"Jang—ah!! Jangan dulu ditekan—annhh!"
Benar.
Seonghwa benar-benar berisik—Hongjoong hampir lupa.
Selama ini, setelah memendam lama, mereka hanya pernah melakukan seks satu kali. Hanya satu kali itu, sebelum berselang beberapa hari untuk hancur.
Tentu saja, baik Hongjoong dan Seonghwa tak rela. Bahkan tak rela karena di masa SMA mereka, semua ini tak terjadi.
Sehingga kini, Hongjoong dan Seonghwa sudah berada dalam dunia yang mereka ciptakan, untuk berdua. Dunia indah, tanpa trauma. Di mana, di sini, di tempat ini, hanya ada Hongjoong dan Seonghwa, yang saling jatuh cinta.
Di sana, Hongjoong tak mau mendengarkan Seonghwa, yang merengek, saat suhu tubuhnya begitu tinggi. Keduanya merasa panas, sangat panas. Padahal, Hongjoong baru hanya menekan ujung penisnya, untuk mencapai ujungnya, mengakibatkan bibir lubang Seonghwa bergesekan langsung dengan twinsball Hongjoong.
"Sempit, sayang... hn..." Hongjoong menumpu tubuhnya dengan lutut, sembari menahan paha Seonghwa lebih tinggi di pinggangnya. Mengusapnya dulu sejenak, melihat bagaimana penis Seonghwa berkedut, untuk mengeras kembali. "Cantiknya aku..."
"Ungh... cantiknya Hongjoong..." Seonghwa mengangguk, posisi tubuh teratasnya lebih rendah dari pantatnya. Seonghwa mencoba menatap Hongjoong, dengan lehernya yang terlipat; pada sosok berkacamata itu. "Aku sayangnya kamu... kesayangannya kamu..."
Usapan Hongjoong bergerak dari paha, ke pinggul, tulang rusuk, dan berhenti di ketiaknya. Hongjoong menahannya di sana, menekannya kuat, menjadikan Seonghwa tak memiliki kendali atas tubuhnya sendiri. "Duniaku..."
"Mmhn... iya..." Suara Seonghwa sangat merengek butuh—ingin disetubuhi. "P-penuh... Hongjoong... lubang Seonghwa keisi penuh..."
"Masih belum..." ibu jari Hongjoong menekan kuat di ketiak bersih dan mulus itu, lalu mulai menggerakkan pinggulnya—batang penisnya maju dan mundur—dalam tempo. "Mau isi kamu penuh... sampai gak bisa keisi lagi..."
"Sampai luber..." Seonghwa menggigit bibir bawahnya; mendesah lembut dari gesekan batang penis itu dengan dinding rektumnya yang mencoba menghisap kuat. "Sampai Seonghwa besok... nhh... g-gak mau sekolah..."
"Maunya di sini? Hm?" Hongjoong melepas tangan sesaat, untuk membuat kedua kaki Seonghwa menekuk, di samping iri dan kanannya. Memastikan pinggul itu tetap terangkat dari alas kasur, sebelum menekannya lagi pada ketiaknya yang memiliki posisi lebih rendah. "Berdua?"
Seonghwa menatapnya, memerah seperti kepiting rebus. "Seonghwa... keliatan nakal, ya, kalau bilang... ngh... maunya cuma berdua... sama Hongjoong... mau ngewe sampai... otak kosong... isinya cuma Hongjoong...?"
Tak bisa disembunyikan, Hongjoong benar-benar terangsang. Sampai tak memikirkan tempo, saat gerakannya tiba-tiba menjadi lebih cepat.
Mampu, membuat tubuh Seonghwa tersentak-sentak, tak siap, bahkan hanya untuk meremas seprai.
"H-Hongjoong—angh~! Seonghwa be-belum siap—ahh, ahh! Bentar~ annhh!"
Hongjoong bisa melihatnya.
Dari balik kacamatanya...
Walau rambut Seonghwa berwana putih, tak hitam seperti masa SMA dulu, tapi caranya bicara... benar-benar sama.
"Sst, hh, udah malem..."
Tetapi Seonghwa tak kuasa, memejamkan matanya. Gerakan Hongjoong begitu cepat—menumbuk lubangnya, mencoba menghantam titik kenyalnya yang Seonghwa yakin membengkak lantaran dirinya sudah keluar lebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
Fiksi PenggemarOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023