Jika saja sebelum berangkat tadi, Yeosang tak mendapati Jongho dan Nagyung sedang berpelukan—atau hanya Nagyung yang memeluk, entahlah—mereka pasti sudah berangkat ke kampus bersama di tanggal 19 Januari itu. Namun kenyataannya berubah, dan di sinilah Yeosang sekarang. Duduk diam di kantin, ketika kelasnya masih dua jam lagi, karena dia merasa tak ingin berada dalam di rumah.
Dulu, San yang membuatnya tak nyaman berlama di rumah. Berubah menjadi Yunho. Lalu sekarang Nagyung? Atau Jongho?
Entah.
Yeosang sedang dalam keadaan di mana semua rasanya tak menyenangkan. Ya, kehadiran Nagyung memang membuat suasana menjadi lebih ceria. Tetapi rasanya hanya untuk menonton berdua bersama Jongho saja, selalu Nagyung ada. Entah mencarinya, entah meminta tolong, entah juga hanya mengobrol biasa.
Jelasnya, Jongho tetap membantunya. Walau Yeosang melihat tatapan tak enak itu padanya, bagaimana pun juga, Yeosang tak seharusnya seperti ini. Mereka berteman lebih dahulu, bukan? Mereka bersama sebelum Yeosang pernah tahu eksistensi Jongho.
Hanya saja, lantaran perhatian Yeonjun yang sebelumnya selalu ada, berpindah pada orang lain, dan kini semua terasa pada Jongho, rasanya, Yeosang tak ingin berpikir.
Tak disangka, sosok yang dipikirkannya tiba-tiba datang. Bukan Jongho, namun Yeonjun, yang langsung memilih untuk duduk di hadapannya, setelah biasanya selalu duduk di sampingnya.
Yeosang menatapnya yang membalas, pun memberikan senyuman.
"Lagi sendiri?" tanya Yeonjun, sebelum mengedarkan pandangan. "Makan yuk? Lupa gak sarapan."
Yeosang tak menjawab.
Sedangkan Yeonjun masih mengedarkan pandangan, mencari yang sekiranya ia inginkan. "Banyak makanan kantin yang dikangenin sih setelah libur kemaren. Makan apa ya?"
Masih Yeosang diam, tetapi menatapnya.
Yeonjun yang memang selalu ceria—kecuali di masa-masa mengerikan yang menimpa Yeosang beberapa bulan lalu—tengah mengetuk pipinya sendiri, sampai ia tersadar bahwa dirinya tak mendapatkan jawaban. Sehingga Yeonjun mengalihkan pandangan, untuk menatap Yeosang, dan kemudian menatapnya lekat.
"Kenapa?"
Yeosang tak menjawab.
Yeonjun masih bingung, lalu mencoba meraih tangannya yang diletakan di atas meja.
Namun Yeosang menarik diri, sebelum Yeonjun bisa melakukannya.
"Hei," Yeonjun menjadi lebih lembut, "ada yang ganggu? Ada sesuatu?"
"Agak bingung aja..." bisik Yeosang, walau ia juga tak ingin memberitahunya karena di sisi lain, Yeosang nyaman jika berdua bersama Jongho.
"Bingung kenapa?" tanya Yeonjun hati-hati. "Coba bilang dan kita cari jalan keluar bareng, ya?"
Ini.
Seperti ini.
Bukankah Yeonjun seharusnya seperti ini?
Yeosang ingat di saat dirinya tak bisa mempercayai siapapun di Octagon... hanya Yeonjun yang berada di sana.
Apa yang terjadi dalam tiga bulan terakhir ini? Apa yang berubah? Perasaan Yeosang yang lebih menonjol pada Jongho seperti seharusnya? Lalu mengapa Yeosang tak rela ketika Yeonjun—
Tiba-tiba saja satu panggilan masuk ke salam nomor Yeonjun. Hal yang membuatnya segera merogoh, seperti tak ada masalah, lalu senyumnya mengembang begitu menatap layar. Pun ketika, sapaan pertama yang dilakukannya pada panggilan tersebut.
"Ya, Wooyoung?"
—sibuk dengan Wooyoung, yang merupakan teman dekat pertamanya di kampus?
Rasanya... dulu perhatian San terbagi dua pada dirinya dan Wooyoung. Sekarang... apakah terulang pada Yeonjun?

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023