untuk meninggalkan Yunho di muka pintunya, sebelum mengedikan bahu dan menutup kemudian. Berniat untuk melanjutkan niatnya untuk mandi, agar bisa bicara kembali dengan Soobin, yang juga katanya izin untuk mandi, setelahnya.

.

.

.

Sedangkan sekitar 10 kilometer dari hotel tersebut, Hongjoong sampai di rumahnya menggunakan taksi. Tak terlihat ada tanda kehidupan di sana, padahal Hongjoong membutuhkan untuk bertemu dengan Ayah atau Ibunya. Atau mungkin mereka sudah pulang dan terlelap lebih awal. Tak jarang bagi mereka untuk merasa kelelahan, bukan?

Takutkan tak ada kesempatan esok hari, maka Hongjoong langsung datang saja hari ini. Inginnya ia, langsung membicarakan perihal Nagyung, karena dirinya benar-benar tak nyaman jika perempuan itu ada di sana. Walau sial baginya, karena tampaknya, seisi rumah menerimanya dengan sangat baik.

Setelah disapa oleh satpam yang bertugas, Hongjoong segera masuk ke dalam rumah besar dan luasnya, yang terlihat begitu modern dan sangat menonjol, diantara daerah yang lebih tinggi dari sekitarnya tersebut. Hongjoong memasukinya dan segera kebingungan, di bagian mana dulu ia harus mencari. Langsung ke kamar? Ruang kerja?

Hongjoong benar-benar bingung.

Sampai kemudian, perasaannya membawa dia untuk beranjak menuju dapur di bagian bar table yang cukup luas. Namun langkahnya langsung terhenti, begitu dirinya melihat, dari jaraknya sekitar 10 meter, bahwa ada Nagyung di sana.

Hanya saja, bukan Nagyung yang membuatnya berhenti, walau itu memang aneh.

Tetapi akan bagaimana, Nagyung yang baru selesai membuat sebuah minuman hangat, tengah memberikannya pada seseorang. Pada sosok, yang membuat Hongjoong tak menyangka, akan apa yang terjadi selama dirinya tak pulang semasa kuliah. Karena bagaimana cara Hongjoong pulang, saat Seonghwa sebelumnya selalu bertingkah dan harus diawasi?

Rupanya dalam tiga tahun kurang itu, inilah yang Hongjoong dapatkan.

Walau Nagyung sudah tidak satu rumah dengannya--hanya selama dua tahun mereka tinggal bersama, di awal pengakuan Ayahnya ketika Hongjoong berumur 14 tahun, dan Nagyung 12 tahun--tetapi mungkin perempuan itu sudah mendapatkan kamarnya kembali di rumah ini. Hanya saja, bagaimana bisa, Ibunya yang pernah sakit karena sang Ayah tiba-tiba membawa Nagyung dan Ibunya ke rumah, kini bisa akrab dengan perempuan itu?

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang