Octagon 2 - 69 : Mencetak Poin

532 48 68
                                    

Pintu saat itu dibuka, setelah mendapatkan beberapa ketukan di pagi pukul 9 tersebut.

Hongjoong menatap bagaimana manajer dari Nagyung yang membukakan pintu untuknya, mengerjap melihat ada plester merah muda dengan karakter binatang di sudut bibirnya, yang langsung menarik perhatian. Hongjoong sendiri masih menunggu, sampai kemudian dipersilahkan.

"Nagyung lagi live di studio. Di dalam."

Sembari melangkah masuk, Hongjoong bertanya pada Saerom yang siap menutup pintu kembali. "Live apa?

"Buat para penggemarnya?" Saerom bertanya balik lantaran tak paham mengapa Hongjoong tak mengerti maksudnya. Saerom mencoba melanjutkannya. "Buat ngasih tau keadaannya, karena dia hilang beberapa hari dan yang muncul cuma update informasi dari manajer, alias gue."

Hongjoong mengangguk-angguk, sembari memperhatikan sekitar.

Selagi Saerom seolah menuntunnya untuk mengikutinya. "Jongho juga ada di sini, tapi dia lagi tidur. Baru tidur karena semalaman bergadang nemenin Nagyung yang tidur."

Segera Hongjoong mengikutinya dari belakang sembari bertanya bingung. "Kok lo kenal Jongho?"

"Di sini yang gak tau apa-apa tuh cuma lo."

Jawaban itu membuat Hongjoong melenguh.

Sedangkan Saerom agak terkekeh, sampai di dapur dan membuatnya menghampiri lemari pendingin. Saerom segera meraih sesuatu sedangkan Hongjoong yang tak tahu harus melakukan apa, memilih untuk mendekat pada meja makan, dan menyandarkan bokongnya di sana.

"Feelnya itu kayak... lo itu anak kota ini, tapi sekaligus bukan." Saerom meraih es batu balok kecil, mengisinya dalam wadah, kemudian menutup lemari dingin kembali. "Lo bahkan gak kenal adik lo sendiri, gak tau lingkungannya, gak tau kerjaannya."

Karenanya, Hongjoong agak menjilat bibir bawahnya.

Pikirannya memang agak acak—karena adanya kejadian semalam. Bahkan Hongjoong tak tahu, tak ingat apapun, selain kemudian dirinya terbangun di café, tidur berdampingan bersama Hyunjae di atas karpet.

Setelahnya—mencoba mendapatkan kesadaran—sekitar satu jam, dan juga memilih untuk mandi, barulah Hongjoong membangunkan Hyunjae untuk pamit kemari.

"Sekarang Nagyung sendirian."

Saerom beralih ke bagian meja lain, mengambil sebuah handuk bersih, dan kemudian kembali. Barulah Saerom berdiri menghadap Hongjoong, dari sisi meja yang lain sembari menaruh beberapa bahan yang dia bawa.

"Punya hatilah sedikit. Gue sampai muak dengar Nagyung ngomongin lo dan lo lagi."

Masih Hongjoong tak menjawab.

Tetapi Hongjoong memperhatikan bagaimana Saerom menaruh es batu-es batu itu di atas handuk kecil tersebut.

"Sampai gue anterin itu anak ke Wonderock dan O's Redemption." Saerom melanjutkan. "Padahal setelah konser itu, kondisi Ibunya drop dan mengharuskannya buat dirawat di rumah sakit. Lalu, ya, di rumah sakit, sampai kemarin."

Hongjoong melihat bagaimana Saerom membungkus es batu tersebut kemudian.

"Gue tau lo sakit hati karena datangnya Nagyung dan Ibunya ke kehidupan lo, bikin Ibu lo drop sakit, sampai manggil psikiater biar gak hilang akalnya." Lalu Saerom mengulurkan handuk yang membungkus es batu itu, ke arah Hongjoong. "Tapi Ibunya Nagyung udah meninggal sekarang. Ibu lo bahkan udah nerima Nagyung, sejak sekitar dua tahun lalu. Jadi jelas, Hongjoong, lo bener-bener gak tau apapun tentang keadaan di sini, bahkan keluarga lo sendiri."

Hanya Hongjoong yang menatap diam.

Lalu Saerom yang mengedik handuk di genggamannya, seolah meminta Hongjoong menerimanya.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang